Team Lakay Yakin Akan Kembali Meraih Kejayaan

Team Lakay DC 6999

Pelatih kepala Team Lakay, Mark Sangiao, memiliki sebuah rencana untuk memulihkan sasana terbaik di Baguio ini ke masa jayanya.

Setelah sasana ini menyelesaikan tahun 2018 dengan merebut empat gelar Juara Dunia, keempat atlet tersebut harus merelakan sabuk emas mereka dalam tiga bulan pertama tahun lalu – yang membuat para penggemar di Filipina kebingungan.

Namun, jejak-jejak kemajuan mulai terlihat setelah Joshua “The Passion” Pacio kembali merebut gelar Juara Dunia ONE Strawweight dan dua kali mempertahankannya, Danny “The King” Kingad mencapai babak final ONE Flyweight World Grand Prix, serta beberapa bintang lain dari sasana ini meraih beberapa kemenangan yang menjadi sorotan.

Sangiao mengatakan bahwa selama semua orang di dalam sasananya bersatu, berlanjut mendedikasikan diri pada latihan mereka, serta tampil dengan potensi mereka sepenuhnya, tidak ada alasan mengapa para atlet Team Lakay ini tidak dapat kembali menjadi juara.

“Rencana ke depannya adalah untuk tetap menang, mengasah kelemahan mereka, serta memberi kemampuan lengkap agar tak ada lagi kelemahan dalam diri mereka – baik di ground atau gulat,” katanya.

“Kami ingin mereka untuk menjadi lengkap, karena kami menginginkan semua sabuk yang terlepas dari kami.”

Tetapi, fokusnya tidak hanya pada para mantan Juara Dunia di kelompok ini. Terdapat berbagai bintang baru di dalam tim ini, serta para atlet yang telah berada di puncak kejayaan.



Kingad, yang terutama, dikenal sebagai seseorang yang memiliki potensi untuk memenangkan sabuk setelah ia menghadapi seniman bela diri campuran terbaik sepanjang masa di muka bumi ini, Demetrious “Mighty Mouse” Johnson, walau dirinya tak dapat menghentikan kemenangan beruntun atlet Amerika Serikat itu di ONE: CENTURY.

“The King” bangkit dari kekalahannya itu pada bulan Januari dan menetapkan standar bagi seluruh atlet lain yang Sangiao yakini dapat kembali meraih posisi puncak.

“[Di atas semuanya], kami ingin Danny memenangkan itu, dan sebisa mungkin, saya juga berharap akan kebangkitan kembali Kevin’s (Belingon) dan mungkin Eduard (Folayang) juga dapat mendapatkan sabuknya kembali,” katanya.

Bahkan jika timnya dapat meraih tonggak sejarah itu, ini tidak akan menjadi akhir dari kisah mereka.

Sangiao sangat yakin bahwa timnya dapat membangun sejarah yang panjang, dimana ini berarti mempertahankan emas, serta membangun para Juara Dunia baru. Kunci dari semua itu adalah untuk tetap termotivasi dan berkomitmen untuk berkembang sebagai seniman bela diri campuran – supaya mereka dapat unggul dari rekan-rekan mereka.

“Kita tak boleh berhenti belajar dan mencari langkah-langkah berikut ke depannya. Apapun yang kami dapatkan, jika kami mencapai satu hal, kami tidak akan berhenti di sana,” tambahnya.

“Kita harus tetap bergerak maju dan memikirkan apa kebutuhan atlet kami. Pada akhirnya, merekalah yang berdiri di dalam Circle dan kami harus memberi mereka apa yang mereka butuhkan, baik secara fisik maupun mental.”

“Mereka harus 100 persen siap saat terkait dengan laga di dalam Circle, dan itulah alasan mengapa kami harus bekerjasama sebagai sebuah tim.”

Baca juga: Lito Adiwang Incar Lawan Papan Atas Setelah Cetak Kemenangan Ciamik

Selengkapnya di Berita

Sean Climaco Diego Paez ONE Fight Night 28 30 scaled
5023 scaled
Alexis Nicolas Regian Eersel ONE Fight Night 25 46 scaled
88410 scaled
Roman Kryklia Alex Roberts ONE Fight Night 17 58 scaled
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 52 scaled
Rodtang Jitmuangnon Takeru Segawa ONE 172 12 scaled
Nabil Anane Superlek Kiatmoo9 ONE 172 40 scaled
Rodtang Jitmuangnon ONE 172 4 scaled
Rodtang and Takeru face off for ONE 172 at Sataima Super Arena in Japan scaled
Takeru Segawa Thant Zin ONE Friday Fights 81 49 scaled
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE 169 11 scaled