James Nakashima Tak Sabar Hadapi Versi ‘Buas’ Aoki Di Laga Lightweight

Kiamrian Abbasov James Nakashima Inside The Matrix II 45

Pada ajang ONE: INSIDE THE MATRIX II November lalu, segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan James Nakashima – sampai semua itu berubah.

Serangan lutut yang tepat waktu dari Juara Dunia ONE Welterweight Kiamrian “Brazen” Abbasov mengejutkan pria asal Amerika Serikat ini dan berakhir dengan pertahanan gelar yang sukses.

Namun, Nakashima segera menempatkan semua itu di belakangnya. Kini, ia kembali berdiri dan siap kembali menjalani sebuah laga dengan pertaruhan besar lainnya – kali ini dengan memasuki divisi lightweight melawan mantan Juara Dunia dan kini penantang peringkat keempat, Shinya “Tobikan Judan” Aoki.

Dalam wawancara eksklusif ini, Nakashima berbicara tentang laga terakhirnya, mengapa ia turun ke divisi lightweight, laga melawan Aoki, dan rencana masa depannya.

ONE Championship: Anda hampir saja menjadi Juara Dunia ONE Welterweight saat Kiamrian Abbasov menyarangkan lututnya pada akhir kontes ini. Apa yang salah dalam laga itu, dan bagaimana anda dapat menilai penampilan anda?

James Nakashima: Saya kira saya sedang menang. Ada beberapa kesalahan yang saya lakukan dalam satu interaksi tersebut dimana saya terkena lutut itu, namun saat ia memukul saya dengan lututnya, itu semua berakhir. Saya tidak terlalu mengingat apapun setelah itu.

Jelas, saya terperosok, namun pada hari berikutnya saya mencoba mengangkat diri saya sendiri – selangkah demi selangkah. Bangun pagi, membereskan tempat tidur saya, bermeditasi, memakan sesuatu yang sehat. Itu semua untuk segera kembali pada langkah yang positif. Tak ada waktu untuk mengasihani diri anda dalam permainan ini, karena anda akan membuang waktu.

Saya sedikit mengubah latihan saya dan membangun pondasi, identitas dan diri saya sendiri. Saya merasa bahwa itu lebih nampak dalam striking, karena saya membalasnya beberapa kali – dimana saya tak pernah membalas dengan pukulan dalam laga-laga sebelumnya. Namun saya mulai melihat beberapa hal seperti itu.

Saya mematahkan hidungnya di ronde pertama. Saya mengenai kakinya dengan tendangan rendah – saya tahu ia tidak menyukai itu semua. Saya tahu ia merasa kesakitan, lalu saya terkena lutut itu.

Saya melakukan kesalahan. Baiklah. Mari kita atasi itu secepatnya dan kembali lebih kuat.

Itulah satu alasan mengapa saya merasa siap untuk kembali dengan cepat melawan Aoki dan turun satu divisi. Saya menjalani kehidupan terbaik saya saat ini. Saya seperti menggunakan itu sebagai ujian berat dan benar-benar memanfaatkannya untuk keluar sebagai manusia yang lebih baik.

MMA fighter James Nakashima cracks Luis Santos

ONE: Mengapa anda memutuskan untuk kembali ke dalam Circle secepat ini?

JN: Saya menjalani satu setengah tahun di antara laga Okami dan Abbasov itu untuk berlatih dan beristirahat karena virus korona. Saya siap maju.

Seperti yang saya katakan, pagi berikutnya setelah laga Abbasov itu, saya terluka dan tidak tidur dengan baik. Namun saya harus mengangkat diri saya kembali selangkah demi selangkah. Saya hanya tetap positif, dan diet saya juga jauh lebih baik. Saya berjalan dengan bobot 79 kilogram saat ini. Diet saya sangat bersih dan saya membuat beberapa perubahan dalam hidup saya.

Saya benar-benar berpikir bahwa latihan saya jauh lebih sehat karena seringkali, di berbagai sasana besar seperti The MMA Lab atau yang lainnya, akan ada banyak sparing fisik yang keras – sparing jiu-jitsu, sparing stand-up, sparing gulat – dimana seluruh latihan yang terpaksa saya lakukan karena virus korona itu jauh lebih teknikal.

Kita berbicara tentang menemukan detail terkecil dalam permainan saya yang ingin saya kembangkan.

Saya kira ini menjadi jauh lebih sehat saat ini. Saya kira saya menjadi manusia yang lebih sehat, dan saya merasa sehat. Saya kira cara terbaik untuk belajar adalah dengan tetap berkompetisi. Maju, mencoba yang terbaik, dan menjalani pertaruhan itu.

Dan Aoki, maksud saya, ini adalah nama yang besar. Saya teringat menyaksikannya dalam laga melawan Askren itu. Saya menyaksikannya secara langsung. Dan saya teringat menyaksikan laga Christian Lee karena saya telah bergabung bersama ONE [ketika itu], dan itu adalah kartu [pertandingan] yang besar.

Saya kira [Aoki adalah] nama yang besar dan lawan yang hebat. Saya ingin melawan yang terbaik. Saya kira itulah cara terbaik untuk belajar dan menaiki puncak karena pada titik ini, saya tak ingin melawan siapapun kecuali yang terbaik dalam divisi ini. Saya ingin melawan Eddie Alvarez, [Timofey] Nastyukhin dan Christian Lee. Saya kira Aoki adalah langkah yang bagus menuju semua itu.

James Nakashima dishes out some ground and pound at ONE: ROOTS OF HONOR

ONE: Apakah divisi lightweight menjadi rumah baru anda? Jika begitu, mengapa anda memulai perjalanan anda di welterweight?

JN: Saya hanya siap berlaga, dan [Raimond] Magomedaliev adalah prospek yang bagus. Saya seperti, ‘Baik, mari lakukan ini.’ Dan kami melakukannya, dan menang.

Kami kira perebutan gelar itu akan terjadi berikutnya, karena saya adalah Juara LFA (Legacy Fighting Alliance) tak terkalahkan, dan Magomedaliev adalah prospek yang kuat. Lalu mereka [memberi saya Luis] Santos. Dan saya seperti, ‘Baik, saya akan melawan Santos dan mengalahkannya.’ Lalu saya sangat yakin akan mendapatkan perebutan gelar itu, tetapi berikutnya adalah [Yushin] Okami.

Saya selalu mengira bahwa perebutan gelar itu berada di depan mata, maka itulah mengapa saya tetap bertahan di atas sana [dalam divisi welterweight].

Bahkan jika saya memenangkan laga terakhir itu, saya akan tetap turun ke lightweight. Semoga, jika saya memenangkan laga terakhir itu, saya akan mendapatkan perebutan gelar di lightweight.

Saya tetap bertahan di lightweight. Ini berat tubuh saya. Pertama kali saya melihat Yushin Okami secara langsung, Saya seperti, ‘Saya akan melawan pria ini? Pria ini adalah monster!’ Saya memasuki laga dengan bobot 82 kilogram. Kini saya berjalan di berat 79 kilogram. Diet saya sedikit lebih bersih karena itu berbeda dengan di welterweight. Saya bisa sedikit royal. Lightweight, ini berat saya.



ONE: Apakah pemikiran anda tentang Aoki, dan seberapa besar laga ini bagi debut anda di lightweight?

JN: Sesekali, ada spesialis yang muncul akhir-akhir ini, namun saya merasa dirinya adalah spesialis sejati yang terakhir, terutama dari era-nya. Ia sepenuhnya di grappling. Maksud saya, jika anda menyaksikan laga Askren itu, Askren mencoba meninju Aoki, dan Askren tidak pernah bertinju melawan siapapun. Aoki menariknya ke posisi guard saat melawannya.

Saya kira ia adalah atlet sejati dalam hal grappling. Ia sangat ganas di sana.

Saya kira ia adalah jenis petarung ronde pertama. Saya kira semakin laga itu berlangsung lama, itu akan semakin berpihak pada saya – seperti biasanya, tetapi terutama dengan dirinya. Ia nampak seperti sangat mendesak pada ronde pertama.

Terkait dimana saya ingin berada, saya ingin melawan Christian Lee. Eddie Alvarez adalah juara di berbagai organisasi, dan saya ingin melawannya. Nastyukhin mencetak KO atas Alvarez, dan saya menginginkan dirinya. [Iuri] Lapicus adalah sahabat saya – saya sempat berlatih dengannya di Italia, maka saya tak akan melawannya. Namun, saya ingin yang terbaik.

Aoki, saya mengetahui dirinya itu sangat buas. Saya kira ini adalah pertarungan yang hebat. Ia sangat unik. Saya kira ini akan menjadi laga yang hebat dan kesempatan belajar yang hebat.

Kyrgyzstan MMA star Kiamrian Abbasov fights American athlete James Nakashima at ONE: INSIDE THE MATRIX II in Singapore

ONE: Apakah anda menganggap teknik grappling seimbang dengan Aoki, atau apakah anda bersiap menggunakan teknik stand-up anda karena keahliannya di posisi ground?

JN: Saya jelas memasuki laga ini dengan keinginan mencetak KO. Saya tak akan mencoba melakukan grapple seperti saat melawan Abbasov.

Anda bahkan dapat melihat bahwa pada ronde ketiga, saya menjatuhkannya seperti saya melakukan ‘control-grappling’ atas Abbasov. Saya tak akan ingin mengendalikan Aoki [dalam grappling]. Jika kami masuk ke dalam grappling dan saya berakhir di posisi atas [top], saya akan ingin menyerang daripada mengendalikannya di grappling.

Saya lebih menjadi grappler yang mengendalikan saat berlaga, namun ini adalah laga yang sangat, sangat spesial karena siapa dirinya dan caranya bertarung. Itu unik. Maka itu, ya, ini lebih pada saya menjadi striker daripada grappler dan menghindari situasi yang bodoh.

ONE: Apakah arti kemenangan atas Aoki bagi anda dalam divisi ini?

JN: Anda tak akan pernah tahu. [Para penata tanding] mungkin akan memberi saya perebutan gelar melawan Christian Lee, namun kemungkinan terbesarnya adalah saya akan harus melawan seseorang seperti Nastyukhin atau Eddie Alvarez. Saya tidak benar-benar mengetahui kemana ini akan berakhir.

Saya menyukai kehidupan saya. Saya cukup nyaman dengan di mana hidup saya saat ini, dan saya hanya sangat terfokus pada Aoki dan merebut momen ini.

American martial arts star James Nakashima is introduce to Manila, Philippines

ONE: Apa harapan anda untuk tahun 2021?

JN: Tetap aktif. Saya [ingin] tetap bertumbuh dan saya mengejar sabuk itu. Saya selalu mengejar sabuk [emas] ONE Championship.

Baca juga: Shinya Aoki Janjikan Laga Keras Melawan James Nakashima

Selengkapnya di Berita

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 95
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31