5 Fakta Terkait Elias Mahmoudi Jelang ONE: FULL BLAST II
Tak diragukan lagi, Elias “The Sniper” Mahmoudi adalah salah satu striker paling menarik di ONE Championship, dimana ia telah tampil secara mengejutkan di atas panggung dunia.
Berikutnya, penantang peringkat keempat divisi flyweight Muay Thai ini kembali beraksi melawan Mongkolpetch Petchyindee Academy dalam laga utama ONE: FULL BLAST II, dimana sebuah kemenangan akan dapat memastikan tiketnya memasuki perebutan gelar Juara Dunia melawan sang penguasa Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon.
Jelang laganya pada Jumat, 11 Juni nanti, simak bagaimana “The Sniper” meraih titik ini dan apa yang tetap membuatnya prima saat berada jauh dari Circle.
#1 Seni Bela Diri Ada Dalam Keluarganya
Ayah dan paman Mahmoudi adalah praktisi seni bela diri seumur hidup, dimana mereka bahkan membuka sasana berlatih Mahmoudi Gym pada tahun 1984.
Maka, saat pria muda asal Paris ini tak mungkin menghindari olahraga tarung, ia benar-benar bertumbuh dengan dikelilingi para atlet bela diri.
“Ayah dan paman memperkenalkan saya pada seni bela diri. Itu adalah tradisi keluarga saya,” katanya.
“Saya mulai pergi ke sasana segera setelah belajar berjalan. Sejak saya kecil, saya melihat itu dan saya menjalaninya. Saya berada dalam lingkungan itu bahkan sejak saya kecil.”
#2 Di Usia Ke-11, Ia Meraih Kemenangan Pro (Dan KO) Perdana Di Thailand
Mahmoudi sangat serius menjalani “seni delapan tungkai” sampai ia terbang ke negara asal olahraga itu pada usianya yang ke-11 dan masuk ke pemusatan latihan yang serius.
Beserta pamannya, Nordine, striker berbakat ini berlatih di sasana Sityodtong di Pattaya, Thailand.
Itu menjadi sebuah tingkatan yang jauh berbeda bagi anak ini, dimana ia berlatih enam jam sehari dan berlaga dalam laga profesional Muay Thai pada tahun yang sama.
Latihan ini jelas terbayar, karena “The Sniper” memenangkan debutnya dengan serangan lutut di udara yang menghasilkan KO ronde kedua – yang memberinya julukan itu.
- Thursday Throwback: Perjalanan Yang Mengubah Kehidupan Elias Mahmoudi
- Danny Kingad Ingin Laga Ulang Melawan Adriano Moraes: ‘Saya Siap’
- Mahmoudi Vs. Mongkolpetch Puncaki ONE: FULL BLAST II
#3 Ia Adalah Juara Berprestasi
Sementara Mahmoudi sangat menginginkan sabuk emas ONE Super Series, ia telah memiliki koleksi yang sangat impresif.
Pria berusia 23 tahun ini meraih serangkaian pencapaian dalam tingkat amatir, termasuk gelar nasional Perancis dan medali emas prestisius dari Kejuaraan Dunia IFMA Muay Thai.
Dalam tingkatan profesional, “The Sniper” memegang gelar WBC, WMF, WPMF dan MTGP, dimana ia juga pernah berlaga di Tiongkok, Jepang, Italia, Swiss dan masih banyak lagi.
#4 Ia Juga Seorang Model
Selain itu, ketika beberapa petarung menyandang goretan luka mereka dengan bangga, “The Sniper” mampu mempertahankan wajah mudanya dengan baik.
Faktanya, warga Bonneuil-sur-Marne ini juga menghabiskan waktunya jauh dari latihan, di hadapan kamera sebagai seorang model.
Tentunya, sesi foto yang glamor dan penuh sorotan lampu itu akan harus menunggu saat Mahmoudi mengincar kejayaan di dalam Circle.
#5 Memancing Jadi Tempat Perlindungannya
Kehidupan seorang atlet mungkin dapat menjadi sulit, baik secara fisik maupun mental, dan Mahmoudi menemukan tempat perlindungan di pinggir sungai.
“The Sniper” adalah seorang pemancing yang ahli sejak ia masih muda, dan saat ia harus memisahkan diri dari semuanya, ia mempersiapkan tali pancingnya dan pergi menuju hulu sungai.
Dengan tangkapan yang didapatnya seperti di atas, nampaknya Mahmoudi memang sama ahlinya dalam menjebak semua ikan itu seperti rivalnya di dalam Circle.
Baca juga: Cara Keluarga Beri Elias Mahmoudi Kekuatan Demi Kejar Impiannya
