5 Pelajaran Terbesar Dari ONE Fight Night 19: Haggerty Vs. Lobo

Danial Williams Lito Adiwang ONE Fight Night 19 19 scaled

Hanya beberapa hari setelah Valentine, kecintaan besar akan seni bela diri memang sangat terasa di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand, saat ONE Fight Night 19: Haggerty vs. Lobo digelar.

Gelaran jam tayang utama A.S. yang berlangsung pada Jumat malam, 16 Februari, atau pada Sabtu pagi, 17 Februari di Asia itu mampu menggemparkan para penggemar global ONE, saat 18 atlet terbaik dunia beraksi dalam sembilan laga Muay Thai dan MMA.

Oleh karena itu, sebelum kita beralih memasuki gelaran bersejarah ONE 166: Qatar yang dijadwalkan untuk Jumat, 1 Maret nanti, mari kita lihat kembali beberapa pelajaran terbesar dari ONE Fight Night 19.

Haggerty Adalah Penguasa Bantamweight Muay Thai Sejati

Jonathan “The General” Haggerty dengan cepat mengatasi para pesaing dalam divisi bantamweight demi merebut sabuk emas Muay Thai dan kickboxing pada 2023.

Namun, penantang #4 Felipe “Demolition Man” Lobo mempertanyakan apakah Haggerty dapat menahan kekuatannya di laga utama mereka.

Petarung Inggris itu menjawab pertanyaan Lobo dan membuktikan kelasnya sebagai Juara Dunia, dimana ia bahkan hanya membutuhkan kurang dari tiga ronde penuh.

Setelah terjatuh dan menjawab delapan hitungan wasit untuk mengakhiri stanza pembuka, Haggerty menerjang maju untuk membuka ronde kedua. Ia mengimbangi permainan lawan dengan knockdown miliknya. Walau terjatuh, penantang Brasil itu bangkit dan tetap melanjutkan.

Tetapi, hanya dalam waktu 45 detik di ronde ketiga, pria Inggris ini melepaskan pukulan kanan keras yang menjatuhkan Lobo dan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai miliknya.

Daftar penantang yang ingin merebut sabuk emas milik Haggerty itu nampak semakin bertambah. Tetapi, penguasa dua disiplin ini menunjukkan pada para penggemar dan kritikus bahwa ia mampu mengatasi badai yang mencoba menyingkirkan dirinya dari singgasana itu.

Adiwang Kembali Jauh Lebih Baik Lagi

Di satu titik, Lito “Thunder Kid” Adiwang berdiri di ambang puncak divisi strawweight MMA. Namun, sebuah kekalahan bukanlah kemunduran terbesarnya. Pria Filipina ini harus menonton di luar arena setelah ACL-nya robek dan melihat divisi ini bergerak tanpa dirinya.

Setelah aksi luar biasa saat ia kembali pada September 2023 lalu, Adiwang kembali mencetak dua kemenangan tegas lainnya. Hasil terbarunya tiba melawan mantan penantang gelar Juara Dunia dua divisi ONE “Mini T” Danial Williams di ONE Fight Night 19.

Dalam laga tersebut, jelas bahwa “Thunder Kid” telah berkembang dalam setiap area permainan ini, saat ia memakai seluruh persenjataannya untuk mengatasi rival Thailand-Australia itu.

Adiwang kini kembali berada di ambang jajaran lima besar dalam peringkat strawweight MMA, dimana ia memberi sinyal kuat untuk kembali dari cederanya dua tahun lalu. Kemenangan keempat berturut-turut seharusnya dapat membantu pria ini mendobrak jajaran peringkat itu sekali lagi.

Petarung Strawweight Terus Buktikan Diri Di Berbagai Disiplin

Baik dalam Muay Thai atau MMA, para atlet strawweight ONE membawa aksi panas ke Bangkok pada akhir minggu lalu. Selain Adiwang, ada tiga pejuang strawweight lainnya yang mengangkat tangan mereka setelah aksi menarik di Lumpinee Boxing Stadium.

Debutan ONE Martyna Kierczynska mengejutkan para penonton di Thailand dengan terjangan kerasnya saat melawan Nat “Wondergirl” Jaroonsak. Striker Polandia ini tak berhenti menyerang sampai laga Muay Thai ini dihentikan pada ronde kedua.

Dalam aksi MMA melawan mantan penguasa divisi Yosuke “The Ninja” Saruta, bintang Rusia Mansur Malachiev meraih kemenangan dengan teknik striking yang berkembang pesat, aksi scramble dalam grappling yang menawan, serta semangat luar biasa.

Saat bel pertandingan pertama di gelaran itu berbunyi, Thongpoon PK Saenchai merangsek maju dari pojokannya dengan TKO dominan dalam waktu 97 detik atas Timur Chuikov. Setelah kemenangan itu, ia pun menegaskan bahwa ia ingin menyandang sabuk emas Muay Thai itu di pinggangnya.

Para seniman bela diri di divisi strawweight ini mencetak pernyataan tegas di ONE Fight Night 19, bahwa mereka mungkin adalah para kompetitor paling menarik di seluruh divisi yang ada.

Tetsuka Muncul Sebagai Ancaman Terbaru Di Welterweight MMA

Hiroyuki Tetsuka terus melangkah maju menuju laga Kejuaraan Dunia ONE Welterweight MMA. Untuk keempat kalinya dalam jumlah laga yang sama, “Japanese Beast” menyelesaikan laga itu dengan cara empatik.

Pria berusia 34 tahun ini membawa aksi itu ke hadapan Abraao “Bambao” Amorim dan menantang pria Brasil itu dalam ranahnya sendiri. Dengan hanya tiga detik tersisa pada ronde pertama, Tetsuka memaksa Juara Dunia BJJ itu untuk tap out via armbar.

Tetsuka menunjukkan arsenal lengkapnya dengan kemenangan submission beruntun, setelah mencetak penyelesaian KO berturut-turut. Ia menjadi ancaman tegas baik di ranah stand-up atau di ground, dan menjadi sosok yang patut diperhitungkan di dalam ring.

Karena Christian “The Warrior” Lee telah kembali ke sasana, Tetsuka muncul sebagai penantang menarik bagi gelar yang disandang oleh bintang Evolve dan United MMA itu.

Muay Thai Amerika Sedang Melaju Pesat

Luke “The Chef” Lessei dan Eddie “Silky Smooth” Abasolo dengan bangga mewakili Muay Thai Amerika dalam laga featherweight keras mereka di ONE Fight Night 19. Setelah sembilan menit penuh beraksi, mereka membuktikan peran mereka sebagai duta terbaik disiplin ini di Amerika Serikat.

Laga itu juga tidak menjadi adu serangan liar. Abasolo menunjukkan pergerakan khas “Silky Smooth” itu, dan Lessei melontarkan berbagai serangan panas sebagai “The Chef.” Lessei meraih kemenangan via keputusan mutlak, tetapi kedua pria ini dengan bangga berdiri saat hasil laga ini diumumkan.

Masing-masing memang menunjukkan teknik dan semangat luar biasa, yang menjadikan mereka disukai oleh komunitas Muay Thai global. Aksi menarik itu terus memberi penghormatan bagi para atlet Amerika dalam disiplin ini.

Saat keduanya berlanjut tampil dalam dalam divisi featherweight yang penuh atlet berbakat ini, mereka akan semakin mendorong pergerakan Muay Thai di A.S.

Dan, setelah kemenangan tipis itu, Lessei semakin mendekati gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai yang kini disandang oleh Tawanchai PK Saenchai.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50