Rocky Ogden Ingin Menjadi Bintang Dengan Mengalahkan Legenda

Lachy Rocky Ogden

Rocky Ogden siap memaksa seorang legenda untuk mengerahkan segenap kemampuannya demi mengukir namanya dalam sejarah seni bela diri. 

Atlet Australia berusia 20 tahun  itu akan melakoni debutnya di “The Home Of Martial Arts” pada Jumat, 28 Februari, dalam ajang ONE: KING OF THE JUNGLE, dan ia sempat terkejut ketika pertama kali mengetahui nama lawan yang ada di hadapannya. 

Tak hanya sekadar debut, laga menghadapi Sam-A Gaiyanghadao menjadi sangat penting, karena ada sabuk Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai perdana yang dipertaruhkan di sana.

Laga pendukung utama yang akan dihelat di Singapore Indoor Stadium ini akan menjadi ujian berat bagi Ogden, karena lawannya merupakan salah satu atlet legendaris dengan catatan prestasi yang nyaris tiada banding. 

“Penata tanding ONE mengatakan bahwa mereka menyiapkan sebuah kesempatan luar biasa bagi saya dan itu merupakan tugas besar. Namun saat mengetahui bahwa itu merupakan laga perebutan gelar Juara Dunia menghadapi Sam-A, rasanya sangat gila,” jelasnya. 

“Waktunya cukup mepet jelang laga nanti, namun bagaimana mungkin anda menolak? Ini adalah sebuah kesempatan besar. Anda hanya tinggal pergi kesana, bertarung dengan keras, dan dapatkan respek dari mereka.”

Meskipun masih berusia relatif muda, pria asal Gold Coast ini telah meraih banyak kesuksesan di tanah kelahiran “seni delapan tungkai” setelah meraih berbagai gelar di beberapa stadion Muay Thai di Bangkok.

Ia telah mendapat rasa hormat dari masyarakat Thailand dan menunjukkan bahwa ia memiliki amunisi untuk mengalahkan beberapa atlet top Thailand ketika meraih sabuk Juara Dunia WPMF Muay Thai di usia 17 tahun. Namun lawan perdananya di ONE Championship akan lebih keras dari atlet yang pernah ia hadapi sebelumnya.

Sam-A memiliki pengalaman yang luar biasa – ia telah menjalani 424 laga dibandingkan 42 laga milik Ogden – dan telah meraih berbagai prestasi paling bergengsi di Thailand, termasuk sabuk Juara Dunia Lumpinee Stadium dan juga ONE Flyweight Muay Thai.



Namun tetap saja, raihan fenomenal tersebut tidak membuat atlet asal Boonchu Gym ini bergeming. Ia melihatnya sebagai sebuah kehormatan bisa bersanding dalam satu arena yang sama dengan atlet elit Muay Thai, dan siap menjalani tantangan tersebut. 

“Dia adalah legenda, dan itu berarti banyak bagi saya dibandingkan dengan apapun. Berada di atas ring dengan seorang petarung sekaliber dirinya,” tutur Ogden.

“Semuanya selalu tentang respek ketika anda bertarung dengan atlet sekelas ini yang telah meraih banyak hal dalam olahraga ini, namun John [Wayne Parr, pelatih Ogden] berujar pada saya, ‘Jika kamu mau jadi seorang bintang, kamu harus mengalahkan para bintang.’ Anda tidak bisa bertarung melawan [bukan siapa-siapa] dan berharap bisa terkenal.”

Sebagai Juara Dunia baru ONE Strawweight Kickboxing, Sam-A tentu merupakan atlet kuat, namun meskipun menaruh rasa hormat yang tinggi pada lawannya, Ogden melihat sebuah kemungkinan yang bisa membawanya pada kemenangan. 

“Dia tentu saja kuat. Sebagai atlet kidal, tendangan kaki kiri adalah serangannya yang paling terkenal. Dia cepat, matanya tajam, dan mampu menyerang balik lewat gaya muay femur yang menarik,” tambahanya.

“Namun saya pikir perbedaan usia akan membantu saya. Saya akan dalam kondisi fit, dan saya lapar. Jika saya bisa berada disana dan bertahan dari serangannya, saya rasa saya bisa lebih tajam dan lebih gesit.

“Saya tak memandangnya sebelah mata – dia masih berada pada level tertinggi – namun saya kira tangan saya lebih baik. Saya juga ingin berputar dan menggabungkan semuanya, masuk dan keluar, dan tidak hanya diam di depannya.”

Atlet asal The Queensland ini merasa termotivasi lebih dari biasanya untuk menjalani laga terhebat dengan hadiah terbesar dalam sepanjang kariernya. 

Ada masa dimana generasi baru mampu menembus batas dan menciptakan era baru. Ogden percaya bahwa ini adalah momen yang tepat baginya untuk mengambil alih tahta di divisi strawweight.

“ini berarti segalanya bagi saya. Hal besar dalam karier saya,” tuturnya

“Saya sudah pernah melihat sabuknya secara langsung dan itu sangat keren – saya sangat menginginkannya! Dengan penuh rasa hormat pada Sam-A, saya datang untuk memenangkan sabuk tersebut. Saya datang untuk bertarung dengan keras, dengan menggunakan gaya serta hati saya.

“Kita akan menjalani sebuah laga hebat, dan tentu saja, sebuah knockout manis akan menjadi hasil terbaik!”

Baca Juga: Pulih Dari Cedera, Tiffany Teo Tak Gentar Berduel Ground Dengan Ayaka Miura

Selengkapnya di Muay Thai

Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Zakaria El Jamari 1200X800
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco