5 Alasan Mengapa Halil Amir Mampu Dobrak Divisi Lightweight MMA ONE Secepat Kilat

Halil Amir Maurice Abevi ONE Fight Night 9 23

Setelah sepasang aksi impresif bersama ONE Championship, Halil Amir dapat mengambil satu langkah berikutnya menuju puncak divisi lightweight MMA di ONE Fight Night 16: Haggerty vs. Andrade.

Petarung kuat asal Turki ini akan mempertaruhkan peringkat #4 miliknya saat melawan veteran kuat asal Pakistan Ahmed “Wolverine” Mujtaba pada jam tayang utama A.S., Jumat malam, 3 November, atau Sabtu pagi, 4 November waktu Asia.

Kini mengincar kemenangan ketiga berturut-turut dalam organisasi ini, Amir mengetahui bahwa sebuah penampilan luar biasa lainnya dapat semakin memastikan dirinya sebagai ancaman bagi para penantang teratas.

Berikut adalah lima alasan mengapa petarung fenomenal berusia 29 tahun ini memiliki potensi untuk menggoncang divisinya dan memasuki perebutan gelar Juara Dunia.

#1 Tak Pernah Kalah Dalam MMA

Amir dengan bangga membawa catatan rekor profesional sempurna dalam seni bela diri campuran, 9-0.

Ia mencetak debutnya pada 2016 lalu, namun ia mulai berkompetisi secara rutin pada 2019, melawan beberapa lawan kuat di tanah kelahirannya Turki, serta Serbia, Abu Dhabi dan Rusia.

Sebuah perjalanan sempurna dalam disiplin tersebut jelas memberi perwakilan Amir Team ini keyakinan luar biasa, dan keinginannya untuk melindungi rekor itu hanya berarti bahwa dirinya akan siap mengeluarkan seluruh kemampuannya di dalam ring.

Ini juga berarti bahwa belum ada yang menemukan cara untuk mengalahkan Amir sampai saat ini, maka tak ada contoh khusus bagi siapa pun lawannya untuk dipelajari.

#2 Mesin Pencetak KO

Amir mencetak penyelesaian dalam delapan dari sembilan kemenangannya, dimana tujuh di antaranya tiba melalui KO. Striker berbakat ini sangatlah kuat, dan saat pukulannya mulai mendarat, lawannya akan terjatuh.

Namun, ini bukanlah agresi sepenuhnya seperti yang kita lihat dari pencetak penyelesaian lainnya.

Sebaliknya, pria Turki ini mengambil pendekatan terukur. Ia dapat mengincar rivalnya dan bergerak maju, namun ia juga menjadi penyerang balik yang sabar dan berbahaya saat membalas, dengan tidak menawarkan jeda baik saat menyerang atau bertahan.

Bahkan dalam satu-satunya kemenangan via keputusan juri, Amir menjatuhkan Maurice Abevi dengan pukulan keras, dimana hanya ketahanan tubuh Abevi yang menjaganya tetap berada di dalam laga.

#3 Bawa Permainan Ground Kejam

Sementara Amir hanya memiliki satu penyelesaian via submission dalam MMA sampai saat ini, permainan ground miliknya tak dapat diremehkan atas dasar itu saja.

Petarung lightweight ini menerapkan pengendalian atas (top control) yang sangat kuat, dimana ia melayangkan ground-and-pound liar, dan ia juga mampu segera berpindah ke posisi dominan.

Melawan Abevi, ia mempersiapkan teknik Suloev stretch yang sangat langka dari punggung, yang dapat saja menghentikan siapa pun yang tak memiliki fleksibilitas atau ketahanan tubuh, serta menunjukkan bahwa dirinya membawa banyak hal untuk ditawarkan di atas kanvas.

#4 Siap Untuk Apa Pun Juga

Walau berbasis di Turki, Amir menjalankan pemusatan latihannya di kawasan paling terkenal dalam olahraga tarung: Dagestan.

Dikenal atas kompetitor kuat dan pegulat elitenya, kawasan ini menawarkan spesialis stand-up itu kesempatan untuk mengasah permainan menyeluruhnya bersama rekan satu tim tingkat tinggi di sasana Dagestan Fighter.

Dengan sosok seperti mantan Juara Dunia ONE Featherweight MMA Marat Gafurov dan penantang jajaran teratas welterweight MMA Murad Ramazanov yang berlatih di sana, Amir berlatih melawan berbagai takedown kuat dan terpaksa seringkali bertarung dari atas punggungnya.

Latihan ini akan membantu dirinya memperluas kemampuannya sebelum menghadapi para spesialis grappling terbaik dalam divisi lightweight MMA itu.

#5 Bawa Kreativitas Untuk Bersinar

Di luar seluruh persenjataan kuat ini, Amir juga sangat kreatif saat mulai membangun momentum.

Sebagai pemegang sabuk hitam taekwondo, petarung southpaw ini membawa beragam teknik striking dalam arsenalnya untuk dikeluarkan saat momen itu tiba.

Contoh terbaiknya adalah jika lawannya mundur dari kekuatannya, Amir sangat suka melepaskan teknik memutar, yaitu spinning kick dan backfist yang memberi mereka lebih banyak hal untuk dikhawatirkan.

Dengan berbagai hal yang dapat dilakukannya, petarung lightweight menarik ini dapat menjadi ancaman besar di beragam jarak serang – baik saat rivalnya menyerang, bertahan, atau melarikan diri.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50