3 KO Beruntun Yang Buktikan Legenda Muay Thai Nong-O Berada Di Puncak Kondisinya
Juara Dunia ONE Bantamweight Nong-O Gaiyanghadao nampak semakin beringas dengan aksi kerasnya.
Berikutnya, pria berusia 35 tahun ini akan mempertahankan gelar itu melawan Liam Harrison pada laga pendukung utama ONE 161: Moraes vs. Johnson II, dan ia berada dalam kondisi terbaik dalam kariernya sebelum memasuki gelaran di jam tayang utama Amerika Utara pada Jumat, 26 Agustus waktu A.S.
Setelah kembali dari masa pensiun pada tahun 2018, Nong-O menempatkan catatan rekor 8-0 di ONE. Dan, secara luar biasa, ketiga pertahanan gelar Juara Dunia sebelum laga ini berakhir dengan berbagai KO luar biasa.
Di sini, kita akan melihat kembali rangkaian impresif dari legenda Thailand itu sebelum ia melawan superstar Inggris itu di Singapore Indoor Stadium.
#1 KO Mengejutkan Yang Hentikan Laju Saemapetch
Setelah memenangkan sabuk emas divisinya melawan Han Zi Hao, dan lalu sukses mempertahankannya dari Hiroaki Suzuki dan Brice Delval, Nong-O memulai rangkaian itu saat melawan kompatriot Thailand, Saemapetch Fairtex.
Saemapetch meraih kesempatannya setelah mencetak catatan rekor sempurna 3-0 di ONE, dan ia pun menantang sang penguasa di ONE: EDGE OF GREATNESS pada November 2019.
Nampaknya, laga itu sangat menjanjikan di awal bagi perwakilan Fairtex ini setelah ronde pertama yang penuh pertukaran serangan keras. Tetapi, itu tak bertahan lama. Pada ronde kedua, Nong-O dua kali menjatuhkan Saemapetch dengan rangkaian pukulan tajam yang nampak akan mengakhiri laga.
Tetapi, warga Pattaya ini bertahan, berjuang menuju ronde ketiga, lalu menyerang dengan keras pada ronde keempat. Sayangnya, bagi dirinya, begitu pula Nong-O.
Perwakilan Evolve ini menyerap tekanan Saemapetch sebelum ia masuk dengan pukulan kanan kilat yang segera mengenai sang penantang dan membuatnya terkapar seketika.
#2 Gulingkan ‘The Steel Locomotive’ Dengan Pukulan Kanan Keras
Nong-O kembali beraksi melawan Rodlek PK.Saenchai di ONE: COLLISION COURSE pada Desember 2020 lalu, dengan “The Steel Locomotive” yang membawa catatan rekor 4-1 dalam organisasi ini.
Di luar seluruh angka tersebut, Rodlek dikenal atas kemampuan luar biasa untuk menerima serangan dan tetap bergerak maju – setidaknya sampai ia bertemu dengan pukulan kanan keras lawan legendaris itu.
Sang penantang mencoba mendesak rivalnya itu dengan gerakan andalannya pada ronde pembuka, tapi Nong-O tidak gentar dan menyerang balik dengan jab dan tendangan keras.
Rodlek tetap bertahan dengan game plan miliknya pada ronde kedua – walau itu akhirnya menjadi awal dari kekalahannya.
Saat “The Steel Locomotive” mencoba masuk dengan pukulan kanan keras, Nong-O sangat siap dan menunggu dengan tinju kanan tajam miliknya. Serangan itu masuk dan mengenai rahang rivalnya, yang memisahkan Rodlek dari kesadarannya.
#3 Akhiri Rangkaian Kemenangan Felipe Lobo
Aksi terbaru penguasa bantamweight Muay Thai ini tiba di ONE X pada Maret lalu, saat ia mengalahkan atlet kuat Brasil Felipe “Demolition Man” Lobo dengan uppercut keras ke arah dagu pada ronde ketiga.
“Demolition Man” baru saja meraih kemenangan beruntun yang mengejutkan di ONE atas Rodlek dan Yodpanomrung Jitmuangnon, dimana seluruh hasil tersebut hanya berarti apa pun dapat terjadi dalam laga perebutan gelar Juara Dunia ini.
Nong-O tetap berhati-hati dan menjaga jarak dengan jab, tendangan rendah, serta tendangan tubuh keras pada dua ronde pertama, yang memaksa Lobo mengambil langkah drastis saat laga berlanjut.
Saat stanza ketiga dimulai, sang penantang mulai masuk di belakang jab-nya dan serangan siku tajam.
Sebagai jawaban, bintang Evolve itu memberi beberapa petunjuk tentang game plan miliknya, tetapi “Demolition Man” tak memiliki pilihan selain tetap menyerang.
Dan, saat Lobo maju di belakang jab terakhirnya dan tak dapat mundur dengan cepat, Nong-O pun meraih kesempatan meluncurkan uppercut keras yang menembus pertahanan rivalnya dan mengakhiri laga dalam sekejap.
