Yuya Wakamatsu Ingin ‘Dominasi’ Hu Yong, Raih Perebutan Gelar

Yuya Wakamatsu Reece McLaren ONE on TNT III 1920X1280 52

Berdasarkan penampilan luar biasanya, Yuya “Little Piranha” Wakamatsu berharap untuk meraih perebutan gelar Juara Dunia ONE Lightweight dalam laga selanjutnya. Namun, saat ini penantang peringkat ketiga itu akan menjalani sedikit perubahan dalam perjalanannya menuju sabuk emas.

Hari Jumat, 3 Desember, pencetak KO asal Jepang ini akan beradu dengan bintang Tiongkok “Wolf Warrior” Hu Yong dalam laga pembuka gelaran ONE: WINTER WARRIORS, yang tayang langsung dari Singapore Indoor Stadium.

Scenes from Yuya Wakamatsu vs. Reece McLaren at "ONE on TNT III"

Selama dua tahun terakhir, Wakamatsu nampak tampil luar biasa di atas panggung dunia.

Warga Tokyo ini meraih empat kemenangan beruntun, yang membawa catatan rekornya menjadi 14-4. Hasil luar biasa itu termasuk KO ronde pertama atas mantan penguasa divisi flyweight Geje “Gravity” Eustaquio dan sebuah keputusan mutlak yang brilian atas penantang peringkat kelima lightweight Reece “Lightning” McLaren.

Sebuah kemenangan lainnya akan tetap menempatkan Wakamatsu sebagai atlet favorit untuk menantang sang penguasa Adriano “Mikinho” Moraes, namun “Wolf Warrior” juga ingin mencetak kemenangan besar atas bintang Jepang ini.

Hu terbukti cukup berbahaya. Setelah periode yang brilian di ONE Hero Series Tiongkok, ia menghentikan laju Yodkaikaew “Y2K” Fairtex dalam debutnya di jajaran atlet utama bulan Maret lalu, yang menempatkan dirinya dengan lima kemenangan beruntun.

Jika ia dapat mengulangi penampilan gemilang itu saat melawan “Little Piranha” di Singapura, ia jelas dapat memasuki jajaran teratas Peringkat Atlet ONE dan melanjutkan perjalanannya menuju posisi teratas.

Di minggu pertandingan ini, Wakamatsu berbicara tentang latihannya bersama superstar ONE Aung La N Sang di Amerika Serikat, menjabarkan pertarungan yang penuh risiko melawan Hu dengan pertaruhan laga perebutan gelar, prediksinya tentang pemenang di Final Kejuaraan ONE Women’s Atomweight World Grand Prix, dan lainnya.

ONE Championship: Sekitar enam bulan yang lalu anda berangkat ke Sanford MMA untuk berlatih bersama Aung La N Sang dan para atlet kelas dunia lainnya. Bagaimanakah pengalaman tersebut?

Yuya Wakamatsu: Saya berlatih, beristirahat, mengambil video dari teknik-teknik saya dan mempelajarinya kembali.

Setiap hari, saya berlatih dan beristirahat dan mengulanginya kembali. Itu seperti minggu pertandingan untuk sebuah laga yang berlangsung selama satu bulan. Saya mempelajari berbagai pertahanan dan sikap yang dibutuhkan untuk bertarung.

Beberapa orang di sana menunjukkan bahwa saya dapat meningkatkan kemampuan pertahanan diri saya lebih lagi, maka saya memutuskan untuk mengusahakan itu.

ONE: Apakah muncul persahabatan baru dengan Aung La N Sang? Apakah yang kalian lakukan?

YW: Saya pergi makan malam dengannya beberapa kali, dan ia berbicara pada saya saat kami bertemu di sasana. Saya tak terlalu fasih berbicara dalam bahasa Inggris, maka kami tidak berbicara tentang apa pun yang rumit, namun saya dapat bergaul dengannya.

ONE: Anda diharapkan untuk melawan penguasa divisi flyweight Adriano Moraes di satu titik, namun laga itu tak dapat dilangsungkan. Apakah pemikiran anda tentang hal itu? 

YM: Itulah yang terjadi. Itu tak dapat diubah, dan saya kira [laga perebutan gelar Juara Dunia] akan tiba cepat atau lambat. Jika saya kalah kali ini, saya kira itu takkan terjadi. Saya kira inilah tren untuk saat ini, atau mungkin itu adalah takdir bahwa [laga] itu belum dijadwalkan.

Tak ada yang dapat saya katakan tentang itu. Saya hanya tak terlalu memikirkan itu. Setidaknya, saya mendapatkan sebuah laga.

ONE: Nah, mengapa anda memilih untuk melawan Hu Yong daripada menunggu perebutan gelar Juara Dunia?

YM: Saya hanya menjalani satu laga tahun ini, dan adalah tugas saya untuk bertarung sebagai petarung. Maka, jika saya dipasangkan dengan seseorang dari ONE, saya akan menjalaninya.

ONE: Dengan melawan Hu saat ini, apakah anda merasa ada lebih banyak risiko daripada hasilnya?

YM: Semua risiko adalah risiko. Tak peduli siapa yang anda lawan, itu semua sama. Secara keseluruhan, saya berkonsentrasi pada itu.

Japanese MMA star Yuya Wakamatsu fights South Korean phenom Kim Kyu Sung at ONE: INSIDE THE MATRIX II in Singapore

ONE: Mari berbicara sedikit tentang Hu Yong. Menurut anda, apakah kekuatan dan kelemahannya? 

YM: Kekuatannya adalah striking gaya sanda miliknya. Namun, itu bukanlah gaya striking yang indah, dan ia menyerang dengan kekuatannya, yang saya kira menjadi cukup berbahaya. Selain itu, ia juga mendesak maju, maka itulah kekuatannya.

Kelemahannya adalah pertahanannya. Saya kira ia mengira dirinya mampu menerima banyak serangan. Selain itu, saya kira ia tak begitu akurat dengan tekniknya.

ONE: Apakah teknik yang paling berbahaya dari kemampuan Hu?

YM: Hook kiri dan kanan. Saya kira pukulan kiri dan kanannya, terutama hook dan straight kanan – mereka sangat akurat. 

ONE: Idealnya, bagaimana anda ingin menyelesaikan laga ini?

YM: Saya tak akan membiarkan dirinya melakukan apa pun pada diri saya. Saya takkan mengizinkan dirinya untuk mengungguli serangan saya, dan itulah saat kekuatannya akan padam dan laga ini akan berakhir. Saya ingin dapat mendominasi dan mengalahkan dirinya selama tiga ronde penuh.

Hu Yong fights Yuya Wakamatsu at ONE: WINTER WARRIORS on 3 December

ONE: Selain laga anda, Ritu Phogat dan Stamp Fairtex akan tampil dalam kartu ini di Final Kejuaraan ONE Women’s Atomweight World Grand Prix. Siapakah menurut anda yang akan menang?

YM: Saya kira Stamp akan menang. Saya kira Ritu takkan mendapatkan takedown dan akan berakhir terkena striking [milik Stamp]. Saya kira kualitas dari kemampuan striking Phogat dan Stamp itu berbeda, sejauh yang dapat saya katakan.

ONE: Terakhir, rival lama anda Danny Kingad akan menghadapi Kairat Akhmetov di ONE: WINTER WARRIORS II, dan kedua atlet flyweight ini berada dalam peringkat lima besar. Bagaimana laga ini akan berlangsung?

YM: Inilah satu laga yang paling ingin saya saksikan. Ini sangat sulit untuk diprediksi. Menurut saya, saya melihat Kairat itu lebih kuat. Ia takkan dapat terseret ke bawah, dan laga ini akan beralih ke adu striking. Saya kira itu akan menjadi laga jarak dekat dengan scramble.

Kairat memiliki pertahanan takedown yang sangat kuat. Saya kira Kairat akan menang via keputusan. Selain itu, saya agak merasa kasihan pada Kingad.

Rising Japanese martial arts star Yuyu Wakamatsu celebrates his knockout victory in Manila, Philippines

Baca juga: 5 Alasan Menonton ONE: WINTER WARRIORS

Selengkapnya di Berita

Panrit and Alexey Balyko face off at ONE Friday Fights 57 weighins
Jeremy Pacatiw Tial Thang ONE 164 1920X1280 57
Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 84 scaled
John Ghazali X Nguyen Tran Duy Nhat
Marat Grigorian Sitthichai Sitsongpeenong ONE 165 50 scaled
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 39
Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 98 scaled
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 61 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled