Naseri Harap Grand Prix Akan Bawa Dirinya Jadi Atlet Muay Thai Asing Terhebat Sepanjang Masa

Muay Thai Champion Amir Naseri poses in Malaysia

Amir Naseri menghabiskan satu dekade untuk berkompetisi dalam berbagai organisasi besar di seluruh dunia, dan ia akhirnya akan mendapatkan kesempatan membuktikan diri melawan para striker elite di ONE Super Series.

Pada 20 Mei, atlet Iran-Malaysia itu akan ingin mengincar posisi di babak semifinal ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix saat ia melawan Savvas Michael untuk membuka turnamen ini dalam ONE 157: Petchmorakot vs. Vienot.

Naseri memang tidak meremehkan debut yang sangat dinantinya, dan ia berjanji untuk merebut momen itu di Singapore Indoor Stadium.

Ia berkata pada ONEFC.com/id:

“Saya merasa sudah bekerja keras untuk ini, dan saya layak bertarung untuk organisasi seperti ONE. Dan, ya, saya bersyukur untuk itu. Saya, mungkin, seharusnya, ada di sini lebih awal, tetapi itu tidak masalah.”

“Saat ini, saya berada di sini. Saya bersyukur untuk itu, dan saya tak sabar ingin menunjukkan gaya bertarung saya di ONE.”

Seperti yang telah diketahui oleh para penggemar berat Muay Thai, warga Tehran itu akan membawa gaya striking agresif ke dalam Circle.

Naseri seringkali mencetak kerusakan besar dengan serangan lutut dan sikunya, dan saat keduanya tak cukup, ia menggunakan seluruh pengetahuannya dalam “seni delapan tungkai” untuk menyelesaikan tugas itu.

Kombinasi dari kemampuan dan kecerdasannya telah membawanya mencapai catatan rekor profesional 29-5-1 dan serangkaian penghargaan impresif.

Bagian yang terbaik adalah saat pria berusia 30 tahun ini beraksi sampai akhir dengan sang legenda, Saenchai, serta juga menjadi atlet non-Thailand ketiga dalam sejarah yang merebut gelar Kejuaraan Omnoi Stadium yang prestisius itu.

Sementara, saat banyak penggemar ONE Championship mungkin tak terlalu familiar dengan pendatang baru itu, ia siap untuk mengambil satu langkah besar lainnya dan mencetak nama besar bagi dirinya sendiri di atas panggung dunia.

Naseri berkata:

“Saya hanya ingin membuktikan bahwa saya adalah salah satu petarung Muay Thai asing terbaik yang pernah bertarung. Saya ingin membuktikan itu dengan mengalahkan mereka yang sangat bagus.”

Terlepas dari tujuan besarnya itu, perwakilan Tiger Muay Thai ini mengakui bahwa dirinya akan memasuki laga perempat final ini melawan Michael dengan beberapa kewaspadaan tersendiri.

Warga Siprus ini adalah striker yang nampak berbahaya dengan catatan rekor 43-4 dalam kariernya, dan telah menghentikan lebih dari separuh laganya di dalam jarak dekat. Terlebih lagi, “The Baby Face Killer” juga tampil melawan kompetisi elite dan merebut gelar Juara Dunia WBC dan WMC Muay Thai.

Namun, sementara Naseri menghormati lawannya dan mengharapkan aksi keras dalam laga mereka, ia memiliki alasan untuk meyakini dirinya akan menjadi pria terakhir yang berdiri.

Ia berkata:

“[Michael] adalah petarung teknis. Saya menyukai gayanya. Ia juga gemar bergerak maju. Ini adalah sesuatu yang saya suka lakukan, dan biasanya, saat ada pertarungan dimana kedua pria itu bergerak maju, anda dapat berharap melihat KO.”

“Gaya saya hanyalah untuk melukai lawan saya, dan saya tidak suka untuk bermain-main dengan mereka. Saya yakin gaya saya akan sedikit lebih agresif dan kuat, dan saya yakin saya dapat mengalahkannya.”

Naseri Yakin Ia Dapat Menyulitkan Rodtang Dalam Laga Potensial

Untuk saat ini, fokus utama Amir Naseri adalah untuk mematahkan Savvas Michael dalam babak perempat final ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix di ONE 157.

Di luar itu, pria Iran-Malaysia itu ingin merebut sabuk perak prestisius di turnamen ini, dan kesempatan berikut untuk memperebutkan gelar dalam divisinya dengan melengserkan Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon.

Ia berkata:

“Saya ingin merebut sabuk itu dan menjadi Juara Dunia ONE. Karena saya merasa saya telah merebut banyak gelar, tetapi sabuk ONE adalah satu-satunya yang belum saya miliki.”

Namun, tentunya mengalahkan “The Iron Man” itu lebih mudah dikatakan daripada dilakukan.

Megabintang Thailand itu mendominasi divisinya selama bertahun-tahun, tak terkalahkan dalam ONE Super Seris, serta difavoritkan memenangkan ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix ini.

Namun apakah Naseri akan bertemu Rodtang dalam semifinal turnamen ini, menghadapinya di babak final, atau mengamankan perebutan gelar Juara Dunia dengan memenangkan turnamen delapan orang ini, ia nampak yakin untuk menyulitkan sang penguasa dengan perpaduan agresi dan kekuatannya.

Debutan ONE ini menambahkan:

“Saya kira gaya saya akan sangat bagus melawan [Rodtang]. Saya suka mereka yang maju ke depan, dan itu [akan] menjadi [laga] yang sangat menghibur. Ia gemar memukul. Saya suka menyerang dengan siku, ya. Saya kira itu akan menjadi pertarungan yang ingin dilihat para penggemar.”

Selengkapnya di Berita

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 95