Li Kai Wen Rencanakan Penampilan Eksplosif Melawan Paul Lumihi

Li Kai Wen IMG_3395

“The Underdog” Li Kai Wen telah menjalani perjalanan panjang untuk kembali bersama ONE Championship.

Jumat esok, 8 November, dalam ajang ONE: MASTERS OF FATE, bintang Tiongkok ini akan kembali beraksi untuk pertama kalinya sejak bulan Juli lalu setelah ia memulihkan diri dari cedera.

Ia akan menghadapi atlet Indonesia Paul “The Great King” Lumihi dalam laga divisi bantamweight perdananya, dimana ia memiliki determinasi untuk membayar waktu yang hilang dengan menjadikan dirinya seorang penantang yang memiliki penampilan agresif.

Terakhir kali kita melihat Kai Wen di dalam Circle, ia menjatuhkan Emilio Urrutia pada ronde ketiga untuk mencetak salah satu laga terbaik pada tahun 2018.

Hal tersebut mengikuti catatan rekornya dengan kemenangan KO dalam waktu 10 detik atas Rodian Menchavez tiga minggu sebelumnya, serta sebuah submission dalam waktu 43 detik melawan Roel Rosauro pada awal tahun ini untuk membawa pria asal Tianjin ini sebagai salah satu kandidat teratas untuk perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight.

Namun, keinginannya untuk berlaga dalam waktu singkat, dengan kombinasi laga keras yang dialaminya saat menghadapi Emilio, membuatnya harus berkorban besar.

“Laga bersama [Emilio] Urrutia ditawarkan segera setelah laga saya melawan [Rodian] Menchavez di Makau, saat saya masih berada di ruangan untuk menjalani tes fisik setelah laga,” jelasnya.

“Manajer dan pelatih saya menyarankan untuk tidak menerima laga tersebut, yang hanya berselang tiga minggu, namun saya baru saja mencetak KO tercepat saya, dan saya mengerti bahwa laga dengan pemberitahuan singkat ditawarkan saat perusahaan membutuhkan, maka saya mengambilnya.”

“Namun saya mengetahui bahwa saya telah berkutat dengan cedera lutut dari awal saya bergulat dan akan merawatnya segera setelah laga saya melawan [Rodian] Menchavez. Dalam laga saya melawan Emilio, saya tertendang keras di lutut kiri, yang menambah cedera saya.”

“Saya segera masuk ke meja operasi setelah kembali dari KL [Kuala Lumpur] dan telah berusaha memulihkan diri sejak itu.”



Setelah 16 bulan lamanya, saat ini “The Underdog” sangat ingin kembali berlaga.

Walau ia menyadari bahwa ia akan harus menyesuaikan diri kembali dengan kecepatan kompetisi di panggung bela diri dunia ini, ia memiliki rencana besar untuk bulan atau tahun berikutnya.

“Saya mengerti soal ‘berkarat di luar ring’, dan laga berikut ini akan mengizinkan saya menilai dimana keberadaan saya. Saya harap bahwa lutut saya telah pulih sepenuhnya dan saya dapat terbiasa dalam divisi bantamweight,” sebutnya.

“Saya merasa bahwa saya layak mendapatkan sebuah perebutan gelar dalam divisi featherweight, namun karena saat ini saya berlaga di divisi bantamweight, saya harus membuat kehadiran saya [terlihat] dalam divisi ini. Tujuan saya adalah untuk berada dalam dua divisi ini dan menjadi juara ganda asal Tiongkok pertama.”

Sebuah kemenangan khas yang menjadi sorotan akan dapat membangun momentum ini dengan baik. Walau atlet berusia 24 tahun ini mungkin tidak mengetahui banyak tentang lawannya, ia memiliki keyakinan dalam game plan yang dirancang oleh para pelatihnya, serta pendekatan uniknya ke dalam sebuah laga.

“Saya tidak menonton laga [lawan saya] sebelumnya, namun para pelatih saya menontonnya. Saya hanya berlatih sesuai saran mereka,” jelasnya.

“Menjadi Li Kai Wen adalah keuntungan saya. Saya akan melakukan ‘Li Kai Wen’ atas pria ini.”

Paul "The Great King" Lumihi

Di sudut yang berlawanan, Paul Lumihi yakin ia dapat menggunakan api untuk melawan api demi meraih kemenangan.

Pria asal Jakarta ini belum pernah kalah melalui KO, dan ia memiliki kekuatan luar biasa dalam serangan atas – yang membuatnya yakin mampu bertukar serangan demi kemenangan.

“Saya telah memperhatikan lawan saya. Ia juga seorang spesialis striking, maka saya harus berani untuk bertukar serangan [atas] dengannya,” atlet berusia 31 tahun ini berkata.

“Saya [juga] telah memperkuat kondisi fisik dan kemampuan saya. Dari apa yang saya lihat, lawan saya berikutnya ini gemar bermain cepat, namun ia tidak memiliki stamina untuk ronde panjang dan mudah kelelahan.”

“The Great King” menyadari bahwa Kai Wen adalah salah satu pria paling berbahaya dalam daftar atlet ONE dalam teknik stand-up, namun prestasinya sebagai juara featherweight Indonesia lima kali membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan lengkap untuk menyulitkan lawannya saat jalannya pertandingan berubah kapanpun dan dimanapun.

“Jika saya tidak mampu bertukar pukulan dan tendangan, saya akan mencoba menyeretnya ke atas kanvas. Semuanya akan bergantung pada situasi di dalam Circle,” tutupnya.

Baca Juga: Menantikan Laga Sengit Stamp Fairtex Melawan Bi Nguyen

Selengkapnya di Berita

Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12