Rade Opacic Peringatkan Divisi Heavyweight: ‘Inilah Waktu Saya’

Rade Opacic Errol Zimmerman ONE BIG BANG II 1920X1280 34

Rade Opacic segera muncul sebagai salah satu atlet heavyweight teratas dalam rangkaian ONE Super Series, dan ia takkan berhenti sampai merebut sabuk emas.

Atlet Serbia ini ingin melanjutkan dua kemenangan KO di atas panggung dunia saat menghadapi Patrick “Big Swiss” Schmid dalam laga kickboxing di “ONE on TNT I” pada Kamis, 8 April ini.

Dengan sebuah kemenangan besar lainnya, Opacic berharap untuk memasuki arena perebutan gelar Juara Dunia ONE Heavyweight Kickboxing yang masih lowong. Apapun hasilnya, tujuannya akan tetap sama.

“Jelas, tujuan jangka pendek adalah memenangkan laga saya pada 7 April nanti, namun tujuan [terbesar] saya adalah menjadi Juara Dunia ONE Heavyweight Kickboxing,” katanya.

“Saya mendedikasikan semua yang saya miliki demi olahraga ini, maka saya akan melakukan segalanya – dan menghadapi siapa pun – demi meraih impian tersebut.”

Opacic mengumumkan kehadirannya di “The Home Of Martial Arts” lewat kemenangan KO mengejutkan dalam debutnya atas Errol “The Bonecrusher” Zimmerman, di ONE: BIG BANG II, pada Desember 2020. Pria berusia 23 tahun itu menyarangkan teknik spinning heel kick untuk merobohkan dan menghentikan perlawanan veteran tangguh asal Belanda itu.

Pria Serbia ini melanjutkannya dengan dua ronde sarat aksi keras saat melawan Bruno Susano di ONE: UNBREAKABLE, Januari lalu, dan mengejutkan divisi heavyweight.

Namun, terlepas dari penampilan mengesankan itu, Opacic masih mengambil pelajaran berharga dari kemenangan beruntunnya dan berencana memadukan pengetahuan baru itu saat menghadapi Schmid.

“Hal terbesar dalam karier saya sejauh ini adalah KO yang saya cetak Desember lalu. Aksi itu membuat para penggemar memperhatikan saya, dan itu terjadi dengan cara spektakuler,” jelas warga Beograd ini.

“Bruno juga petarung yang sangat baik. Dia menerima banyak serangan dan tidak terjatuh. Itu laga yang bagus, saya menikmatinya, dan tentu, itu baik untuk saya.”

“Saya senang dapat sekali lagi memberi tontonan yang bagus bagi para penggemar ONE, tetapi mungkin saya terlalu keras saat pertama kali menyerang ulu hatinya. Kini, saya harus lebih sabar. Itu yang saya pelajari.”



Schmid adalah lawan yang tangguh dengan pengalaman tinggi dalam disiplin Muay Thai, kickboxing dan tinju. Pria asal Zurich itu bahkan telah melawan Juara Dunia Tinju berkali-kali, Anthony Joshua, di panggung amatir.

Opacic juga mewaspadai kemahiran rivalnya dalam disiplin yang disebut “the sweet science” itu, walau ia mengetahui bahwa Schmid akan sangat siap dalam seluruh aspek pertandingan.

“Ia adalah pria yang sangat pengalaman. Dia berusia 34 tahun dan memiliki berbagai laga dalam catatan rekornya. Dia atlet yang baik dengan kardio yang bagus,” ungkap perwakilan KBKS ini.

“Dia sering bertinju dan menggunakan tangannya. Saya kira ia akan menggunakannya melawan saya, namun saya akan maju dengan persiapan berperang dan siap untuk segalanya.”

“Saya kira, walau ia adalah atlet yang baik, inilah waktu saya. Saya akan siap, saya datang dengan rasa haus [akan kemenangan], dan saya meraih kemenangan itu.”

Rade Opacic Bruno Susano ONE UNBREAKABLE 1920X1280 16.jpg

Tiba dengan kepercayaan diri luar biasa setelah mengamankan dua kemenangan terbesar dalam kariernya, Opacic mengakui dia tak terlalu peduli akan apa yang dibawa rivalnya. Sebaliknya, ia meyakini bahwa penampilannya yang akan menentukan arah laga ini.

“Saya tak terlalu fokus pada lawan saya. Jelas, saya melihat senjatanya, namun saya terfokus pada apa yang akan saya lakukan, dan jika saya melakukannya dengan benar, itu akan menjadi malam yang baik bagi saya,” jelas atlet heavyweight muda ini.

Lebih dari segalanya, bintang baru asal Serbia ini meyakini dirinya berada dalam masa keemasan, baik secara fisik maupun mental.

Opacic telah menunjukkan bagaimana dirinya mampu mengakhiri perlawanan lawan – baik dalam sekejap atau melalui gempuran tanpa henti – dan ia ingin meraih kemenangan dengan cara apa pun pada 7 April nanti.

“Saya lebih tinggi, lebih cepat, lebih muda dan lebih eksplosif. Saya akan menyelesaikan [laga] itu. Sesederhana itu,” tegasnya.

“Saya akan mencoba hal-hal sederhana. Saya selalu menjadi petarung berkemampuan lengkap. Saya memiliki KO lewat [teknik] spinning kick, pukulan dan tendangan tinggi, oleh karena itu saya dapat melakukan apa pun. Namun saya tak berpikir seperti itu. Saya memikirkan hal-hal sederhana dan, pada akhirnya, saya akan melontarkan sesuatu dan [KO itu] terjadi.”

Rade Opacic Bruno Susano ONE UNBREAKABLE 1920X1280 40.jpg

Baca juga: Rade Opacic Dedikasikan Hidupnya Bagi Kejayaan Kickboxing

Selengkapnya di Berita

Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65