Timofey Nastyukhin Ingin Hentikan Lee ‘Dengan KO Spektakuler’

Timofey Nastyukhin DSC_0371 Kopie

Timofey Nastyukhin telah lama menjadi salah satu penantang paling berbahaya dalam divisi lightweight, dan pada Kamis, 15 April nanti, ia akhirnya memasuki laga perebutan gelar.

Pagi itu, atau Rabu malam di jam tayang utama Amerika Serikat, bintang Rusia ini akan menantang sang penguasa divisi Christian “The Warrior” Lee demi gelar Juara Dunia ONE Lightweight di “ONE on TNT II.”

Sementara Nastyukhin yang berusia 31 tahun telah mengalahkan berbagai nama besar di masa lalu, laga Kejuaraan Dunia beberapa kali melewati dirinya karena berbagai alasan.

Dengan itu, ia memiliki determinasi untuk memastikan bahwa kesempatannya ini akan berbuah manis saat ia menghadapi superstar berusia 22 tahun itu.

“Ada banyak keberhasilan dan kemunduran, banyak operasi, laga besar dan kemenangan besar, dan kini saya lebih layak dari siapa pun untuk merebut sabuk ini,” kata pria Rusia ini.

“Waktu saya telah tiba untuk bertarung demi sabuk [emas] dan ini memberi saya lebih banyak motivasi dan keyakinan diri. Atas rahmat Tuhan, saya akan dapat memenangkan itu.”

“Christian Lee masih sangat muda. Waktunya akan datang di masa depan. Untuk saat ini, ia harus memberi saya jalan.”



Nastyukhin secara luar biasa mengejutkan dunia saat ia menembus pertahanan Eddie “The Underground King” Alvarez dalam laga perempat final ONE Lightweight World Grand Prix, tetapi sebuah cedera memaksanya mundur dari turnamen tersebut.

Itu adalah kemunduran tak terduga, tetapi warga Novokuznetsk ini kembali bangkit di ONE: INSIDE THE MATRIX II bulan November lalu, saat ia mengalahkan Pieter “The Archangel” Buist demi memastikan kesempatan melawan Lee.

Sejak kemenangan itu, ia terfokus hanya untuk berlatih melawan “The Warrior.” Dan walau Lee akan memasuki laga sebagai atlet favorit, sang penantang ini memiliki pengalaman besar.

“Saya sangat emosional setelah laga [melawan Buist]. Saya bersiap secara mental untuk laga perebutan gelar Juara Dunia dan menjalani itu di dalam kepala saya,” kata Nastyukhin.

“Saya terbiasa bertarung sebagai kuda hitam, dimana seluruh karier saya juga didasari oleh ini. Saat ada tantangan besar di hadapan saya — saat ada seorang juara di hadapan saya atau seseorang dengan peringkat lebih tinggi — itu sebenarnya memotivasi saya lebih lagi dan membakar api dalam diri saya.”

Russian MMA star Timofey Nastyukhin fights Dutch kickboxing Pieter Buist at ONE: INSIDE THE MATRIX II in Singapore

Tetapi, ia sangat menghormati permainan menyeluruh milik Lee, serta mengetahui bahwa ia harus siap menghadapi apa pun di dalam Circle.

Dengan itu, ia beradaptasi dalam kamp pelatihannya untuk mempersulit warga Hawaii tersebut, di mana pun laga berlangsung.

“Ia lawan yang sangat muda dan eksplosif. Ia sangat ambisius. Saya memiliki respek bagi dirinya,” kata Nastyukhin terkait Lee.

“Ia adalah atlet yang universal. Striking yang tak dapat ditebak dan sangat cepat miliknya dapat menjadi sangat berbahaya. Ia dapat menjadi sangat berbahaya dalam gulat dan memiliki kendali yang baik [di ground], maka pada dasarnya ia menjadi berbahaya di tiap aspek. Sama seperti saya.”

“Itulah mengapa kami berlatih khusus untuk menghadapi dirinya. Kami telah mempelajarinya. Kami akan menyelesaiakan persiapan ini dan melakukan apa pun untuk mengurangi risiko ini.”

Tentu, saat dua pencetak penyelesaian sejati bertemu, tak besar kemungkinan untuk memperkecil risiko, dan itulah yang menjadikan laga ini sangat menarik bagi para penggemar. Dengan 24 penyelesaian dalam 28 kemenangan gabungan keduanya, baik Nastyukhin dan Lee dikenal gemar menyelesaikan semuanya di jarak dekat.

Russian MMA star Timofey Nastyukhin fights Dutch kickboxing Pieter Buist at ONE: INSIDE THE MATRIX II in Singapore

Tentu, atlet Rusia ini tak berharap sebaliknya saat mereka bertemu dengan pertaruhan gelar Juara Dunia nanti.

Faktanya, 11 dari seluruh penyelesaian dalam kariernya tiba pada stanza pembuka, dan jika ia mampu mengulangi hal itu, inilah caranya merebut sabuk emas di laga utama nanti.

“Saya mempersiapkan laga selama lima ronde, tetapi berdasarkan semua laga kami, kami berdua adalah pemukul kuat, maka ini mungkin akan berakhir pada ronde mana pun,” kata Nastyukhin.

“Tentunya, kami ingin menyelesaikan laga pada ronde pertama – dan untuk menyelesaikannya dengan KO spektakuler seperti gaya saya biasanya.”

Baca juga: Christian Lee Janjikan Penyelesaian Atas Nastyukhin: ‘Tak Ada Atlet Lightweight Yang Dapat Mengalahkan Saya’

Selengkapnya di Berita

Tang Kai Thanh Le ONE 166 27 scaled
Tye Ruotolo Magomed Abdulkadirov ONE Fight Night 16 71 scaled
Avatar PK Saenchai Kiamran Nabati ONE Friday Fights 55 31
Ayaka Miura Rayane Bastos ONE DANGAL 1920X1280 5
0164
Kade Ruotolo Tommy Langaker ONE 165 41 scaled
Aung La N Sang Fan Rong ONE Fight Night 10 58
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 14 scaled
WeiRui 1200X800
Ekaterina Vandaryeva Martyna Kierczynska ONE Fight Night 20 21
Avatar PK Saenchai Antar Kacem ONE Friday Fights 51 35 scaled
Anatoly Malykhin and Rustam Yunusov 1