Cara Sederhana Sang Ayah Agar Bi Nguyen Bermimpi Besar

Vietnamese-American Bi Nguyen gets ready for battle in her homeland

Bi “Killer Bee” Nguyen mengetahui bahwa kepulangannya ke Vietnam pada September lalu itu sangatlah emosional.

Itulah pertama kalinya ia berlad di negara asalnya, dan dengan keluarga dalam benaknya, ia membawa hati yang berat saat memasuki laga ONE Super Series Muay Thai kontra Puja Tomar.

Seniman bela diri berusia 29 tahun ini kehilangan ayahnya karena kanker, hampir satu setengah tahun yang lalu, dimana ia seringkali teringat akan kenangan ayahnya itu di minggu pertandingan. Itulah mengapa kemenangan via keputusan terbelah (split decision) di dalam Phu Tho Indoor Stadium, Ho Chi Minh, sangatlah penting bagi dirinya.

“Kemenangan itu sangat [berarti],” katanya.

“Saya tidak mengira akan ada tekanan besar, namun tekanan besar itu nyata. Kemenangan itu sangat melegakan. [Itu adalah] sesuatu yang mendebarkan, namun melegakan – seperti, ‘Ya, saya berhasil. Saya datang dan memenuhi tujuan saya.'”

“Itu semua belum terlalu terpikirkan sampai saya merasakan energi dari para penonton setelah kemenangan saya. Lalu, saya tinggal selama beberapa hari setelah itu, dan mereka mengenal saya di restoran. Saya merasakan kebanggaan besar dari orang-orang Vietnam ini. Itu sangat, sangat menyenangkan.”

Hometown hero 🇻🇳 Bi Nguyen returns to the winner's circle with a hard-earned split decision victory over Indian hero Puja Tomar!

Hometown hero 🇻🇳 Bi Nguyen returns to the winner's circle with a hard-earned split decision victory over Indian hero Puja Tomar!📺: Check local listings for global broadcast details📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop Official Merchandise 👉 http://bit.ly/ONECShop

Posted by ONE Championship on Friday, September 6, 2019

Kesempatan untuk berlaga di Ho Chi Minh juga memberi Nguyen kesempatan untuk kembali menjalin hubungan spiritual dengan ayahnya. Ini adalah sesuatu yang sangat penting, karena sebelumnya ia terasingkan dari ayahnya selama bertahun-tahun.

Ketika keluarganya pindah dari pedesaan Vietnam ke California saat ia masih kecil, ia belajar untuk menyesuaikan diri dengan budaya di Amerika Serikat.

Namun, saat ia menjadi lebih nyaman dengan gaya hidup di belahan dunia barat ini, ia semakin sulit untuk menjalin hubungan dengan orang tuanya dan latar belakang tradisional Vietnam.

Selain itu, ayahnya rutin terbang dari AS ke Vietnam, yang membuatnya sulit mengenal sosok ayahnya saat ia bertumbuh dewasa.

Dengan meraih kemenangan di negara asalnya, Nguyen merasa seperti ia menjadi lebih dekat dengan mendiang ayahnya.

“Itu sangat penting karena ayah saya dan saya tidak memiliki hubungan yang baik,” jelasnya.

“Kami tidak cocok dalam banyak hal, kecuali seni bela diri. Ia adalah penggemar berat olahraga tarung dan datang ke beberapa laga saya. Ia tinggal di Vietnam dan sering berkunjung, maka ia tak selalu ada di sini. Ia lebih sering terbang ke Vietnam daripada tinggal di Amerika.

“Berada kembali di Vietnam dan melihat bahwa anak perempuannya menjadi bintang sebesar ini, ia jelas akan menangis. Ia akan menjadi teramat sangat senang. Saya berharap ia dapat ada di sana, namun ini cukup bagus, mengetahui bahwa ia menyaksikan saya [dari atas sana].”

Jika ada satu sebuah atribut yang diwariskan ayahnya ke Nguyen, dan terus ia bawa dalam hidupnya, hal tersebut adalah mentalitas seorang pemimpi.

Sejak kecil, “Killer Bee” melihatnya membeli banyak tiket lotere dan tak pernah mengerti mengapa ia menghamburkan uang untuk mendapatkan peluang yang sangat kecil.

“Hal itu selalu membuat kami marah, karena itu seperti, ‘Baiklah, ayah. Selama 10 tahun, ayah menghabiskan banyak uang membeli tiket lotere, dan dengan uang itu, ayah dapat saja membelikan kami rumah,'” katanya sambil tertawa.

Tetapi, saat ia bertumbuh besar, ia mengerti bahwa hal itu adalah simbol dari mimpi ayahnya untuk memberi keluarganya kesempatan hidup yang lebih baik.



Sekarang, sebagai manusia dewasa dewasa, Nguyen bertekad memberi penghormatan bagi ayahnya dengan memenuhi impiannya dan menggunakan tiap kesempatan yang ada.

Itu memotivasi semangatnya untuk mengejar mimpinya sebagai seniman bela diri, bahkan membawanya meraih posisi dalam program realita televisi Survivor.

“Banyak orang yang harus bersabar mengikuti karier saya, khususnya para penggemar saya, karena karier itu sangatlah panjang. Saya mengalami kemenangan dan kekalahan. Saya mendapatkan suka dan duka, dan saya hanya akan terus bermimpi,” tambahnya.

“Tak ada yang akan menjatuhkan saya – bukan umur saya, pengalaman saya, atau seberapa lama saya telah melakukannya. Saya adalah pemimpi, dan saya akan terus berjuang mewujudkannya.”

Bi Nguyen makes her way to the ring in Ho Chi Minh City, Vietnam

Di antara menjalani mimpinya dan meraih kemenangan di Vietnam, Nguyen merasa lebih terhubung dengan ayahnya, jauh dibanding sebelumnya.

“Killer Bee” akan terus memikirkan sosok sang ayah minggu ini, saat ia menyempurnakan persiapannya untuk laga divisi atomweight bela diri campuran melawan Juara Dunia dua disiplin ONE Stamp Fairtex di ONE: MASTERS OF FATE, Manila, Filipina, Jumat, 8 November ini.

Ia mungkin pernah menjalani hidup dalam keraguan, namun kemenangan terbarunya di ibukota Vietnam itu mengangkat semangatnya menuju tingkatan baru.

“Saya jelas merasa jauh lebih dekat dengan ayah saya sekarang, secara spiritual,” kata Nguyen.

“Semakin bertambah usia, semua itu akan menjadi satu lingkaran penuh. Terhubung kembali dengan akar saya, dan terhubung kembali dengan tempat dari mana saya berasal, itu memberi saya kekuatan. Saya belum pernah meyakini diri saya dan lebih percaya diri dalam karier saya.”

Baca juga: Stamp Janjikan Laga Menarik Melawan Bi Nguyen

Manila | 8 November | MASTERS OF FATE | TV: Periksa daftar tayangan lokal untuk siaran global | Tiket: http://bit.ly/onefate19

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50