5 Pertanyaan Terbesar Jelang ONE Fight Night 12: Superlek vs. Khalilov

Brandon Vera Amir Aliakbari ONE 164 1920X1280 19

ONE Fight Night 12: Superlek vs. Khalilov membawa laga luar biasa yang menawarkan aksi menarik dan ketegangan tersendiri.

Dari potensi kejutan terbesar, sampai laga yang menampilkan sepasang penantang gelar Juara Dunia, serta atlet yang baru memasuki disiplin baru untuk pertama kalinya, kartu pertandingan untuk jam tayang utama Amerika Utara ini membawa berbagai hal pada Jumat, 14 Juli, atau Sabtu pagi, 15 Juli waktu Asia.

Berikut adalah lima pertanyaan terbesar yang akan terjawab saat seluruh aksi MMA, kickboxing, Muay Thai dan submission grappling itu dimulai di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.

#1 Dapatkah Khalilov Kejutkan Superlek Dan Raih Perebutan Gelar?

Superlek Kiatmoo9 akan memuncaki gelaran ini dalam aksi flyweight Muay Thai melawan Tagir Khalilov. Namun setelah menjelaskan mengapa dirinya tak ingin menantang kompatriotnya Rodtang Jitmuangnon demi sabuk emas divisi mereka, ada kesempatan besar yang tersedia bagi petarung Rusia ini.

Superlek adalah penantang #1 flyweight Muay Thai, maka “Samingpri” dapat saja melompati lawannya itu dengan sebuah kemenangan terbaik dalam kariernya atas superstar pound-for-pound ini.

Semua itu jelas memungkinkan, karena Khalilov sempat memberi ujian berat bagi Rodtang di bawah peraturan kickboxing dalam debutnya bersama ONE, serta kini dikenal sebagai “The Thai Killer” dalam beberapa aksi terbarunya.

Dengan membawa sepasang KO ronde pertama, pria berusia 30 tahun ini membawa potensi menjalani laga ulang dengan “The Iron Man” jika ia mencetak kejutan besar di Bangkok.

Di sisi lain, Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing Superlek mengincar satu divisi di atasnya, untuk menantang Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Jonathan Haggerty.

Jika perwakilan Kiatmoo9 Gym ini dapat mencatatkan kemenangan kesembilan berturut-turut, hal ini dapat saja meneruskan momentum positif yang dibawanya memasuki supremasi dua disiplin itu.

#2 Siapa Grappler Featherweight Yang Dapat Tetap Memburu Gelar Juara Dunia?

Sejak debut yang dominan atas Kim Jae Woong tahun lalu, Shamil Gasanov mengincar laga ulang melawan Garry Tonon demi memastikan siapa grappler terbaik dalam divisi featherweight MMA.

Petarung Rusia tak terkalahkan itu kini mendapatkan keinginannya.

Ia akan menghadapi legenda BJJ Amerika yang sangat berbahaya itu dalam laga krusial antara sepasang penantang jajaran teratas divisi ini.

Gasanov yang berada di peringkat kelima membawa catatan impresif 13-0 ke dalam ring, yang termasuk sembilan kemenangan via submission. Dikenal sebagai “The Cobra,” senjata paling menakutkan pria asal Dagestan itu adalah teknik rear-naked choke miliknya.

Namun, Tonon berada di tingkatan berbeda dari para kompetitor yang pernah dihadapi Gasanov. Ia sudah memenangi berbagai penghargaan prestisius di Brazilian Jiu-Jitsu dan submission grappling sebelum ia bertransisi dengan mulus ke seni bela diri campuran.

Sebagai penantang #2 dan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Featherweight, “The Lion Killer” mengetahui dirinya dapat sekali lagi memperebutkan sabuk emas itu jika meraih kemenangan – tapi kemungkinan itu juga memberi motivasi yang sama pada lawannya.

Jika Gasanov dapat merebut sebuah kemenangan besar lainnya, ia jelas akan naik peringkat untuk mendekati perebutan gelar setelah laga ulang Kejuaraan Dunia antara Tang Kai dan Thanh Le, yang akan dijadwalkan kembali pada tahun ini.

#3 Mampukah Aliakbari Lanjutkan Momentum Heavyweight MMA?

Amir Aliakbari memasuki ONE dengan tujuan mendobrak jajaran petarung demi memasuki laga Kejuaraan Dunia ONE Heavyweight. Tetapi, kekalahan beruntun sempat membuat rencana itu pudar, dan kini, raksasa Iran ini menemukan jalurnya.

Membawa penyelesaian beruntun atas mantan Juara Dunia ONE Heavyweight Brandon Vera dan mantan penantang gelar Mauro Cerilli, sebuah kemenangan lain dapat saja menempatkan pria berusia 35 tahun ini pada jalur menuju tujuan utamanya.

Berikutnya, ia harus melewati Dustin Joynson, yang membawa catatan rekor MMA 7-1, dengan satu-satunya kekalahan tipis di tangan Kirill Grishenko.

Pria Kanada ini bangkit dalam laga terakhirnya, serta membawa teknik striking dan submission kuat dalam arsenalnya. Mengetahui reputasi Aliakbari, Joynson juga akan melihat kesempatan besar untuk mendapatkan respek dari para petarung di jajaran heavyweight MMA ini. 

Dengan Anatoly Malykhin yang baru-baru ini memastikan diri sebagai penguasa divisi tak terkalahkan, pemenang laga ini dapat saja menjadi pria berikutnya yang menantang sabuk emas itu.

#4 Apakah Transisi Goncalves Ke MMA Akan Berjalan Mulus?

Saat beberapa atlet beralih ke disiplin berbeda yang tersedia di bawah bendera ONE, hasilnya memang sangat bervariasi.

Tidak mudah untuk berkonsentrasi dalam satu area saja sebelum beralih ke permainan menyeluruh yang sangat kompetitif, maka akan sangat menarik untuk melihat bagaimana bintang Muay Thai Walter Goncalves tampil dalam debut MMA-nya.

Dengan catatan rekor profesional impresif, 66-8, pria Brasil ini memiliki teknik striking untuk beradu dengan siapa pun – seperti yang ditunjukkannya dalam laga Kejuaraan Dunia pada 2019 melawan Rodtang – dan ia pun sudah berlatih grappling selama bertahun-tahun demi momen ini.

Namun, Goncalves masih akan harus bersiap untuk sebuah tantangan yang jauh berbeda saat melawan petarung sensasional Tiongkok Banma Duoji dalam aksi flyweight MMA.

Dengan 13 KO dalam kariernya, Banma adalah striker yang gemar beraksi di atas kaki. Namun, melihat lawannya yang beralih dari Muay Thai, ia mungkin akan ingin memadukan aksi itu dan membawa laga ini ke ground.

#5 Siapa Petarung Flyweight Yang Dapat Naik Peringkat?

Predikat pemukul terkeras dalam divisi flyweight MMA mungkin dapat diumumkan saat Yuya Wakamatsu dan Xie Wei beradu di Bangkok.

Wakamatsu – mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Flyweight – baru-baru ini tersingkir dari peringkat lima besar divisinya, namun ia berdeterminasi untuk bergerak maju dan kembali ke hari-hari kejayaannya saat ia menghentikan lawan dengan pukulannya.

“Little Piranha” meng-KO 11 lawan dalam 15 kemenangan sepanjang kariernya itu, dan ia mengetahui bahwa sebuah penyelesaian empatik atas penantang #5 Xie dapat saja menempatkannya kembali dalam jajaran lima besar divisi tersebut.

Di sisi lain, “The Hunter” akan ingin menerapkan permainan striking luar biasa, yang dibuktikan dengan 12 KO dalam 17 kemenangan profesionalnya.

Keduanya memang telah bekerja keras untuk mengasah kemampuan menyeluruh mereka, namun saat mereka memiliki kekuatan untuk menjatuhkan lawan dengan hanya satu pukulan, mereka akan selalu menjadi ancaman selagi mereka masih dapat berdiri.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 16 scaled
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 61 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 32 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 29 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 55 scaled
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800