5 Sorotan Terbesar Dari ONE Fight Night 11: Eersel vs. Menshikov
Gelaran blockbuster ONE Fight Night 11 menggoncang arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium pada Sabtu pagi, 10 Juni waktu Asia lalu, dengan 10 aksi seni bela diri luar biasa.
Kiblat seni bela diri di Bangkok, Thailand ini terguncang setelah malam itu berakhir dengan berbagai penyelesaian tak terlupakan dan aksi keras yang terjadi.
Saat kita mulai beralih ke gelaran berikutnya, mari kita pelajari lima sorotan terbesar dari sebuah malam tak terlupakan lainnya dari ibukota Thailand itu.
‘The Immortal’ Tetap Sempurna
Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing dan Muay Thai Regian “The Immortal” Eersel memiliki satu tujuan saat ia tiba di panggung dunia – membangun peninggalan yang berkesan. Setelah kemenangan dominan lainnya ini, dapat dikatakan bahwa ia telah mengamankan status tersebut.
“The Immortal” menggoncang Dmitry Menshikov dengan jab kanan, dan pria Rusia itu tak dapat mempertahankan keseimbangannya hanya setelah 46 detik beraksi. Dengan sarung tangan MMA 4-ons itu, Eersel jelas menunjukkan kekuatan besarnya.
Kemenangan ini membawa catatan rekor bintang Suriname itu menjadi 22 kemenangan beruntun dan memberinya bonus penampilan senilai US$50.000 dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong.
Penguasa dua disiplin itu hanya nampak semakin baik saja, dimana ini jelas mengirimkan perasaan seram bagi para petarung yang melihat ke puncak divisi lightweight. Dengan teknik kuat, stamina luar biasa, serta kekuatan mengejutkan, warisan Eersel memang tak tertulis, namun itu terukir dengan indah.
Superbon Buktikan Dirinya Masih Penantang Teratas
Mantan Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing Superbon Singha Mawynn menjadi kesempurnaan di dalam Lumpinee Boxing Stadium.
Walau penantang #5 Tayfun “Turbine” Ozcan ingin mengulang game plan Chingiz Allazov dan menekan superstar Thailand itu, pertahanan Superbon tak dapat ditembus. Faktanya, itu menjadikan mantan penguasa ini dapat membaca lawan dan mempersiapkan penyelesaian di ronde kedua.
Saat Ozcan menyerang dengan kombinasi keras, Superbon menyambungkan sebuah tendangan kiri sempurna yang seketika menjatuhkan rivalnya. Itu menjadi serangan luar biasa sampai ia juga mendapat bonus senilai US$50.000.
Dalam wawancaranya seusai laga, penantang #1 featherweight kickboxing itu meminta laga ulang kontra Allazov dan kesempatan merebut kembali sabuk emas itu. Namun, kita harus menunggu siapa yang mampu mempertahankan gelar saat Allazov menghadapi Marat Grigorian di ONE Fight Night 13.
Terlepas dari siapa pun yang memegang sabuk emas itu setelah laga krusial mereka, Superbon jelas layak mendapat kesempatan merebut kembali mahkotanya setelah KO tendangan tinggi atas penantang featherweight elite lainnya.
Freymanov Dekati Singgasana Featherweight
Tahun lalu, Ilya Freymanov mengumumkan kehadirannya dengan penyelesaian mengejutkan atas mantan Juara Dunia dua divisi ONE Martin Nguyen dalam debut promosionalnya. Di ONE Fight Night 11, ia membuktikan bahwa itu bukanlah kebetulan setelah menjatuhkan Shinechagtga Zoltsetseg.
Terlebih impresif, dalam laga featherweight MMA ini, ia menunjukkan ketahanannya dengan menerima serangan keras dari pria Mongolia itu. Pria Rusia ini menunjukkan ketahanannya setelah bangkit, lalu membawa aksi itu ke arah Shinechagtga.
Penantang #3 featherweight ini menjatuhkan lawan kuatnya itu dengan serangan lutut, masuk ke posisi mount di ground, serta akhirnya mengambil kemenangan via rear-naked choke pada menit 2:18 ronde pertama.
Dengan kemenangan itu, Freymanov tak hanya mengantongi bonus senilai US$50.000, tetapi ia juga muncul di radar Juara Dunia ONE Featherweight Tang Kai sebagai salah satu penantang yang sangat cepat melejit dalam disiplin ini.
Malachiev Masuki Gambaran Kejuaraan Dunia ONE Strawweight
Jika kemenangan debut promosional Mansur Malachiev mendefinisikan apa pun terkait pria Rusia tak terkalahkan ini, itu adalah bahwa dirinya mampu mengatasi tekanan berkompetisi di panggung global ONE.
Malachiev berdiri di hadapan penantang MMA asal Filipina Jeremy Miado di kartu pertandingan yang sarat petarung kuat ini, tetapi bagi pria berusia 31 tahun itu, segala sesuatunya nampak seperti Sabtu pagi biasa.
Pria Rusia ini membungkam Miado di tiap giliran dan menghentikannya dengan D’Arce choke licin pada menit 4:31 ronde pertama. Sepanjang aksinya itu, Malachiev tak pernah gentar, bertahan pada game plan miliknya, dan meraih kemenangan dalam waktu kurang dari lima menit.
Hasil itu memang tidak sekadar menjaga catatan rekornya – itu juga mengumumkan kedatangan seorang penantang kuat baru dalam divisi strawweight.
Kwon Bersinar, Incar Laga Ulang Kontra Andrade
Segala sesuatunya memang nampak sangat baik bagi dinamo bantamweight MMA bernama “Pretty Boy” Kwon Won Il. Pria Korea Selatan ini meninggalkan bangkit dengan hasil TKO ronde kedua gemilang atas rivalnya Artem Belakh. Kini, ia berada semakin dekat dengan kesempatan emas itu.
Penyelesaian impresif melawan penantang #5 bantamweight ini melanjutkan tingkat penyelesaian 100 persen milik Kwon di atas panggung dunia dan mengukuhkan peringkat #4 dalam jajarannya.
Dengan bonus penampilan senilai US$50.000 dan wawancara menarik seusai laga, “Pretty Boy” telah melakukan segala sesuatunya untuk membungkam para peragunya dan menempatkan dirinya dalam posisi untuk merebut sabuk emas bantamweight itu.
Fakta bahwa ia mungkin saja mendapatkan kesempatan untuk kembali melawan pria yang memberinya kekalahan besar – Juara Dunia ONE Bantamweight Fabricio “Wonder Boy” Andrade – hanya menambah kehebohan tentang apa yang dapat menjadi pencapaian luar biasa bagi karier pria Korea Selatan ini.
