Rodtang Bersiap Incar Gelar Juara Dunia ONE Kedua

Rodtang Jitmuangnon celebrates his win against Jonathan Haggerty at ONE A NEW TOMORROW

Laga antara Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon dan Jonathan “The General” Haggerty mungkin menjadi “Laga Terbaik Tahun Ini,” karena Rodtang tampil dalam kondisi puncak demi mencetak KO brilian.

Dalam gelaran ONE: A NEW TOMORROW pada hari Jumat, 10 Januari, Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai ini menghentikan rivalnya dengan rangkaian serangan ke arah tubuh pada ronde ketiga.

Superstar Thailand itu nampak tak terhentikan saat ia menjatuhkan Jonathan empat kali ke atas kanvas. Berbeda dengan pertemuan awal mereka Maret lalu, Rodtang segera masuk ke dalam ritmenya dan mencetak knockdown dalam waktu satu menit.

“Saya hanya maju menyerang dalam laga ini. Saya hanya harus maju, demi Thailand. Saya mempertahankan sebuah gelar Muay Thai di rumah saya,” tambahnya.

“Ada perasaan sedikit kurang enak di laga sebelumnya. Saya ingin bertukar serangan, karena itu laga terakhir itu tidak terlalu memuaskan. Ini rumah saya, maka saya mengerahkan segalanya pada ronde pertama.”

Serangan ke arah tubuh yang menjatuhkan atlet Inggris tersebut mungkin akan menghentikan perlawanan banyak atlet, namun Jonathan membuktikan kekuatan hati dan tubuhnya dengan menjawab hitungan wasit.

Ia mampu bertahan dalam ronde tersebut, namun tidak lama kemudian ia kembali berada dalam posisi sulit lainnya setelah Rodtang menjaga tekanannya dan mendaratkan sebuah serangan kuat lainnya.

“Saya mengetahui bahwa saya masih memimpin dalam kartu penilaian, namun saya tidak ingin takabur. Masih ada empat ronde lagi, dan saya tidak terlalu memikirkan itu,” jelas atlet Thailand tersebut.

“Pada ronde kedua, saya sebenarnya merasakan sedikit serangan [Jonathan] pada awalnya, sebelum maju menyerang. Pada ronde ketiga, saya membiarkan diri saya lepas. Saya tidak takut bertukar [serangan]. Saya tidak ingin memberinya kesempatan bernafas.”

“Tujuan saya adalah untuk mencetak KO pada ronde ketiga, maka saya berusaha keras dan membuat itu terjadi. Setelah saya menjatuhkannya untuk pertama kali pada ronde ketiga itu, saya mengetahui saya dapat maju dan menyelesaikan laga.”



Dua knockdown berikutnya segera mengikuti saat Rodtang menyerang dan mendaratkan lebih banyak lagi pukulan kuat untuk meraih kemenangan TKO secara otomatis. Walau ia sangat agresif, ia tetap tenang dalam memilih serangannya dan mendaratkannya pada posisi yang tepat.

Secara mengejutkan, atlet berusia 22 tahun itu mengatakan bahwa aksinya di dalam ring sangat jauh berbeda dari beberapa saat sebelumnya, ketika ia merasakan tekanan untuk mempertahankan sabuk emasnya di Thailand melawan atlet asing.

“Sebelum pertandingan, saya tidak bisa diam dan kerap pergi ke toilet,” akunya.

“Saya tidak dapat duduk diam. Ini hal yang besar bagi saya, saya harus menang.”

Laga itu juga sangat berarti bagi “The Iron Man,” karena ayahnya datang menonton.

Walau orang tuanya selalu mendukung langkahnya sepanjang karier luar biasa yang ia jalani, mereka sangat jarang menontonnya bertanding. Maka ini adalah saat yang spesial untuk melihat salah satu penggemar terbesarnya di dalam Impact Arena.

“Ayah saya datang menonton, bersama banyak anggota keluarga saya. Banyak orang yang datang mendukung saya. Saya bahkan melihat penggemar dari Malaysia yang datang menonton saya.”

“[Ayah saya] tidak berbicara banyak setelah laga, ia bukan orang yang berkata banyak, namun saya dapat melihat ia sangat bangga. Saya sangat senang dapat membuatnya bangga.”

Itu juga pertama kalinya ia berbagi panggung dengan kekasih barunya, Stamp Fairtex, dan itu menjadi pengalaman yang sangat positif bagi dirinya.

“Berlaga di kartu [pertandingan] yang sama bersama Stamp sangatlah menyenangkan,” tambahnya.

“Sangat penting bagi banyak orang untuk melihat bahwa meski kami memiliki hubungan romantis, kami masih sangat terfokus.”

Setelah ia meninggalkan Impact Arena, Rodtang mengatakan ia memiliki waktu lebih banyak untuk merayakan, karena ia ingin mulai segera berlatih kembali demi mempersiapkan tantangan baru. Jika ia mendapatkan keinginannya, salah satunya adalah sebuah kesempatan berlaga dalam disiplin baru supaya ia dapat menandingi kekasihnya dengan menjadi Juara Dunia dua disiplin ONE.

Rodtang Jitmuangnon defeats Jonathan Haggerty at ONE A NEW TOMORROW

Rodtang memiliki pengalaman dalam kickboxing, dan ia pun memiliki determinasi untuk mengalahkan atlet terbaik dalam divisinya demi gelar Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing.

“Saya ingin melawan Ilias Ennahachi demi gelar kickboxing itu,” sebutnya.

“Saya meyakini kemampuan saya, dan saya juga bermimpi untuk menjadi Juara Dunia dalam disiplin kickboxing.”

Baca Juga: Stamp Akui Perlunya Peningkatan Sebelum Hadapi Angela Lee

Selengkapnya di Muay Thai

LiamHarrison Seksan 1200X800
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Zakaria El Jamari 1200X800
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14