Cara Ayah Jonathan Haggerty Membawanya Meraih Kejayaan

Jonathan “The General” Haggerty telah mencapai tingkatan tertinggi dari seni bela diri, dan ia berterima kasih hanya pada satu orang yang membawanya masuk ke dalam dunia tersebut.

Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai ini – yang akan mempertahankan gelarnya untuk pertama kali melawan Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon di ajang ONE: DAWN OF HEROES Jumat ini, 2 Agustus – menginjakkan kaki ke sasana saat ia berusia 6 tahun oleh ayahnya, Jon.

Keinginan ayahnya agar sang anak berlatih olahraga tarung datang dari pengalaman pribadinya di dalam ring dan di atas matras. Ia mengetahui ini akan menjadi pengaruh positif bagi anaknya itu.

“Saya telah melakukan bela diri campuran selama beberapa tahun, dan berlatih Thai boxing selama lima tahun dan jatuh cinta padanya,” jelas Haggerty Sr.

“Saya membuat Jonathan melakukan itu sejak masih [sangat muda]. Itu hanya untuk menyibukkan dirinya, membuatnya tetap bergerak dan menjaganya pada jalur yang tepat.”

Jon adalah seorang kompetitor aktif di hari-hari awal berkembangnya bela diri campuran di Inggris Raya, dimana ia berlatih berbagai disiplin namun menemukan kecintaan tersendiri akan “seni delapan tungkai” dan berpikir itu akan sangat cocok bagi anaknya.

Ia mengetahui bagaimana kehidupan sebagai anak muda di London, serta mengetahui bahwa cara terbaik untuk menjaga anaknya dalam jalur yang lurus dan sempit itu adalah untuk memastikan dirinya memiliki sesuatu hal positif yang sangat disukainya.

Pemikiran itu terbukti tepat, karena Jonathan mampu menghindari jebakan dari kehidupan jalanan berkat komitmennya pada olahraga ini. Sementara beberapa temannya berakhir di penjara, ia tetap terfokus.

“Saya kira alasan utama [ayah saya membuat saya terlibat dalam Muay Thai] adalah untuk pertahanan diri,” jelas atlet berusia 22 tahun itu.

“Saya kira, ketika saat ia bertumbuh dewasa, ia berharap memiliki seorang ayah yang dapat membuatnya melakukan itu, dan hal itu juga sangat berperan. Ia ingin melakukannya saat ia lebih muda, tetapi ia tidak memiliki kesempatan, maka ia memberikannya pada saya.”

Jelas bahwa sejak awal “The General” berada di dalam sasana, ia adalah atlet alamiah. Pelatih dan rekan satu timnya sangat ingin memastikan ia tetap mengikuti jalur tersebut, begitu pula ayahnya.

Haggerty Sr. bahkan pensiun dari karier kompetitifnya agar dapat membantu anaknya — yang termasuk membuka sasana milik keluarga, Team Underground.

“Langsung saja. Segera, setelah ia mulai berlatih. Saya dapat melihat bahwa ia sangat alami dan beberapa orang lain pun berkata, ‘Kamu harus menjaganya di sini,’ dan saya mengetahuinya,” jelas Jon.

“Saya memutuskan untuk berhenti dan berkonsentrasi pada Jonathan. Saya hanya berpikir, ‘Ya, kami akan membawanya ke tingkatan selanjutnya.’ Segala sesuatu berjalan dari situ sampai hari ini.”

“The General” segera naik mencapai peringkat teratas dan menjadi Juara Dunia di masa remajanya. Kapanpun ia tergoda untuk beralih dari jalur yang benar, ayahnya selalu ada di sana.

“Itu sangat sulit, tetapi di sanalah ayah saya masuk, dan jelas bahwa berkat bimbingannya, saya menjalani jalur yang tepat, dimana saya sangat bersyukur untuk itu hari ini.”

Haggerty Sr. pun menjadi bagian dari tim anaknya saat “The General” melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh atlet Inggris lainnya, serta merebut gelar Juara Dunia di “The Home Of Martial Arts.”

Sosok ini akan sekali lagi berada di sisi anaknya ini saat Haggerty menghadapi Rodtang dalam laga perebutan gelar Juara Dunia mereka di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina.

“Jonathan memiliki keluarga yang sangat baik, penuh kasih sayang dan terikat erat di sekelilingnya, yang menjaga kakinya tetap menginjak bumi – itu sangat penting,” kata Jon.

“Saya sangat, sangat bangga padanya.”