5 Laga Ulang Terbesar Dalam Sejarah ONE Championship

Angela Lee defeats Xiong Jing Nan at ONE CENTURY DC IMGL8157

Sepasang kartu pertandingan beruntun yang dijadwalkan untuk Jumat, 26 Agustus nanti, akan dipuncaki oleh sepasang laga besar yang menampilkan rivalitas luar biasa.

Di jam tayang utama Asia, bintang sensasional asal Korea Selatan Ok Rae Yoon akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Lightweight di ONE 160 melawan mantan penguasa divisi Christian Lee – pria yang dilengserkannya tahun lalu.

Lalu, pada jam tayang Amerika Utara, ‘GOAT’ MMA Demetrious Johnson akan ingin membalas satu-satunya kekalahan KO dalam kariernya saat ia menantang Juara Dunia ONE Flyweight Adriano Moraes untuk kedua kalinya di ONE Fight Night 1.

Sepasang laga ini adalah yang terbaru dalam sejarah panjang dari rivalitas ONE Championship yang sangat menarik, dan para penggemar tak sabar untuk melihat bagaimana segala sesuatunya berjalan saat keempat superstar itu beraksi kembali.

Sebelum seluruh aksi itu berlangsung pada 26 Agustus nanti, berikut adalah lima laga ulang terbesar dalam sejarah organisasi tersebut sampai saat ini.

Aung La N Sang vs. Vitaly Bigdash II

Setelah maju menantang Vitaly Bigdash demi gelar Juara Dunia ONE Middleweight pada Januari 2017, Aung La N Sang segera mendapatkan laga ulang melawan pria Rusia itu di ONE: LIGHT OF A NATION, lima bulan kemudian.

Laga pertama mereka sangat luar biasa, maka para penggemar mengetahui bahwa pertemuan kedua ini akan menjadi sangat panas – dan hype itu terbukti dengan penghargaan Laga Terbaik Tahun 2017.

Di hadapan para pendukung tuan rumah yang lantang di Myanmar, “The Burmese Python” menjatuhkan Bigdash di awal laga untuk mempersiapkan kemenangan yang sangat luar biasa.

Walau sang juara bertahan saat itu membalas dengan keras selama lima ronde menegangkan, akhirnya Aung La N Sang dapat menyamakan kedudukan via kemenangan mutlak yang sangat emosional.

Hasil ini juga tiba dengan sejarah tersendiri, saat pahlawan Myanmar itu menjadi Juara Dunia perdana bagi negaranya dalam olahraga apa pun.

Shinya Aoki vs. Eduard Folayang II

Legenda Jepang Shinya Aoki dan ikon Filipina Eduard Folayang menjadi aksi puncak di ONE: A NEW ERA saat keduanya memasuki laga ulang demi gelar Juara Dunia ONE Lightweight pada Maret 2019 lalu.

Folayang sebelumnya mengejutkan dunia dengan mencetak KO atas “Tobikan Judan” pada tahun 2016, namun banyak hal yang berubah sejak itu. “Landslide” sempat kehilangan dan merebut kembali sabuk itu, sementara Aoki mencetak tiga penyelesaian beruntun demi kembali memasuki Kejuaraan Dunia.

Banyak pertanyaan terkait apakah Folayang akan menang mudah atas rivalnya, tetapi pada malam itu, Aoki membalikkan keadaan di hadapan para penggemar beratnya di Tokyo.

Di ronde pertama, spesialis grappling itu mampu mendesak “Landslide” ke Dinding Circle dan menyeret lawannya ke atas kanvas. Folayang mampu bertahan dari tiap percobaan submission yang dilontarkan pada pertemuan pertama mereka, namun “Tobikan Judan” tak membiarkan itu terjadi kembali. 

Sebaliknya, Aoki mengikat arm-triangle choke yang rapat segera setelah laga ini beralih ke atas kanvas dan memaksa lawannya tak sadarkan diri para pertengahan stanza pembuka itu. 

Aung La N Sang vs. Ken Hasegawa II

Aung La N Sang memang tak pernah menjalani laga yang membosankan, dan kemenangan KO yang dicetaknya atas Ken Hasegawa di ONE: SPIRIT OF A WARRIOR pada Juni 2018 membawanya meraih penghargaan Bout of the Year.

Setelah kekacauan besar dari laga pertama itu, para penggemar tak sabar menunggu aksi “The Burmese Python” yang mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Middleweight melawan rivalnya asal Jepang itu sekali lagi di ONE: A NEW ERA, pada Maret 2019.

Hasegawa mengerahkan segalanya dalam kesempatan kedua melengserkan superstar Myanmar itu, tapi kali ini, Aung La N Sang beraksi dalam tingkatan yang jauh berbeda.

Ia menyerang rivalnya dengan tendangan dan pukulan selama stanza awal – sebelum ia menyelesaikan pertarungan dengan empatik para ronde berikutnya.

Setelah melihat sebuah celah, “The Burmese Python” masuk dengan pukulan straight kanan keras yang menjatuhkan Hasegawa ke atas kanvas sebelum mencetak KO via ground-and-pound.

Joshua Pacio vs. Yosuke Saruta II

Setelah kemenangan mengejutkan atas Alex Silva dalam debut promosionalnya, Yosuke Saruta maju memasuki laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Strawweight melawan Joshua Pacio di Januari 2019.

“The Ninja” meraih sebuah kemenangan lainnya melalui keputusan terbelah untuk menjadi penguasa divisi, namun Pacio berdeterminasi untuk merebut kembali sabuk emas itu. 

Ia mendapatkan kesempatan memasuki laga ulang di ONE: ROOTS OF HONOR tiga bulan kemudian, lalu kembali ke puncak dengan cara yang sangat luar biasa.

Sepasang petarung bintang ini beraksi dalam adu serangan beruntun sampai memasuki ronde-ronde kejuaraan, namun pada stanza keempat, “The Passion” melepaskan tendangan kanan keras yang mengenai Saruta saat ia bergerak masuk.

Lutut Pacio mengenai rahang bintang Jepang ini, mencetak KO mengejutkan dan membawa sabuk emas strawweight itu kembali ke Filipina. 

Angela Lee vs. Xiong Jing Nan II

Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Angela Lee naik satu divisi untuk menantang ratu strawweight Xiong Jing Nan pada Maret 2019, namun mimpinya merebut supremasi dalam dua divisi kandas dengan sebuah penyelesaian ronde kelima.

Terlepas dari kekalahan itu, Lee hampir saja menghentikan “The Panda” pada ronde keempat, maka ia memiliki alasan untuk merasa yakin saat mereka kembali beradu di divisi atomweight tujuh bulan kemudian.

Kali ini, Xiong yang mengincar status Juara Dunia dua divisi dengan menantang “Unstoppable” di ajang ONE: CENTURY, dan ia mengirimkan rivalnya terjatuh dengan pukulan pada ronde keempat.

Namun masa seperti superstar Tiongkok itu berjuang untuk meraih kemenangan di pertemuan awal mereka, Lee membalikkan keadaan pada ronde-ronde terakhir.

Atlet Singapura-Amerika ini menunjukkan semangat yang sangat luar biasa selama ronde terakhir dan akhirnya mengamankan penyelesaian rear-naked choke yang dramatis dengan hanya 12 detik tersisa dalam laga mereka.

Dengan hasil tersebut, kedua Juara Dunia ini imbang 1-1 dalam rangkaian pertarungan mereka yang nampaknya akan menjadi sebuah laga trilogi luar biasa.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50