Buchecha Hanya Terfokus Pada Laga ‘Berat’ Kontra Kang Ji Won

Marcus Almeida Anderson Silva Revolution 1920X1280 2

Marcus “Buchecha” Almeida berharap melanjutkan debut promosional yang luar biasa dengan penampilan impresif lainnya saat kembali di ajang ONE: WINTER WARRIORS pada Jumat, 3 Desember nanti.

Malam itu, Juara Dunia Brazilian Jiu-Jitsu 13 kali ini akan melawan pencetak KO dari Korea Selatan, “Mighty Warrior” Kang Ji Won, dalam laga heavyweight bela diri campuran.

Aksi keras ini jelas menarik perhatian seluruh atlet dalam divisi itu – termasuk Juara Dunia ONE Heavyweight Arjan “Singh” Bhullar – dan pria yang akan mengangkat tangannya dalam laga ini akan memasuki tahun 2022 sebagai salah satu penantang teratas.

Jelang penampilannya itu, “Buchecha” duduk bersama onefc.com/id untuk sebuah wawancara eksklusif dan berbagi pandangan tentang laga bela diri campuran perdananya, caranya mengalahkan bintang Korea Selatan tak terkalahkan ini, serta masih banyak lagi.

Pictures from the MMA fight between Marcus Almeida and Anderson Silva at ONE: REVOLUTION

ONE Championship: Debut anda sangatlah impresif. Mari kita lihat kembali momen itu. Bagaimana perasaan anda memasuki minggu pertandingan pertama di ONE, memasuki Circle dan penampilan anda sendiri?

Marcus Almeida: Ya, itu sangat bagus. Saya belum merasakan adrenalin jelang laga sejak tahun 2019. Saya penasaran melihat bagaimana jadinya di MMA, karena itu benar-benar baru bagi saya. Namun saya cukup tenang di minggu pertandingan.

Hari pertandingan itu adalah hari dimana saya benar-benar merasa bersemangat dan gelisah. Namun saat saya masuk ke dalam arena, saya merasa seperti saya lebih tenang – jauh lebih tenang yang saya harapkan. Itulah mengapa saya rasa saya mendapatkan laga yang bagus seperti yang saya jalani itu.

ONE: Anda cukup lama ingin mencetak debut bela diri campuran. Bagaimana rasanya akhirnya melakukan itu, dan apakah itu sesuai ekspektasi anda?

MA: Itu cukup bagus, saya kira. Tentu saja, cukup membuat frustrasi karena menunggu terlalu lama. Namun pada akhirnya, itu akan bagus karena saya berlatih lama di sasana. Saya memiliki waktu yang lama untuk mempelajari permainan ini. Dan saat itu terjadi, ini seperti sesuatu yang tak terlupakan.

Itu memberi saya perasaan bahwa, “Baik, saya ingin melakukan ini sekali lagi.” Dan itulah yang selalu saya lakukan saat ini.

ONE: Apakah pelajaran yang anda ambil dari laga pertama yang dapat anda terapkan pada laga berikut ini?

MA: Saya mendapatkan banyak pelajaran, namun satu pelajaran yang saya dapatkan adalah bahwa ini bukanlah jiu-jitsu. Tak peduli apa yang saya lakukan di jiu-jitsu, apa pun yang saya capai di jiu-jitsu. Itu tak dapat diterjemahkan ke MMA. Ini adalah olahraga yang baru.

Saya merendahkan hati, dan saya tahu bahwa saya benar-benar baru dalam permainan ini. Maka, tak peduli seberapa bagus saya dalam dunia jiu-jitsu atau skenario jiu-jitsu. Saya merasa seperti pemegang sabuk putih dalam permainan [MMA], dan saya telah menjejakkan kaki saya.

Saya harus belajar banyak, dan saya masih harus membuktikan lebih banyak lagi. Saya tak akan pernah merasa nyaman dalam permainan ini karena itu sangat serius. Anda tak dapat melakukan kesalahan karena anda akan membayar itu, dan saya belajar itu juga. Maka, saya tetap berlatih keras.

Saya tak mengambil jeda dan siap untuk kembali maju.

ONE: Anda akan melawan “Mighty Warrior” Kang Ji Won. Apakah pemikiran awal anda tentang dirinya dan apa yang dicapainya sejauh ini?

MA: Ia memiliki permainan hebat. Ia adalah striker hebat dan atlet southpaw berbahaya. Ia baru saja mendapatkan kemenangan besar atas Amir [Aliakbari]. Itu menempatkannya pada posisi yang hebat di organisasi ini.

Jelas, ini akan menjadi permainan yang berat bagi saya, lagipula, saya tak berpikir bahwa ada laga yang mudah dalam divisi ini. Tiap nama di sini adalah nama besar.

Saya harus benar-benar waspada dalam tiap detik laga itu, karena ia memiliki kekuatan pencetak KO. Dan, ia adalah petarung MMA – ia memiliki permainan ground dan pegulat yang bagus. Ini tak akan menjadi tantangan yang mudah bagi saya. Saya tahu tentang itu.

ONE: Kang baru-baru ini melawan dua grappler kuat dan menghentikan mereka pada ronde pertama. Apakah yang akan berbeda saat ia melawan anda?

MA: Ia telah melawan pegulat yang bagus, dan ia melawan beberapa pria yang kuat. Namun mereka tidak menggunakan banyak teknik jiu-jitsu. Dan, saya tidak tahu, mungkin kita harus melihatnya di sana.

Saya meyakini jiu-jitsu saya lebih daripada ini. Itulah kekuatan terbesar saya. Namun jika saya harus menggunakan tangan saya, Saya juga berlatih untuk itu juga. Saya tak ingin menjadi pria yang hanya memiliki satu kekuatan dan satu senjata saja. Maka, saya ingin dapat bertarung dalam tiap skenario: gulat, striking dan jiu-jitsu, tentunya.

ONE: Setelah kedua kemenangan besar itu, ia dianggap salah satu penantang teratas dalam divisi heavyweight. Jika anda menghentikannya, di manakah posisi baru anda dalam divisi ini, dan apakah anda akan segera mengejar perebutan gelar?

MA: Saya tak suka berpikir terlalu jauh, anda tahu maksud saya? Tantangan berikutnya bagi saya adalah dirinya, dan saya kira tak masuk akal bagi saya untuk berpikir di luar dirinya, karena setelah laga ini, saya akan benar-benar mengetahui di mana posisi saya [idalam divisi heavyweight].

Namun, itu tergantung pada bagaimana jalannya laga ini. Saya tak suka berpikir terlalu banyak tentang masa depan. Itu terdengar cukup klise, namun fokus saya hanyalah dirinya. Dan setelah itu, baru saya dapat berpikir tentang masa depan. Namun saat ini, saya hanya memikirkan dirinya.

ONE: Apa yang paling anda waspadai saat melawan Kang Ji Won?

MA: Tangan dan kecepatannya, karena ia memiliki tangan yang lebih cepat, maka saya kira itulah yang harus saya waspadai. Dan, ia memiliki kekuatan. Itu membuat pria mana pun sangat berbahaya.

ONE: Dalam dunia yang sempurna, apakah cara ideal anda untuk menyelesaikan laga ini?

MA: Di laga mana pun dalam karier saya, jika saya dapat menyelesaikannya pada ronde pertama, itu seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Saya bukan pria yang akan berkata, “Baik, saya ingin bertarung tiga ronde dan merasakan pengalaman itu.” Tidak. Lupakan itu.

Dalam dunia yang sempurna, sekali lagi, saya ingin mengakhiri seluruh laga saya pada ronde pertama. Itu akan menjadi dunia yang benar-benar sempurna. Jika saya dapat menyelesaikan pada ronde pertama via submission, itu akan sempurna bagi saya.

ONE: Terdapat berbagai atlet berbakat dalam divisi ini. Jika anda dapat menguji kemampuan anda melawan siapa pun atlet heavyweight di ONE, siapa dan mengapa?

MA: Saya tak pernah memikirkan itu, jika saya harus berkata jujur. Seperti, tentunya saya berlatih untuk [melawan] “The Viking” [Thomas Narmo] dan “Reug Reug” [Oumar Kane]. Saya [sebelumnya] berlatih untuk menghadapi mereka.

Mungkin nanti, itu akan menjadi sesuatu yang harus saya latih kembali. Maka, jika semua laga itu terjadi, itu akan menjadi sangat menarik.

Kang Ji Won fights "Buchecha" at ONE: WINTER WARRIORS on 3 December

Baca juga: Grappler Superstar Andre Galvao Bergabung Bersama ONE

Selengkapnya di Berita

Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Zakaria El Jamari 1200X800
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55