Chris Shaw Siap ‘Berperang’ Melawan Rodlek Di Manila

ONE Super Series bantamweight Chris Shaw

Chris Shaw harus menunggu selama hampir enam bulan untuk mencetak debutnya di dalam rangkaian ONE Super Series, namun kini ia lebih siap dan termotivasi untuk berlaga melawan salah satu nama terkuat dalam dunia Muay Thai.

Striker asal Skotlandia ini awalnya terpaksa mundur dari kontes melawan Rodlek PK.Saenchaimuaythaigym atas alasan medis, saat ia dijadwalkan berlaga di bulan Agustus lalu. Namun, setelah ia pulih dengan sempurna, keduanya akan berlaga di ajang ONE: FIRE & FURY, Jumat ini, tanggal 31 Januari.

Tidak ada perubahan dalam hal siapa lawannya atau lokasi – yaitu di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina – dan itu membuat Chris merasa ia telah menjalani waktu penantian untuk mewujudkan impiannya berlaga di atas panggung dunia ini.

“Saya tidak sabar menanti pertandingan ini, yang sudah cukup lama tertunda,” sebut atlet berusia 29 tahun dari Glasgow ini.

“Saya yakin segala sesuatunya terjadi untuk alasan tertentu, dan kini, saat saya akan kembali berlaga melawan Rodlek di Manila, ini seperti takdir. Saya menjadi versi yang lebih baik dari diri saya sendiri. Saya memiliki banyak waktu untuk bersiap, dimana saya menjadi atlet dan petarung yang lebih baik.”

Chris bersiap untuk sebuah laga menarik melawan salah satu pria paling berbahaya dan paling dihormati dalam “seni delapan tungkai.” Rodlek adalah Juara Dunia Muay Thai tiga kali dengan catatan rekor luar biasa, 127-40-5, serta telah mencetak rekor sempurna 2-0 bersama “The Home Of Martial Arts.”

Namun, bukan hanya catatan rekor dari pria asal Surat Thani ini yang impresif – ia juga adalah salah satu yang terkuat, memiliki pukulan terkeras dan sangat sulit menyerah dalam kompetisi ini. 

Atlet Skotlandia ini menyadari tekanan yang dihadapinya dari Nak Muay lawannya itu, namun ia mendapatkan tambahan waktu untuk menyempurnakan strateginya.



“Ia adalah lawan yang sangat, sangat kuat. Ia hanya bergerak maju dan memiliki pukulan keras – itulah ancaman terbesarnya,” jelas Chris.

“Ia sangat agresif. Ini lebih kepada daya tahan dan hati yang ia miliki. Saya menonton saat ia melawan Liam Harrison dan menerima serangan namun tidak bergeming, tetapi setelah menonton laga itu, kami mempersiapkan sebuah game plan yang sangat baik.”

“Saya tahu apa yang harus saya lakukan – saya harus cerdas melawan pria ini – namun ada saatnya dimana saya harus memerangi api dengan api.”

Perwakilan POS Fight Team dan Boxfit Glasgow ini mengetahui bahwa bagaimanapun laga ini akan berlangsung, para fan di dalam Mall Of Asia Arena akan terhibur, dan adalah tugas pertamanya untuk benar-benar melakukan itu.

“Pada akhirnya, saya akan maju menyerang dan tidak pernah menyerah, maka saya akan berada di sana untuk menyerang – jika saya harus melakukan itu, saya akan melakukannya, dan itu akan menjadi laga yang baik untuk semua orang,” tambahnya.

“Normalnya, sarung tangan 4-ons ini akan cocok bagi seseorang dari Barat melawan seorang [atlet] Thailand, namun ia membuang skenario itu. [Satung tangan] ini sangat cocok dengan gayanya karena ia menyerap pukulan anda untuk maju, dan daya tahannya akan membuat ini menjadi sangat menghibur!”

Tugas yang harus ditangani Chris sangatlah sulit, namun ia tidak tiba pada puncak dunia bela diri untuk memainkan peranan kecil. Juara Dunia IMF Muay Thai ini ingin memanfaatkan kesempatannya untuk melawan atlet terbaik dunia dan membuktikan bahwa ia layak berada di panggung dunia bersama para legenda Muay Thai lainnya.

Sementara ia harus menunggu debut yang tertunda, Chris kini sangat siap beraksi di Manila.

“Inilah yang anda telah usahakan dengan keras, selama bertahun-tahun. Anda tiba di panggung besar, dimana anda hanya harus naik dan memberikan segalanya, serta memberi yang terbaik,” sebutnya.

“Saya mengetahui apa yang harus saya lakukan untuk memenangkan laga ini – saya hanya harus tampil dengan baik. Belum ada jalan pintas yang saya ambil dalam berlatih, saya siap dan telah bersiap menampilkan kemampuan terbaik saya. Seluruh hal telah saya pastikan dan saya siap beraksi.”

“Jalan yang sempurna untuk menang adalah sebuah penampilan tanpa cacat selama tiga ronde – tak tersentuh, mendominasi, serta menang poin.”

Baca Juga: Bagaimana Cara Menyaksikan ONE: FIRE & FURY

Selengkapnya di Muay Thai

Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Zakaria El Jamari 1200X800
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco