5 Kemenangan Terbesar Petarung Lightweight Fenomenal Lowen Tynanes Di ONE Championship
Pada 6 Mei nanti, bintang Amerika Lowen Tynanes akan bertarung sebagai tuan rumah untuk pertama kalinya dalam salah satu laga terpenting di karier MMA-nya.
Sebagai veteran dengan delapan laga keras di ONE Championship, pria berusia 32 tahun ini akan beraksi melawan mantan penguasa divisi lightweight dan penantang #1 Ok Rae Yoon di ONE Fight Night 10: Johnson vs. Moraes III – yang menjadi debut bersejarah organisasi ini di Amerika Serikat.
Dengan sebuah kemenangan, Tynanes dapat melejit ke puncak dan memasuki gambaran untuk perebutan gelar Juara Dunia ONE Lightweight.
Sebelum ia melawan Ok di 1stBank Center, Colorado, mari kita lihat kembali lima kemenangan paling mengesankan dari pria asal Hawaii ini di dalam Circle.
Debut Kuat Atas Vuyisile Colossa
Tynanes mencetak dampak besar dalam debut promosionalnya pada Februari 2013, di ajang ONE: RETURN OF WARRIORS, saat ia melawan striker berbahaya Vuyisile Colossa.
Dalam aksi yang menampilkan kegigihan, determinasi dan teknik gulat yang mengejutkan, pria A.S. ini secara konsisten menjatuhkan rivalnya di atas kanvas selama lebih dari 14 menit, serta menyerang dengan ground-and-pound kuat.
Penyelesaian itu tiba dengan hanya 30 detik tersisa di dalam laga, saat Tynanes menemukan jalur untuk mengamankan submission via rear-naked choke yang secara empatik mengumumkan kehadirannya di ONE.
Dominasi Felipe Enomoto Dalam Satu Ronde
Tiga bulan kemudian, petarung lightweight ini hampir tak mengeluarkan keringat saat melawan petarung unggulan Jepang Felipe Enomoto.
Tampil nyaris sempurna dari awal sampai akhir, Tynanes tak membuang waktu untuk menerapkan permainan gulat tingkat tinggi, dimana ia menyeret lawannya ke atas kanvas dengan mudah sebelum beralih ke posisi crucifix.
Dari titik itu, ia menyerang Enomoto yang tak memiliki pertahanan kuat dengan siku tajamnya. Saat serangan itu bertumpuk, wasit pun menghentikan laga satu arah ini pada pertengahan ronde pertama.
Kunci Leher Rasul Yakhyaev
Pada Desember 2015, di ONE: KINGDOM OF KHMER, Tynanes melawan penghancur asal Rusia Rasul Yakhyaev – pria yang diprediksi dapat menandingi, atau bahkan melampaui, teknik grappling unggulan pria A.S. itu.
Namun, Tynanes membuktikan semua itu salah, melalui aksi gulat yang dapat disebut sebagai penampilan terbaiknya sampai saat itu.
Setelah mendominasi Yakhyaev dengan serangan grappling pada dua ronde awal, ia menemukan penyelesaian itu pada stanza penutup dengan raihan punggung (back-take) dan rear-naked choke, yang kemblai membuktikan dirinya sebagai salah satu spesialis ground paling ditakuti di divisi ini.
Buat Koji Ando Kewalahan Selama 15 Menit
Layak untuk mendapatkan peringkat dan lawan yang lebih baik, Tynanes kemudian melawan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Lightweight Koji Ando pada April 2016 di ONE: GLOBAL RIVALS.
Menunjukkan keyakinan luar biasa terlepas dari kemampuan elite dan resume lawannya, warga Hawaii ini mengendalikan aksi di atas kaki dan di ground.
Sepanjang tiga ronde keras itu, Tynanes menghukum Ando dengan tendangan kaki keras, gulat yang tak terhentikan, serta pengendalian atas (top control) sebelum meraih kemenangan mutlak yang tegas.
Kunci Honorio Banario Dalam Lightweight Grand Prix
Setelah masalah kesehatan memaksanya keluar dari kompetisi selama beberapa waktu, Tynanes kembali pada Januari 2019 di ONE: HERO’S ASCENT saat ia bertarung dengan Honorio Banario – Juara Dunia ONE Featherweight yang pertama – dalam babak perempat final ONE Lightweight World Grand Prix.
Jelas, ring rust tidak menjadi faktor penghalang bagi perwakilan Hawaii Elite MMA ini, yang menegaskan dirinya sejak bel pembuka.
Tynanes mencetak takedown di awal dan berlanjut menyerang mantan pemegang gelar itu dengan serangan ground kejam, yang memaksa Banario untuk membuka punggungnya.
Dari posisi itu, pria AS ini kembali menyarangkan rear-naked choke yang sangat rapat demi meraih kemenangan keenam berturut-turut dengan cara spektakuler.
