KO Terbaik Dari Bintang Yang Akan Beraksi Di ONE: NO SURRENDER II

Setelah gelaran yang eksplosif minggu lalu, ONE Championship siap dengan ajang lainnya, yang menampilkan kartu pertandingan yang penuh aksi.

Organisasi bela diri terbesar di dunia ini akan membawa ajang ONE: NO SURRENDER II kembali ke Bangkok, Thailand, dan jika para penggemar terkesan dengan ONE: NO SURRENDER, mereka akan bersemangat melihat lanjutannya.

Jelang enam laga bela diri penuh aksi pada hari Jumat, 14 Agustus, mari kita lihat tiga KO terbaik dari beberapa bintang yang akan berkompetisi nanti.

KO Satu Pukulan Sensasional Milik Rodlek

Juara Dunia Channel 7 Stadium Muay Thai Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym ini mampu membakar semangat para penonton di dalam Mall Of Asia Arena di Manila, Filipina, melalui sebuah kemenangan KO dengan satu pukulan di ajang ONE: DAWN OF HEROES pada bulan Agustus 2019.

Atlet Skotlandia Andrew “Maddog Fairtex” Miller memulai laga ini dengan kuat, namun saat kontes ini berlanjut, striker Thailand ini menjadi lebih kuat dan mendaratkan lebih banyak serangan kerasnya.

Lalu, pada menit terakhir dalam laga ini, perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym ini mengakhiri penampilannya dengan sangat luar biasa.

Setelah campur tangan wasit, atlet Skotlandia itu maju dengan pukulan shovel hook. Namun, saat Rodlek menerima serangan dan menghantam tubuh Miller, ia melontarkan pukulan overhand kanan pendek ke arah dagu yang seketika menjatuhkan rivalnya ke atas kanvas.

“Maddog Fairtex” segera kembali berdiri, namun ia terhuyung ke belakang ke arah tali ring. Melihat itu, wasit terpaksa menghentikan laga.

Rodlek ingin mengulangi penampilan menakjubkan tersebut melawan Saemapetch Fairtex dalam laga semifinal Turnamen ONE Bantamweight Muay Thai, yang akan menjadi puncak ONE: NO SURRENDER II.

---

• Sorotan Terbaik Dari Ajang ONE: NO SURRENDER
• Reaksi Para Bintang ONE: NO SURRENDER Di Media Sosial
• Apa Langkah Selanjutnya Dari Para Pemenang Di ONE: NO SURRENDER?

---

Serangan Lutut Pongsiri Mitsatit Menemui Sasarannya

Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit mendapatkan kemenangan luar biasa pada ronde pertama dalam ajang ONE: WARRIORS OF LIGHT di dalam Impact Arena, Bangkok, di bulan Mei 2019. Namun, ia terlebih dahulu harus mengatasi sedikit kesulitan.

Dalam momen pembuka laga bela diri campuran divisi strawweight ini, bintang Filipina Robin “The Ilonggo” Catalan menempatkan strategi yang terfokus pada grappling. Catalan menyeret Mitsatit turun, meraih posisi yang unggul di atas kanvas, serta bahkan mencoba mengeksekusi kuncian heel hook favoritnya.

Untungnya, atlet berusia 24 tahun asal Chiang Mai itu mampu melepaskan diri dan membawa aksi ini kembali ke atas kakinya, dimana ia memanfaatkan permainan clinch ala Muay Thai dengan sangat baik.

Saat Catalan menempatkannya di dinding Circle, Mitsatit mampu menciptakan sedikit celah dan melontarkan beberapa serangan lutut ke arah tubuh rivalnya. Saat genggaman atlet Filipina itu melunak, “The Smiling Assassin” menempatkan tangan kirinya di belakang leher lawannya, menyeretnya dan melontarkan lututnya kembali.

Sementara “The Ilonggo” berusaha keras menjalankan teknik clinch-knee dan mendaratkan sebuah takedown, atlet Thailand ini menampilkan pertahanan grappling dan melanjutkan serangannya. Sebuah serangan lutut terakhir ke ulu hati akhirnya menjatuhkan Catalan dan mengakhiri laga.

Kini, dalam gelaran ONE: NO SURRENDER II, Mitsatit akan bertemu dengan pria di bawah ini.

Akihiro Fujisawa Kejutkan Rockie Bactol Di Manila

Akihiro “Superjap” Fujisawa mungkin belum mendapatkan kontrak dari gelaran perdana ONE Warrior Series di bulan April 2018, namun ia akhirnya meraih posisi di jajaran atlet utama ONE Championship dan mencetak kemenangan KO atas salah satu atlet berbakat dari OWS beberapa bulan kemudian.

Di ajang ONE: CONQUEST OF CHAMPIONS pada bulan November 2018, atlet Jepang ini mengejutkan pahlawan lokal Rockie Bactol di Mall Of Asia Arena dan meninggalkan tempat itu dengan kemenangan TKO pada ronde ketiga.

Bactol mencetak poin di awal laga dengan kemampuan stand-up miliknya, namun Fujisawa menjadi semakin kuat saat laga berlanjut dan mampu menekan rivalnya yang lebih muda dengan perpaduan gulat dan serangan bawah.

Pada stanza ketiga dan terakhir, “Superjap” meningkatkan serangan dan mulai mendominasi atlet Filipina itu.

Separuh jalan, veteran Jepang ini memojokkannya di dinding Circle, mendaratkan takedown, serta melepaskan rangkaian pukulan yang dilanjutkan dengan serangan siku dan lutut ke arah kepala. Sang wasit, yang telah melihat terlalu banyak, akhirnya mengakhiri laga hanya dalam waktu 20 detik sebelum bel akhir pertandingan.

Fujisawa akan ingin tampil sama dominannya di ibukota Thailand, saat ia menghadapi Mitsatit.

Baca juga: Kartu Pertandingan Resmi Untuk Ajang ONE: NO SURRENDER II Dan III