Amir Khan Terima Tantangan Dari Tiga Atlet Lightweight Teratas

Singaporean martial arts hero Amir Khan

Amir Khan berkeinginan mengembalikan dirinya pada jalur cepat pada tahun 2020 ini, dan pria ini memiliki daftar lawan potensial dalam incarannya. 

ONE Championship mungkin terpaksa menunda ajang di bulan Maret dan April karena pandemi global COVID-19, namun itu tidak mencegah atlet Singapura berusia 25 tahun ini untuk melihat ke depan dan mengembangkan kemampuan seni bela dirinya.

“Saya hanya menggunakan waktu ini dengan bereksperimen dengan cara-cara baru untuk berlatih demi memperbaiki diri saya sendiri,” jelasnya. “Maka, setelah karantina ini berakhir, saya akan menjadi jauh lebih baik dari saya sebelumnya. Saya tidak akan menjadi stagnan.”

Dengan ditutupnya sebagian besar sasana dan pemerintahan di seluruh dunia menerapkan berbagai tingkatan karantina, banyak atlet yang kembali memikirkan masa depan mereka.

Ini telah membawa mereka pada kilasan lawan potensial yang dapat mereka hadapi di dalam Circle, saat organisasi ini melanjutkan kalender acaranya untuk tahun 2020.

Khan sendiri juga memberi perhatian khusus pada beberapa tantangan dari dalam divisi lightweight, dimana ia sama sekali tidak merasa takut untuk menghadapinya.

“Karena saya tidak memiliki lawan tertentu dalam pikiran saya saat ini, saya ingin menerima seluruh tantangan mereka,” kata atlet asal Singapura ini. “Saya berbicara tentang Rahul [Raju], Pieter [Buist] dan Amarsanaa [Tsogookhuu].”



Ketiga atlet itu adalah kompetitor elit, dan gaya bertarung mereka yang unik dapat memberikan ancaman tersendiri bagi perwakilan Evolve ini, yang ingin membangun rangkaian kemenangan beruntun yang baru.

Rahul “The Kerala Krusher” Raju adalah sebuah nama yang ingin dihadapi Khan di dalam Circle dengan segera.

Dalam sebuah wawancara sebelumnya, pelatih kepala dari Juggernaut Fight Club, Arvind Lalwani, menyiratkan keinginan bagi anak didiknya itu untuk menghadapi Khan akhir tahun ini. Itulah sesuatu yang sedang ditunggu oleh pencetak KO asal Singapura ini.

“Rahul pastinya adalah atlet yang sedang naik daun, dan seseorang yang telah saya perhatikan baru-baru ini,” akunya.

Singapore-based Indian mixed martial artist Rahul Raju chokes out Richard Corminal

Atlet India tersebut, yang memiliki dua kemenangan beruntun, mendapatkan tahun terbaiknya bersama “The Home Of Martial Arts” pada tahun 2019.

Raju mencetak dua penyelesaian beruntun – keduanya melalui kuncian rear-naked choke – dan menampilkan kemajuan pesat dalam teknik grappling. Faktanya, ia meraih sabuk coklat dalam disiplin Brazilian Jiu-Jitsu.

Khan mengetahui bahwa “The Kerala Krusher” adalah salah satu seniman bela diri campuran yang berkemampuan lengkap dalam divisi ini, namun ia meyakini bahwa kemampuan striking dan pengalamannya dapat memberinya keuntungan jika mereka berdua masuk ke dalam Circle.

“Saya lebih kreatif dengan serangan saya sekarang. Saya seringkali memadukan dan merubah cara dalam tiap pertandingan, maka ia tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi,” kata perwakilan Evolve ini.

“Ia ingin membuktikan bahwa dirinya layak berada dalam jajaran teratas divisi lightweight, dan saya akan membuatnya menjadi sebuah ujian berat.”

Surging Dutchman Pieter Buist competes against Filipino icon Eduard Folayang

Khan juga ingin menguji dirinya sendiri melawan salah satu atlet yang berkembang dengan pesat dalam divisinya, yaitu Pieter “The Archangel” Buist.

Pria keturunan Belanda ini mencetak sebuah kemenangan luar biasa dalam karier bela diri campurannya yang sudah berjalan selama tujuh setengah tahun.

Dengan hanya pemberitahuan dalam waktu dua minggu sebelum laga, “The Archangel” unggul atas mantan Juara Dunia ONE Lightweight Eduard “Landslide” Folayang melalui keputusan terbelah pada bulan Januari lalu. Kemenangan itu membawa catatan rekornya menjadi 17-4.

“Saya sangat terkesan dengan penampilannya melawan Folayang,” kata Khan. “Itu adalah kemenangan yang menentukan kariernya.”

Pencetak KO ini menyadari keunggulan tinggi badan dan jangkauan calon lawannya itu, tetapi ia juga meyakini bahwa dirinya memiliki kekuatan untuk mengubah jalannya pertandingan.

“Saat saya menutup jarak, saya akan memasukkan semua pukulan keras itu,” lanjutnya. “Saya juga rutin mengembangkan pertahanan takedown saya supaya dapat mengendalikan kontes itu.”

Amarsanaa Tsogookhuu in action against Shannon Wiratchai

Seorang atlet lainnya yang masuk dalam daftar lawannya adalah Amarsanaa “Spear” Tsogookhuu.

Pejuang Mongolia ini telah menyatakan keinginannya untuk menantang salah satu atlet terbaik divisi lightweight ini. Karena sebelumnya keduanya tidak pernah dapat bertemu di dalam Circle, mungkin ini adalah waktu yang tepat.

“Ia seringkali menantang saya di media sosial, tetapi saya belum merespon karena saya telah mendapatkan jadwal bertanding,” jelas Khan. “Kini, saat saya tidak memiliki lawan, saya akan sangat senang untuk menghadapinya.”

Terakhir kali “Spear” beraksi, ia bertukar serangan keras dengan Folayang dalam ajang ONE: MASTERS OF FATE di bulan November 2019. Sebuah benturan kepala yang tak disengaja memberi pahlawan Filipina itu sebuah keputusan teknis dan kemenangan.

Tsogookhuu pastinya akan menerima kesempatan untuk mencari penebusan dengan mengatasi lawan seperti Khan, dan Juara Muay Thai Singapura itu tidak memiliki keraguan untuk berlaga dengan striker Mongolia ini.

“Saya sangat terfokus untuk menjadi lebih baik, ke titik dimana saya yakin saya dapat bertahan melawan siapapun – bahkan Tsogookhuu,” sebutnya.

Amir Khan defeats Ev Ting at ONE EDGE OF GREATNESS

Khan menyadari bahwa jika dirinya dapat mengatasi semua tantangan ini, ia akan kembali pada jalur menuju perebutan gelar Kejuaraan Dunia ONE Lightweight.

Bagi pria asal Singapura ini, tidak masalah jika ia harus menghadapi Raju, Buist, atau Tsogookhuu di dalam Circle. Satu-satunya hal yang menjadi bebannya adalah untuk mengalahkan atlet yang berdiri di hadapannya, siapapun itu.

“Saya ingin membuktikan pada diri saya dan para penggemar, bahwa saya adalah petarung kaliber Kejuaraan Dunia,” sebutnya. “Saya akan menerjang [lawan-lawan saya] dan meraih kemenangan.”

Baca juga: KO Terbaik Dalam Divisi Light Heavyweight ONE Super Series

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50