Christian Lee Janjikan Penyelesaian Atas Nastyukhin: ‘Tak Ada Atlet Lightweight Yang Dapat Mengalahkan Saya’

Christian Lee fights Iuri Lapicus at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

Sejak merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight di bulan Mei 2019 lalu, Christian “The Warrior” Lee telah dua kali mempertahankan gelarnya melawan sepasang atlet terbaik dunia.

Berikutnya, superstar ini akan kembali mempertahankan sabuk emasnya itu melawan penantang peringkat ketiga divisi lightweight Timofey Nastyukhin di ajang “ONE on TNT II” tanggal 14 April.

Jelang laga utama di ajang tersebut, “The Warrior” berbicara pada onefc.com/id tentang laga pertahanan gelarnya, statusnya di ONE Championship, serta divisi lightweight yang sarat atlet berbakat.

ONE Championship: Anda sempat mengatakan bahwa Timofey Nastyukhin adalah lawan berikutnya yang ingin anda hadapi. Mengapa laga ini sangat menarik bagi anda?

Christian Lee: Satu hal terkait laga ini yang menarik bagi saya adalah bahwa Timofey, menurut saya, adalah salah satu atlet paling berbahaya dalam divisi lightweight. Dan ia telah mengalahkan beberapa nama terbaik di ONE sejauh ini.

Ia memiliki kemenangan KO atas Eduard Folayang, kemenangan KO atas Eddie Alvarez, dan baru saja mengalahkan penantang peringkat ketiga Pieter Buist.

Maka, saya benar-benar merasa bahwa ialah penantang teratas. Ia jelas layak mendapatkan kesempatan perebutan gelar Juara Dunia ini. Dan jika melihat kedua gaya kami bertemu, ia adalah pencetak penyelesaian, saya juga pencetak penyelesaian, dimana ini akan menciptakan laga yang hebat dan menarik bagi para penggemar.

ONE: Pertandingan ini akan menjadi laga utama dalam rangkaian gelaran “ONE on TNT” yang baru. Apa perasaan anda terkait kesempatan tersebut?

CL: Saya kira ini sangat hebat. Saya sangat bersemangat melihat ONE menandatangani kerjasama dengan TNT. Sangat luar biasa melihat ONE akhirnya mendobrak jalurnya menuju pasar di Amerika Serikat, dan saya dapat mengatakan pada teman-teman dan keluarga saya di Hawaii untuk beralih ke kanal TNT dan menyaksikannya pada jam tayang utama (prime time).

Saya bersemangat tentang itu dan juga segala hal besar yang akan datang. Saya tahu mereka sedang membicarakan ajang di sini, di Amerika Serikat, yang mungkin akan dimulai di Hawaii. Saya akan ingin turut serta dalam itu.

Dan, saya hanya sangat berbahagia melihat pertumbuhan ONE Championship, dimana saya juga bangga menjadi bagian dari itu.

Christian Lee defeats Saygid Guseyn Arslanaliev at ONE CENTURY DC DUX_1018.jpg

ONE: Saat anda maju ke dalam laga utama di kartu pertandingan yang signifikan, apakah ada insentif tambahan untuk memberi penampilan yang menarik?

CL: Oh, tentunya. Saya merasa sangat terhormat bahwa ONE Championship merasa saya cukup dapat menarik perhatian dan menaruh saya sebagai bagian dari laga utama mereka.

Cara saya bertarung, saya suka membawa aksi itu dari awal sampai akhir dan selalu mengincar penyelesaian. Saya teramat sangat bersyukur bahwa ONE Championship menganggap saya sebagai petarung yang menarik dan dapat menarik penggemar.

Saya hanya sangat bersyukur dapat menjadi bagian ajang sebesar ini di TNT. Ini adalah kehormatan besar bagi saya sebagai Juara Dunia Lightweight, dimana mereka menghubungi dan meminta saya menjadi penampil utama ajang-ajang mereka. Saya masih ingat saat saya baru memulai di ONE Championship, saya tampil sebagai pembuka di kartu pendahuluan malam itu.

Kini, saya beranjak ke TNT, menjadi penampil utama dalam ajang-ajang besar. Itu sangat luar biasa. Dan saya sangat bersyukur bahwa ONE Championship memiliki keyakinan atas saya.

ONE: Anda menyebut tentang kekuatan Timofey. Bagaimana anda manjabarkan permainannya secara keseluruhan dan mengevaluasi tantangan terbesar dalam dirinya bagi anda?

CL: Timofey adalah lawan yang berbahaya karena ia selalu mengincar penyelesaian. Ia memang memiliki kekuatan yang cukup besar di kedua tangannya. Namun saya merasa yang membedakannya adalah bahwa dirinya mampu melakukan berbagai penyesuaian dalam permainannya, dimana ia selalu menemukan cara mencetak penyelesaian.

Saya melihatnya berlaga melawan para petarung yang bagus. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, Eduard Folayang dan Eddie Alvarez — mereka adalah striker yang hebat juga. Ia mampu menemukan celah dalam permainan mereka, mematahkan [serangan] mereka, dan akhirnya meraih KO. Maka, dalam laga ini, saya merasa itu akan tak jauh berbeda dengan game plan miliknya.

Saya kira ia akan maju dan mengincar kepala saya. Saya berpikir bahwa ia akan memiliki game plan bagus untuk membuka permainan saya, namun saya juga akan siap untuk itu.



ONE: Apakah anda akan menyambut tantangan itu dengan menguji diri anda melawan kekuatannya di posisi stand-up, atau apakah anda akan mengandalkan permainan gulat dan ground anda?

CL: Permasalahannya adalah, setiap laga dimulai di atas kaki. Dan dengan segera, kami akan memasuki area terkuatnya. Sebenar-benarnya, di situlah saya merasa ia paling kuat.

Ia juga seorang petarung berkemampuan lengkap, dan saya kira ia memiliki beberapa kemenangan submission dalam catatan rekornya juga. Maka, saya jelas berpikir bahwa ia akan berlatih dalam tiap area demi laga ini. Tetapi, saya jelas melihat permainan ground sebagai kelemahan terbesarnya.

Saya hanya akan berdiri di sana dan mematahkan satu persatu [serangannya] di atas kaki, dan pada akhirnya, saya hanya akan mendesaknya dengan tekanan saya. Saya tidak mengira bahwa ia akan mampu bertahan dari ritme yang akan saya bawa ke hadapannya.

Saya tidak takut akan kekuatannya. Saya tak takut melihat permainan striking-nya. Saya menghormati kemampuan yang ia miliki di atas kaki, namun yang terutama, saya akan membawa laga ini ke manapun ia membawa saya, dan saya akan mengincar penyelesaian di posisi stand-up atau di ground.

Christian Lee fights Iuri Lapicus at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

ONE: Jika anda mengalahkan Nastyukhin, bagaimana anda akan melihat serangkaian penampilan impresif serta posisi anda di dunia?

CL: Saya tak ingin terdengar sombong, tapi saya merasa sayalah petarung lightweight terbaik di seluruh dunia. Dan itu tak hanya berarti di ONE Championship – itu berarti dalam tiap organisasi.

Saya sangat yakin bahwa saya akan unggul melawan juara manapun, dalam divisi apapun, yang mereka tempatkan melawan saya. Saya merasa sayalah yang terbaik di dunia, dan saya sangat senang untuk maju dan membuktikan itu.

ONE: Bagaimana anda melihat diri anda mengalahkan Nastyukhin?

CL: Saya melihat laga ini akan berakhir dalam waktu dua ronde. Anda tahu, ia adalah pria yang kuat, dan saya akan ingin menjatuhkannya pada [ronde] pertama, namun saya tidak melihat dirinya akan keluar dari [ronde] kedua.

Saya akan memberi ritme yang teramat sangat cepat pada dirinya saat bel berbunyi, dan dari situ, saya hanya merasa ia tak dapat mengimbangi saya. Saya kira saya akan menenggelamkannya dengan tekanan saya.

Christian Lee fights Iuri Lapicus at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

ONE: Sebelum laga anda, sebuah pertarungan besar dalam divisi lightweight akan terjadi di “ONE on TNT 1” antara Eddie Alvarez dan Iuri Lapicus. Apakah anda akan memperhatikan laga itu? Dan apakah anda memiliki keinginan untuk melawan Eddie, berdasarkan kariernya yang fenomenal?

CL: Ya, itu jelas. Anda tahu, ONE Championship memasukkan Eddie Alvarez untuk melihat apakah ia dapat berjuang menuju puncak dan merebut sabuk itu – tapi sabuk itu milik saya, dan tak akan berpindah tangan.

Tetapi, saya jelas berencana menghadapi Eddie Alvarez sewaktu-waktu. Iuri adalah penantang teratas [sebelum dikalahkan Lee pada bulan Oktober], dan ia adalah pria terakhir yang berjuang demi sabuk itu, maka saya merasa jika Eddie dapat menghentikan Lapicus, atau meraih kemenangan impresif atas dirinya, ia jelas akan menjadi penantang selanjutnya setelah saya melewati Timofey.

Saya tidak menyepelekan lawan di hadapan saya saat ini, namun saya akan memperhatikan laga tersebut. Saya melihat Eddie sebagai pria terakhir dalam divisi lightweight yang belum saya kalahkan. Timofey berada di hadapan saya. Saya tidak menyepelekan dirinya, namun selain Timofey, hanya ada Eddie.

Kedua pria itulah yang tersisa sebelum saya ‘mengosongkan’ divisi lightweight. Dari situ, kita akan lihat nanti. Saya akan membuka pilihan saya.

Baca juga: 4 Ajang ‘ONE On TNT’ Siap Hadir Di Jam Tayang Utama Amerika Serikat

Selengkapnya di Fitur

Denis Puric Nguyen Tran Duy Nhat ONE Fight Night 17 18 scaled
Tye Ruotolo Magomed Abdulkadirov ONE Fight Night 16 16 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 28
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 6
NL 4601
DC 0682
Mayssa Bastos2
Amber Kitchen Jackie Buntan ONE on Prime Video 5 1920X1280 81
Allycia Hellen Rodrigues Janet Todd ONE Fight Night 8 85
Tang Kai Thanh Le ONE 166 43 scaled
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 16 scaled