‘Tanpa Dirinya, Saya Takkan Jadi Apa-Apa’ – Walter Goncalves Ingin Balas Budi Pada Sang Ibu Atas Seluruh Pengorbanannya
Walter “Iron Hands” Goncalves yakin bahwa dirinya takkan berada di sini tanpa kasih sayang dan dukungan sang ibu.
Penantang #2 flyweight Muay Thai ini – yang menghadapi Jacob Smith di ONE Fight Night 17 pada tanggal 9 Desember – tak mendapat masa kecil yang mudah, namun sang ibu tak pernah membiarkan dirinya merasakan dampak kemiskinan yang melanda keluarganya, tetapi menanggung beban itu seorang diri.
Saat Goncalves bertumbuh besar dengan kedua orang tua dan saudara lelakinya di kota Fortaleza, Brasil, kemiskinan itu melanda dan waktu yang dijalaninya memang sangat sulit.
Tetap saja, sang ibu selalu ada di sana untuk memimpin jalannya dan mengatakan pada anaknya bahwa hari-hari yang lebih cerah itu sangat mungin jika ia berusaha cukup keras.
“Iron Hands” berbicara pada onefc.com/id:
“Ibu saya selalu dan akan selalu menjadi inspirasi terbesar saya. Ia selalu sangat membantu saya dan terus membantu saya sampai saat ini, dalam waktu yang bagus dan buruk. Ia adalah pondasi bagi seluruh keluarga kami.”
“Ia selalu menginspirasi saya dengan keteguhan dan determinasinya untuk menang dan mencapai segala sesuatu dalam hidup. Ia selalu menunjukkan pada saya jalur yang tepat dan mengajarkan saya untuk mengatasi kesulitan dengan usaha kami dan selalu dengan kepala yang tegak.”
Walau tak selalu mudah untuk menghargai hal itu saat masih muda, orang tua memang memberi pengorbanan di setiap waktu untuk kesejahteraan anak-anak mereka.
Namun, saat keluarga berada di tengah waktu tersulit mereka dan tidak ada uang untuk membeli makanan bagi semua orang, Goncalves mengingat ibunya rela untuk tidak maan agar anak-anaknya dapat menerima asupan yang mereka butuhkan.
Pria berusia 25. tahun itu berkata:
“Ia banyak berkorban. Saat saya masih sangat kecil, kami seringkali tak mendapatkan makanan yang cukup untuk keluarga. Terkadang, hanya ada makanan bagi dua orang, dan ia akan berhenti makan agar saya dan saudara saya memiliki sesuatu untuk disantap.”
Goncalves: “Saya Akan Berlatih Dan Bertarung Demi Capai Apa Pun Yang Saya Mampu Bagi Dirinya’
Kehidupan itu memang tidak mudah bagi keluarga Goncalves, dan kedua orang tuanya menjalankan warung kudapan kecil di arena hiburan lokal untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Hal itu berarti hari-hari yang panjang di tengah panasnya cuaca, dimana persediaan hari berikutnya hanya tergantung pada penjualan di hari tersebut.
“Iron Hands” ingin mengubah semua itu, dan sebagai salah satu atlet berperingkat teratas dalam organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini, ia berharap memberi ibunya kehidupan yang lebih baik:
“Mereka masih menghadapi banyak kesulitan di kehidupan sehari-hari. Maka, selalu setelah menerima uang dari pertarungan saya, saya mencoba membantunya dengan uang sewa. Tapi saya tahu itu tidak banyak. Saya ingin memberinya banyak hal, tak hanya membayarkan sewa rumah.”
“Saya ingin membahagiakan dirinya dengan rumah baru miliknya sendiri supaya ia dapat makan dengan baik dan tak lagi harus mengkhawatirkan tentang makanan dan sewa.”
“Ia bekerja keras setiap hari di taman hiburan itu bersama ayah saya di bawah matahari yang sangat panas. Saya harap satu hari nanti saya dapat mengeluarkan mereka dari pekerjaan ini dan memberi mereka rumah.”
Inilah yang setidaknya Goncalves dapat lakukan bagi dukungan seumur hidup dari sang ibu, serta dorongan konstan yang diberikannya dalam karier seni bela diri itu.
Kini berlaga di panggung global dan mempersiapkan diri untuk sebuah aksi epik lainnya, langsung pada jam tayang utama A.S., “Iron Hands” merasa hampir mendekati hadiah yang dapat mengubah kehidupan dan masa depan bagi kedua orang tuanya itu.
Ia menambahkan:
“Saya selalu memiliki dukungan ibu saya. Sampai hari ini, ia sangat mendukung saya. Ia selalu meminta saya untuk berlatih, dan saat saya tidak berlatih, ia selalu menegur saya. Ini adalah motivasi tambahan bagi saya.”
“Ini membuat saya senang bahwa ia mendukung saya, bahwa ia peduli dengan latihan saya, dan ia tak pernah membiarkan saya menyerah.”
“Tanpa dirinya, saya takkan menjadi apa-apa, saya takkan dapat meraih apa pun. Saya banyak berhutang pada dirinya, dan saya yakin saya akan dapat mencapai seluruh impian saya, terutama membelikannya rumah.”
“Saya akan membalas segala sesuatu yang pernah ia lakukan dan selalu lakukan bagi saya dengan usaha dan fokus saya dalam pekerjaan saya. Saya akan berlatih dan bertarung untuk mencapai segala sesuatu yang saya mampu bagi dirinya.”
