Antonio Caruso Inginkan Eddie Alvarez Setelah Menang Atas Folayang

Thanh Le Eduard Folayang Inside the matrix 1920X1280 33

Setelah meraih kemenangan atas seorang legenda seni bela diri campuran, Antonio “The Spartan” Caruso kini mengincar satu sosok lain.

Bintang Australia ini mengalahkan mantan Juara Dunia ONE Lightweight Eduard “Landslide” Folayang melalui keputusan mutlak di ajang ONE: INSIDE THE MATRIX tanggal 30 Oktober lalu. Berikutnya, ia ingin berbagi Circle dengan seseorang yang empat kali menjadi Juara Dunia MMA dalam divisi lightweight.

“Saya ingin mengincar mereka semua,” kata Caruso tentang lima atlet lightweight teratas dalam daftar Peringkat Resmi Atlet ONE. “Namun saya juga ingin dapat melawan Eddie Alvarez di Amerika.”

“Mengapa tidak? Ia adalah ‘The Underground King’ di Philadelphia, dan saya seperti ‘Rocky’ dalam kehidupan nyata. Saya dan Eddie akan ada dalam sebuah laga hebat, dan mengalahkan seorang legenda lainnya akan sangat luar biasa bagi saya, maka itulah pertandingan yang saya incar.”

Terkait status legenda dari Alvarez, Caruso memang tepat. Selama 17 tahun terakhir, warga Philadelphia ini mengakumulasi kemenangan atas sosok terbaik dalam seni bela diri campuran seperti ikon Jepang Shinya “Tobikan Judan” Aoki dan legenda Filipina, Folayang.

Dan bagi kemenangannya atas “Landslide,” Caruso meyakini itu terjadi karena beberapa faktor kunci.

“Banyaknya persiapan, baik mental maupun fisik,” katanya. “Kami hanya merancang sebuah game plan hebat terkait apa yang [Folayang] dan saya dapat lakukan.”

“Hal lain yang saya lakukan dengan tepat adalah untuk mengerti sepenuhnya tentang lawan saya kali ini, serta masuk dengan berbagai pengetahuan – itulah pembeda terbesar dalam laga tersebut.”

Pengetahuan tersebut memang memberi hasil luar biasa, karena Folayang hampir tidak menyulitkan pria Australia ini selama tiga ronde. Sebaliknya, adalah “The Spartan” yang meju ke arah mantan Juara Dunia itu dan menyerang dengan keras.

“Saya mencoba membuat Eduard letih dan menjadikannya kelelahan pada ronde pertama,” kata Caruso.

“Saya harus menerapkan ritme [serangan] kepada dirinya untuk mendapatkan respeknya, membuatnya berpikir dua kali jika ingin membuka serangan dinamis dan keras. Maka, saya membuatnya tetap bertahan dan bahkan meraih beberapa takedown.”

Antonio Caruso fights Eduard Folayang in a mixed martial arts battle at ONE: INSIDE THE MATRIX on Friday, 30 October

Tetapi, yang terjadi memang lebih dari itu. Pada akhir ronde pertama, pria Australia ini hampir mencetak submission atas Folayang melalui kuncian guillotine choke, dimana atlet Filipina itu mampu lolos dengan hanya 10 detik tersisa.

Dan saat Caruso maju pada ronde kedua, keyakinan dirinya bertumbuh dengan pesat.

“Saya mengenai wajahnya dan menjatuhkannya di awal ronde dan memberi saya keyakinan yang jauh lebih besar,” ungkapnya. “Maka, saya berkata, ‘Mengapa saya tidak berdiri dan bertukar [serangan] dengannya?’”



Selama waktu yang tersisa, itulah yang dilakukan oleh kedua pria ini – berdiri dan bertukar serangan. Folayang melontarkan tendangan rendah keras, sementara Caruso melepaskan pukulan kiri pendek.

Namun, atas segala kesuksesan yang diraihnya pada dua ronde awal, “The Spartan” mengetahui bahwa Folayang akan memasuki stanza akhir dengan tujuan besar.

“Ia adalah seorang veteran. Ia adalah seorang pejuang. Ia adalah mantan Juara Dunia. Saya mengetahui bahwa ia akan maju dengan keras pada ronde terakhir itu,” kata Caruso.

“Namun, saya yakin sepenuhnya dengan persiapan mental saya, dan saya mengetahui bahwa saya memiliki apa yang dibutuhkan untuk mengatasi badai dan meraih kemenangan.”

Caruso tak hanya meraih kemenangan, namun ia menaklukkan seorang atlet yang telah lama berkecimpung dalam olahraga ini. Setelah itu, “The Spartan” merasa siap untuk menguasai divisi ini.

“Sangat luar biasa [rasanya dapat] mengalahkan mantan Juara Dunia dan legenda hidup seperti Folayang. Inilah arti dari mimpi yang menjadi kenyataan,” kata Caruso.

“Kini, inilah giliran saya, dan [kemenangan itu] membuktikan bahwa saya memiliki apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang legenda dan Juara Dunia.”

Baca juga: Sorotan Terbaik Dari Ajang ONE: INSIDE THE MATRIX III

Selengkapnya di Berita

Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65