Lito Adiwang Lihat Kekalahannya Akan Picu ‘Aksi Hebat’ Di 2022

Jarred Brooks Lito Adiwang NEXTGENIII 1920X1280 8

Sepanjang tahun 2021, Lito “Thunder Kid” Adiwang memastikan reputasinya sebagai salah satu petarung bela diri campuran paling eksplosif di ONE Championship.

Pada Januari lalu, pria Filipina ini mencetak KO Namiki Kawahara dengan hook kiri keras yang menjadi sorotan. Di bulan September, ia menampilkan teknik striking kuat miliknya saat mengalahkan “Wolf of the Grasslands” Hexigetu dalam sebuah laga tiga ronde yang menegangkan.

Hasilnya, pria berusia 28 tahun ini menyandang posisi peringkat kelima dalam peringkat divisi strawweight ONE.

Namun, bahkan dengan seluruh kesuksesan itu, Adiwang tak akan memasuki tahun 2022 dengan kemenangan. Di bulan November lalu, ia takluk di tangan rivalnya Jarred “The Monkey God” Brooks di laga utama ONE: NEXTGEN III, saat debutan asal AS itu beraksi dengan permainan ground licin dan meraih penyelesaian ronde kedua.

Ini menjadi kemunduran yang mengecewakan bagi “Thunder Kid,” namun ia memiliki determinasi untuk mengubah kemalangan itu menjadi pendorong untuk berbagai hal yang lebih baik dan lebih besar lagi pada tahun 2022.

Dalam wawancara eksklusif ini, Adiwang berbicara tentang rivalitas panasnya bersama Brooks, siapa yang ingin ia lawan berikutnya, kenangan favoritnya tahun lalu, serta masih banyak lagi.

ONE Championship: Anda mengalami 2021 yang besar. Bagaimana anda merasa tahun ini berjalan bagi anda?

Lito Adiwang: [Tahun] 2021 dimulai dengan baik, dan sebenarnya, itu masih berakhir dengan baik bagi saya. Walau saya kalah dalam laga terakhir saya, saya sangat positif untuk mendapatkan banyak hal dari kekalahan itu. Saya mendapatkan pelajaran besar dari laga itu, terutama terkait dengan pengalaman.

Saya akhirnya mengalami apa rasanya berada di laga utama sebuah kartu pertandingan, dan tentunya, tingkatan lawan saya itu sangat tinggi. Terdapat beberapa hal yang akan saya bawa ke laga-laga berikutnya.

ONE: Mari berbicara tentang laga bersama Jarred Brooks. Apakah ada yang salah menurut anda, dan apakah pelajaran terbesar anda?

LA: Saya yakin bahwa saya siap untuk teknik gulatnya, saya sejujurnya bersiap untuk itu, tetapi saya terkejut dengan pendekatannya dalam laga. Saya berharap dirinya akan maju dan melontarkan tendangan dengan saya sebelum mencoba menyeret saya ke bawah.

Tetapi tidak, ia memiliki rencana yang lain. Ia memutuskan untuk langsung menerjang, dan sejujurnya, ia sedikit membuat saya frustrasi dengan itu. Yang dapat saya pelajari dari itu adalah pentingnya untuk dapat tetap santai, tenang dan tetap terfokus jika hal-hal tak berjalan sesuai rencana.

Satu kemampuannya yang sangat mengesankan bagi saya adalah pengendaliannya di bawah (ground control). Ia memiliki ground control yang sangat impresif. Saya belum pernah terdikte seperti itu, saya belum pernah mengalami itu di sasana, maka itu menjadi sesuatu yang cukup baru bagi saya.

Itu adalah sesuatu yang harus saya perhatikan dan kembangkan lebih jauh, supaya itu tak lagi terjadi jika nantinya kami kembali bertemu.

Lito Adiwang brushes Jarred Brooks with a right hand at ONE: NEXTGEN III.

ONE: Apakah anda berkata bahwa Jarred Brooks membuat anda menjadi petarung yang lebih baik?  

LA: Ya, saya yakin bahwa Jarred Brooks menjadikan saya petarung yang lebih baik. Saya belajar banyak dari dirinya. Saya juga belajar banyak tentang diri saya sendiri. Saya mengetahui bahwa walau seberapa keras saya berusaha untuk berkembang, saya harus terus menggandakan usaha itu karena akan ada yang lebih baik di luar sana.

Faktanya, saya mengetahui bahwa saya bekerja keras dalam teknik gulat saya, namun jika anda membandingkan itu dengan seseorang seperti dirinya, yang telah bergulat sepanjang hidupnya dan terus mengasah kemampuannya, maka kemajuan saya itu sudah terlampaui.

Kini, saya tahu tingkatan yang harus saya kejar jika berkaitan dengan gulat. Saya kira saya cukup senang dengan permainan submission kami, namun saat itu terkait dengan gulat dan pengendalian, itu adalah sesuatu yang benar-benar harus saya usahakan. Itulah langkah berikut yang harus saya capai. Saya harus mencapai tingkatan itu.

ONE: Terdapat beberapa pertukaran komentar panas antara kalian berdua jelang laga ini. Tetapi, apakah segala sesuatunya kini baik-baik saja bagi anda dan Jarred sekarang?

LA: Semuanya baik-baik saja. Setelah laga, saya mengirim sebuah pesan, saya mengucapkan selamat dan sampai berjumpa di puncak. Itulah pesan saya pada dirinya, dan ia membalas. Ia berkata pada saya bahwa dirinya berharap untuk bertemu kembali, namun kali ini di puncak divisi.

Lito Adiwang flies with a kick

ONE: Apakah mullet anda masih aman? 

LA: Ya, saya tidak mempertaruhkan mullet saya saat melawannya. Nah, sebenarnya saya siap mempertaruhkan itu, namun saya memikirkannya kembali dan menyadari bahwa saya tak ingin mengambil risiko. 

Karena, banyak penggemar dan pengikut saya menggunakan gaya rambut yang sama, dan saya takkan ingin mengecewakan mereka dengan memotongnya jika saya kalah. Itu akan sangat buruk. Bagusnya, saya tidak mempertaruhkan itu.

ONE: Siapakah penantang berikutnya bagi Juara Dunia ONE Strawweight Joshua Pacio? Apakah Jarred siap menantang dirinya untuk sabuk emas itu?

LA: Bagi Jarred, saya kira ini masih terlalu cepat. Saya kira ia harus lebih mengembangkan dirinya dengan memenangkan lebih banyak laga lainnya. Saya takkan ingin berkata bahwa ia masih harus membuktikan banyak hal, namun ia mungkin masih harus mendapatkan penggemar dan lebih dikenal di sini, di Asia.

Saya yakin bahwa satu pria yang layak menjadi penantang Joshua adalah Bokang [Masunyane], karena ia memiliki catatan rekor sempurna, ia sudah memenangkan dua laga besar di ONE, dan saya kira ia siap untuk itu.

ONE: Bagaimana dengan anda? Siapa yang ingin anda lawan berikutnya?

LA: Saya menginginkan kemenangan besar. Saya masih menginginkan satu nama besar. Saya ingin menantang Yosuke Saruta. Mungkin jika ONE mengizinkan itu, dan ia menginginkannya, maka saya akan mengambilnya.

Saruta adalah seseorang yang baik bagi saya untuk menguji kemampuan. Itu adalah risiko besar bagi saya karena saya baru saja mengalami kekalahan, namun saya menginginkan kemenangan dan nama besar saat saya kembali agar saya tak berakhir terlalu jauh dari peringkat [teratas].

ONE: Maka, secara keseluruhan, apakah kenangan favorit anda dari tahun 2021?  

LA: Kenangan favorit saya adalah bagaimana pandemi ini membawa saya dan keluarga kembali bersama. Itulah satu hal positif dari pandemi ini, bahwa itu benar-benar menyatukan banyak orang. Kami menjadi jauh lebih dekat lagi. Saudara-saudara saya dari Jepang juga pulang karena pandemi.

ONE: Kini, jika melihat ke depan, apakah resolusi Tahun Baru anda untuk 2022?

LA: Saya harus melihat kembali seluruh kesalahan saya di dalam Circle, namun saya juga harus memeriksa apa yang salah di luar Circle. Itu harus seimbang. Terkadang, saya melupakan tanggung jawab pribadi saya dan itulah yang harus saya kerjakan. Saya harus menyeimbangkan banyak hal berdasarkan tahun yang lalu.

Saya harus memperbaiki ini pada tahun 2022 nanti.

Baca juga: Joshua Pacio Abaikan Tekanan 2021, Harapkan Tahun 2022 Yang Hebat

Selengkapnya di Berita

Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65