Cara Yodkaikaew Atasi Kegagalan Dan Rintangan Di Jalurnya Menuju ONE

DSCF1473

Yodkaikaew “Y2K” Fairtex akan mencetak debutnya bersama ONE Championship melawan seorang debutan lainnya, John Shink, pada ajang ONE: NO SURRENDER II di Bangkok, Thailand, Jumat, 14 Agustus.

Sebelum memasuki ring, atlet flyweight berusia 29 tahun ini kembali mengingat mimpi terbesarnya dalam olahraga tarung, waktunya bersama sasana terkenal Fairtex Training Center di Pattaya, Thailand, serta transisinya dari Muay Thai ke bela diri campuran.

Sebuah Mimpi Awal

Thai mixed martial artist Yodkaikaew Fairtex stands in front of the ring

Semasa kecilnya di Thailand, “Y2K” mulai tertarik pada “seni delapan tungkai” saat ia menonton tayangan Muay Thai akhir minggu di Channel 3 dan Channel 7.

Pada usianya yang ke-12, ia siap memberi kesempatan pada olahraga ini. Dengan hal tersebut dalam pemikirannya, ayahnya membawa Yodkaikaew muda ke Fairtex Training Center.

Sayangnya, ia masih terlalu tak berpengalaman untuk sasana terkenal itu. Faktanya, atlet Muay Thai muda ini ditolak lima kali saat ia mencoba bergabung dengan tim tersebut.

“Saya mengatakan pada ayah saya, ‘Ini yang terakhir. Jika saya keluar, saya berhenti,’” kenang pria berusia 29 tahun ini.

Tetapi, pada percobaannya yang keenam, para pemilik Fairtex mengubah pendirian mereka, dan pria asal provinsi Phichit ini akhirnya mendapatkan posisinya.

“Mereka menerima saya,” kata Yodkaikaew.

Itu adalah sebuah pencapaian yang impresif, namun bertahan dalam tim itu terbukti juga sama sulitnya. Hanya dalam waktu satu minggu berlatih, Yodkaikaew berpikir untuk menyerah dari Muay Thai.

“Saya menangis setiap hari. Saya mengatakan pada ayah saya bahwa saya ingin kembali pulang. Saya tak mampu bertahan lebih lama,” kenangnya.

“Ayah saya mengatakan bahwa saya dulu telah mencoba masuk sebanyak lima atau enam kali. ‘Mengapa saya ingin pulang sekarang?’”

“Sejak itu, saya merasa baik-baik saja. Saya melatih tubuh saya untuk kembali prima. Saat tubuh saya berada pada kondisi prima, saya dapat berlatih terus menerus.”

Thai mixed martial artist Yodkaikaew Fairtex kicks heavy bag

Dengan dukungan dari ayahnya itu, Yodkaikaew mulai mencetak karier profesional bersama Fairtex. Tetap saja, itu bukanlah sebuah perjalanan yang mudah. Di satu titik, ia menemukan dirinya berada di antara dua dunia – satu sisi yang penuh dengan kesulitan dan satu sisi lainnya dipenuhi dengan janji luar biasa.

Awalnya, ia memilih yang pertama dan bahkan sempat meminta waktu meninggalkan sasana beberapa kali. Tetapi, saat ia diberikan satu peringatan terakhir, though, rasa takutnya terkait dikeluarkan dari sasana untuk selamanya mampu mengubah hatinya.

“Saya mengatakan, ‘Cukup,’” kenang Yodkaikaew. “Saya memiliki determinasi untuk membuktikan [pada para bos] bahwa saya dapat melakukannya.”

Dan itulah yang ia lakukan.

Yodkaikaew meraih kesuksesan dalam berbagai kompetisi di arena elit Thailand, dimana pada bulan Agustus 2015, ia maju ke dalam turnamen empat orang untuk merebut sabuk The Champion Muay Thai 65-kilogram Dat Chuek di MAX Muay Thai Stadium.



Perubahan Besar

Thai mixed martial artist Yodkaikaew Fairtex punches a dummy at the Fairtex Training Center

Setelah penampilan yang baik dalam Muay Thai, muncul keinginan dari dalam diri Yodkaikaew untuk mencoba sebuah olahraga baru.

“Saya ingin perubahan ritme,” katanya. “Saya melihat laga dalam arena – bela diri campuran – maka saya ingin berkompetisi. Saya ingin mencobanya.”

Memiliki determinasi untuk melihat apakah dirinya dapat meraih kesuksesan di bawah peraturan yang baru, Yodkaikaew bergabung dalam kontes bela diri campuran bersama promotor Thailand, Full Metal Dojo. Ia tidak membutuhkan waktu lama untuk membuktikan diri, saat ia mencetak kemenangan KO di ronde pertama atas lawannya melalui serangan lutut.

Setelah laga awal tersebut, atlet Thailand ini melanjutkan kompetisinya secara lokal dan akhirnya menyeberangi perbatasan untuk menguji kemampuannya di Tiongkok. Sampai saat ini, ia telah mencetak catatan rekor 4-2-1 dengan tiga kemenangan KO.

Itulah yang membawanya menuju organisasi bela diri terbesar di dunia ini, dimana ia ingin menciptakan pencapaian besar di atas panggung dunia.

Pada hari Jumat, “Y2K” akan membawa kemampuan striking impresif dan permainan ground yang masih tetap berkembang kembali ke tanah airnya.

Dan jika sang atlet flyweight ini dapat meraih kemenangan dalam debutnya bersama ONE melawan Shink, ia akan dapat menebus seluruh kegagalan dan tantangan di masa lalu itu dengan cara yang layak.

Baca juga: KO Terbaik Dari Bintang Yang Akan Beraksi Di ONE: NO SURRENDER II

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50