Amir Aliakbari: ‘Saya Akan Libas Anatoly, Dan Incar Arjan’

Kang Ji Won Amir Aliakbari FISTS OF FURY II 1920X1280 8

Amir Aliakbari sangat ingin membungkam salah satu kritikus terbesarnya dan mengambil langkah besar menuju laga Kejuaraan Dunia ONE Heavyweight.

Aliakbari tak terlalu senang melihat penghancur tak terkalahkan Rusia Anatoly Malykhin, yang terlihat menertawakan kekalahan dalam debut superstar Iran itu.

Namun, pada Jumat, 24 September ini, pria yang menjuluki dirinya sendiri “Iron Sheik” dapat menjadi pria yang terakhir tertawa, karena ia akan menghadapi Malykhin dalam laga eliminasi perebutan gelar Juara Dunia ONE Heavyweight di ONE: REVOLUTION, Singapura.

“Ia terlalu banyak berbicara. Kini, saatnya untuk berbicara di dalam arena,” kata Aliakbari.

“Saya mempelajari dirinya, saya bersiap untuk dirinya, dan saya meyakini bahwa siapa pun yang memenangkan laga ini akan menjadi kandidat untuk perebutan sabuk. Saya yakin ini akan menjadi laga yang sangat menyenangkan, dan saya menyambut semua aksi keras.”

Amir Aliakbari throws a kick at Anatoly Malykhin at ONE: FISTS OF FURY II

Sementara Aliakbari – Juara Dunia Gulat Grego-Romawi – termotivasi untuk memberi kekalahan pertama bagi Malykhin dan mendapatkan laga melawan penguasa heavyweight Arjan “Singh” Bhullar, ia juga terdorong untuk menghapus kenangan laga terakhirnya itu.

Setelah memulai karier bela diri campuran dengan catatan rekor 10-1, warga Tehran itu bergabung bersama ONE Championship tahun lalu dan mencetak debut promosionalnya melawan bintang baru tak terkalahkan “Mighty Warrior” Kang Ji Won di ONE: FISTS OF FURY II bulan Maret lalu.

Atlet Iran ini mendapatkan keunggulan di awal, dimana ia menghujani kuda hitam Korea Selatan itu dengan serangan keras dan menyebabkan kerusakan besar di wajahnya. Namun dalam pertukaran serangan di ronde pertama, Kang menghindari pukulan Aliakbari, melihat celah, dan mencetak KO mengejutkan via hook kiri.



Bagi Aliakbari, itu adalah kekalahan yang “menyakitkan dan sangat berat.” Dan perayaan Malykhin di belakang panggung nampak seperti memberi garam di lukanya itu.

Tetap saja, pria Iran ini mendapatkan pelajaran berharga, dan ia tak ingin mengulangi kesalahan yang sama dalam penampilan keduanya ini.

“Kami kehilangan fokus. Kami hanya ingin menyelesaikan laga, maka dalam pertandingan [bersama Anatoly] ini, kami bersabar, kami mempelajari lawan kami, dan kami bersiap untuk dirinya,” kata Aliakbari.

“Anda dapat bertanya pada atlet heavyweight mana pun, mereka tahu bahwa laga terakhir itu sama sekali tidak mewakili saya. Saya akan melibas Anatoly, dan mengincar Arjan.”

Tetapi, melibas Malykhin itu lebih mudah dikatakan daripada dilakukan.

Atlet Rusia periang ini belum meraih tingkatan yang sama dalam kesuksesan grappling seperti Aliakbari, namun ia tiba dari latar belakang gulat gaya bebas dan secara brilian mengaplikasikan kemampuan itu di dalam seni bela diri campuran.

Kemampuan gulat itu, yang dipadukan dengan kelihaian submission dan teknik striking yang dikembangkan di Tiger Muay Thai, memberinya catatan rekor sempurna 9-0 dengan tingkat penyelesaian 100 persen.

Malykhin sekali lagi menampilkan arsenal luar biasa dalam debut promosionalnya, yang kebetulan terjadi pada malam yang sama saat Aliakbari kalah di tangan Kang. Pria berusia 33 tahun ini menyerang mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Alexandre “Bebezao” Machado, menyeretnya ke bawah, serta tetap menyerang pria asal Brasil itu sampai wasit memberi TKO pada ronde pertama.

Di sisinya, Aliakbari menghormati gaya bertarung pria Rusia itu, namun ia tak berharap bahwa bintang baru tak terkalahkan itu akan mengejutkan dirinya di Singapore Indoor Stadium. Sebaliknya, ia berpikir bahwa Malykhin sangat dapat dikalahkan, dimana ia ingin membuktikan itu dengan penyelesaian empatik.

“Anatoly adalah pegulat dengan pukulan overhand kanan, dan hanya itu,” tegas Aliakbari. “Saya akan mencoba melayaninya dalam grappling, yang saya sambut, namun saya yakin saya akan mencetak KO.”

Amir Aliakbari meets Anatoly Malykhin at ONE: REVOLUTION on 24 September

Dengan pertaruhan kemenangan perdana di atas panggung dunia dan selangkah mendekati gelar Juara Dunia ONE Heavyweight, laga ini adalah kesempatan bagi Aliakbari untuk memberi pernyataan tegas.

Sejak ia bergabung bersama ONE, atlet Iran yang kurang ajar itu sempat berdebat dengan beberapa atlet heavyweight – terutama Malykhin, Bhullar dan mantan pemegang gelar Brandon “The Truth” Vera.

Aliakbari selalu merasa bakat dan kemampuannya memang jauh lebih tinggi, dan kedudukannya belum berubah. Jumat ini, ia dapat membuktikan perkataan itu dan membungkam para atlet heavyweight yang berkata lain.

“Tak ada satu pun dari mereka ini yang ada di tingkatan saya. Mereka bahkan tak sebanding dengan kelingking saya, dan saya akan menunjukkan itu,” katanya.

“Saya telah memenangkan gelar Juara Dunia, dan mereka ini bahkan tidak meraih peringkat ketiga, maka mereka tak tahu apa yang mereka bicarakan. Mereka bermimpi, dan saat mereka melihat saya di dalam arena – mulai dari Anatoly – mereka akan tersadar dengan cepat.”

Baca juga: Aliakbari Vs. Malykhin: 4 Kunci Kemenangan Di Laga Heavyweight

Selengkapnya di Berita

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 95
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31