Tempatkan Muay Thai Amerika Di Peta Itu: Eddie Abasolo Dan Luke Lessei Tak Sabar Tunjukkan Kemampuan Di Bangkok

Sitthichai Sitsongpeenong Eddie Abasolo ONE Friday Fights 22 31

Pada 16 Februari waktu A.S., atau Sabtu pagi, 17 Februari di Asia, dalam gelaran ONE Fight Night 19: Haggerty vs. Lobo, petarung California Eddie “Silky Smooth” Abasolo dan atlet asal Iowa Luke “The Chef” Lessei akan beraksi dalam laga antara sepasang kompetitor Muay Thai terbaik Amerika.

Dengan aksi featherweight yang disiarkan langsung pada jam tayang utama A.S. ini, mereka akan bertarung demi lebih dari sekadar kemenangan dan kejayaan – mereka juga ingin menempatkan Muay Thai Amerika di peta itu dengan cara luar biasa.

Keduanya memasuki laga di Thailand ini setelah kekalahan berat di tangan para petarung Thailand yang sangat dihormati.

Abasolo beradu dengan striker legendaris Sitthichai Sitsongpeenong pada Juni lalu di ONE Friday Fights 22, sementara Lessei memasuki laga yang menjadi kandidat Fight of the Year melawan “Smokin” Jo Nattawut pada Desember lalu di ONE Fight Night 17.

Kedua penampilan itu memberi mereka respek luar biasa dari komunitas Muay Thai global, tetapi aksi keduanya di Lumpinee Boxing Stadium akan membawa kesempatan untuk menunjukkan gaya betarung unik dari Amerika itu.

Abasolo Ingin Tampilkan ‘Muay Thai Indah’

Di usia 37 tahun dan sebagai veteran dari tiga laga menarik bersama ONE, Abasolo telah lama berada di jajaran terdepan dalam skena Muay Thai di Amerika Serikat.

Sepanjang kariernya, ia bertarung demi meraih penghormatan dari komunitas internasional. Ia pun ingin membuktikan – dengan footwork dan kombinasi kreatif ala “Silky Smooth” itu – bahwa petarung Amerika lebih dari sekadar pemukul kuat, bahwa mereka juga atlet teknis yang berdedikasi dalam seni ini seperti para rival mereka dari Thailand.

Ia menjelaskan pada onefc.com/id:

“Saya tak berkata bahwa kami tidak dihormati, tetapi adalah fakta bahwa kami tak berada di puncak saat terkait dengan Muay Thai, anda tahu?”

“Kami beraksi di sini di A.S., man. Dan kami cukup bagus dalam itu. Kami bukanlah orang bodoh. Kami punya gaya, dan kita tahu cara menampilkan pertarungan Muay Thai indah.”

Menurut Abasolo, ia dan Lessei adalah dua striker sempurna untuk membawa Muay Thai di Amerika ke tingkatan baru.

Dengan gaya non-ortodoks yang sangat menghibur itu, ia melihat bahwa para penggemar akan mendapat perngalaman yang dapat membuka wawasan mereka pada 17 Februari:

“Ada banyak petarung berbakat di A.S. Saya merasa seperti dua petarung A.S. seperti Luke dan saya sendiri, terutama kami berdua, kami akan maju ke luar sana dan kami akan menunjukkan Muay Thai indah itu dapat ditemukan di bagian dunia ini juga.”

“Kami sudah berada di peta itu, tetapi laga ini jelas akan membuat banyak orang menganggap kami lebih serius dan melihat lebih dalam ke A.S. dan melihat siapa kami saat terkait dengan Muay Thai.”

Lessei: ‘Tak Ada Dua Orang Yang Lebih Baik’ Untuk Promosikan Seni Dari Muay Thai

Di sisinya, Lessei juga sangat bersemangat untuk mendobrak sterotip dari petarung Amerika yang liar.

“The Chef” sependapat dengan lawannya, bahwa mereka adalah perwakilan terbaik untuk Muay Thai sejati dari Amerika – striker teknis dengan pengetahuan luar biasa dan pengertian yang bernuansa dalam disiplin ini.

Gaya mereka itu, sebutnya, juga merefleksikan ide dari Amerika sebagai wadah peleburan budaya:

“Saya kira tak ada dua orang yang lebih baik daripada kami untuk mewakili itu, karena selama ini, itu tentang gulat, MMA, mentalitas pria tangguh.”

“Para pegulat yang dapat f****** melemparkan [pukulan] overhand dan meng-KO seseorang. Lalu anda mendapatkan dua pria Amerika ini yang peduli tentang seni dan keindahan dan sisi teknis dari semua itu.”

“Tak ada dua raong yang lebih baik dari kami karena gaya bertarung kami, karena pendekatan kami pada permainan ini. Itu hanya seperti kembali ke tradisi seni bela diri.”

“Dan, pikirkan Amerika sebagai wadah peleburan, betul? Lalu anda mendapatkan dua pria ini yang memadukan segala sesuatu yang mereka mampu ke dalam permainan Muay Thai ini, di bawah payung Muay Thai ini.”

Sementara Lessei yang berada di peringkat #5 memasuki laga featherweight ini dengan tujuan buruk, ia jelas takkan membawa dendam pribadi atas kompatriotnya itu.

Sebaliknya – ia berharap bahwa “Silky Smooth” juga akan mendapat kesempatan untuk menunjukkan keindahan dan kreativitas dari disiplin ini:

“Jelas, saya memasuki ini untuk mencorengnya dan meng-KO-nya dan membuat keluarganya menangis, tapi itu akan sangat keren jika ini dapat menjadi seperti hasil seri, dimana kami berdua dapat menunjukkan bahwa kami memang ada di sini.”

“Kami berdua menang dengan Muay Thai Amerika. Hampir seperti memenangi dua medali emas.”

Akhirnya, pria asal Iowa ini meyakini dirinya dan Abasolo akan memberi aksi menawan bagi penonton setia di Bangkok dan mereka yang menyaksikan dari seluruh penjuru dunia di platform global ONE.

Muay Thai Amerika, sebutnya, ada di sini untuk menetap, dan laganya di ONE Fight Night 19 itu akan menjadi aksi striking kelas dunia:

“Sejujurnya, saya tak melihat bagaimana ini dapat menjadi buruk, selama saya dan dirinya tak melakukan hal-hal gila ala Amerika dan melontarkan serangan sekeras yang kami mampu.”

“Jika kami menampilkan Muay Thai yang bagus dan bersih, yang jelas akan kami lakukan, itu akan menempatkan Amerika di peta itu dalam satu laga.”

Selengkapnya di Berita

Jaosuayai Sor Dechapan Petsukumvit Boi Bangna ONE Friday Fights 46 96 scaled
Josue Cruz Walter Goncalves ONE157 1920X1280 31
Halil Amir Maurice Abevi ONE Fight Night 9 45
Suriyanlek Por Yenying Rittidet Sor Sommai ONE Friday Fights 60 14
AnissaMeksen JackieBuntan 1200X800
Suriyanlek Rittidet 1920X1280
WeiRui 1200X800
LiamHarrison Seksan 1200X800
MikeyMusumeci KadeRuotolo 1200X800
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4