Sunoto Ingin Hadapi Kevin Belingon Demi Ungguli Team Lakay

Sunoto DC 4280

Selama beberapa bulan ini, “The Terminator” Sunoto memang tak terlalu terdengar. Namun kini, seniman bela diri campuran asal Indonesia ini siap untuk kembali tampil – dan mengincar bintang besar di divisi bantamweight.

“Yang saya ingin saya lakukan adalah menghadapi Kevin Belingon,” kata pria berusia 36 tahun ini.

“Saya ingin bertemu seorang Juara Dunia saat kembali ke dalam Circle, tetapi ini lebih realistis. Jika saya melawan Kevin dan menang, itu akan menaikkan nama saya.”

Kevin “The Silencer” Belingon, mantan Juara Dunia ONE Bantamweight, masih menjadi salah satu pria teratas dalam divisinya itu.

Atlet Filipina tersebut, yang kini menjadi penantang peringkat kedua dalam daftar Peringkat Atlet ONE, dikenal memiliki arsenal stand-up mematikan, kekuatan KO luar biasa dan gerakan secepat kilat.

Seluruh kemampuan itu membawa Belingon meraih 20 kemenangan dalam kariernya, termasuk atas penguasa divisi bantamweight saat ini, Bibiano “The Flash” Fernandes, mantan Juara Dunia dua divisi ONE Martin “The Situ-Asian” Nguyen dan penantang dalam jajaran lima besar divisi flyweight Reece “Lightning” McLaren.



Seperti jutaan penggemar di seluruh dunia, Sunoto sangat menikmati saat-saat dimana ia menyaksikan “The Silencer” memasuki berbagai laga epik di atas panggung dunia itu.

Namun, sementara ia ingin mengingkatkan profilnya dengan mengalahkan pria Filipina itu, ia juga tak terlalu senang menghadapi seorang atlet dengan pemikiran – dan aksi – seagresif Belingon.

“Secara pribadi, saya senang melihatnya beraksi. Ia sangat, sangat eksplosif,” kata warga asli Blora, Jawa Timur ini. “Pada saat yang sama, saya tak terlalu senang dengan gaya serangan seperti itu, gaya yang mengeluarkan banyak serangan. Saya lebih gemar melawan petarung yang teknis.”

“Saya tak terlalu suka bertemu dengan seseorang yang mengobral serangan seperti itu, seperti yang suka ‘grasak-grusuk’.”

“Karena, kadang saya terpancing jika bertemu dengan orang yang bermain ‘grasak-grusuk’ seperti itu, jadi terbawa. Jika bertemu dengan lawan pintar, itu seperti mengadu taktik, dan kita dapat mengatur nafas lebih enak lagi. Bertemu dengan lawan yang ‘grasak-grusuk’, itu pasti terbawa.”

Indonesian MMA fighter Sunoto unleashes his ground-and-pound

Sebagai Juara WKF Indonesia, Sunoto jelas memiliki kemampuan untuk melawan para striker terbaik dalam divisinya.

Namun, beberapa tahun terakhir, “The Terminator” dapat menampilkan kemampuan grappling yang berkembang pesat. Pria asal Jawa Timur ini memegang sabuk coklat jiu-jitsu dan menghabiskan waktu bersama tim nasional sambo , dimana ia secara brilian mengaplikasikan seluruh teknik tersebut ke dalam permainannya secara menyeluruh.

Jika nantinya bertemu dengan Belingon di dalam Circle, Sunoto jelas akan menggunakan keunggulan tinggi badan 10 sentimeter itu, menyerang dari sisi luar dan membawa aksi ke atas kanvas jika ada kesempatan.

“Saya jelas akan mempertahankan jarak saya, karena saya mengetahui jangkauannya lebih pendek,” kata “The Terminator.”

“Kevin juga memiliki gaya serangan balik, mirip dengan [rekan satu timnya] Lito Adiwang, tetapi saya melihat lebih banyak serangan dan agresi di Lito. Kevin juga agresif, tetapi lebih banyak serangan balik eksplosifnya.”

“Jika saya mendapatkan takedown, saya akan mengambilnya. Tetapi, lebih sulit mengeksekusi takedown ke lawan yang lebih pendek, karena mereka memiliki postur yang lebih solid. Maka itu, memang harus bergantung dengan momentum.”

Indonesian bantamweight Sunoto gets the cross ready

Seperti yang disadari Sunoto, kemenangan atas Belingon dapat sepenuhnya mengubah arah kariernya dan melejitkannya ke jajaran teratas divisinya.

Namun, ada lebih banyak hal lagi yang dipertaruhkan – yaitu sebuah kesempatan untuk membalas kekalahan sebelumnya dan meningkatkan komunitas bela diri campuran di negaranya ke tingkatan baru.

Pada bulan Desember 2016, Sunoto terlibat dalam sebuah laga kompetitif melawan rekan satu tim Belingon di Team Lakay, Edward “The Ferocious” Kelly. Keduanya sangat strategis dalam laga featherweight mereka, namun pria Filipina itu akhirnya mengejutkan lawannya ini dengan sebuah serangan lutut ke arah kepala dan menghujaninya dengan pukulan demi merebut kemenangan TKO pada ronde ketiga.

Karena “The Terminator” kini berlaga dalam divisi bantamweight, tak akan masuk akal bagi dirinya untuk naik satu divisi dan melawan Kelly untuk kedua kalinya. Oleh karena itu, ia akan mendapatkan kepuasan yang sama – atau bahkan lebih besar – jika mampu mengalahkan salah satu mantan Juara Dunia dari sasana di Baguio itu.

“[Jika saya mengalahkan Belingon], itu adalah sebuah penebusan dan bukti bahwa Indonesia mampu mengalahkan Team Lakay,” tambah Sunoto.

Walau kita belum dapat mengetahui siapa yang akan unggul, jika “The Terminator” mampu menerapkan game plannya, para penggemar akan dapat mengetahuinya, segera.

Indonesian mixed martial artist "The Terminator" Sunoto takes a knee

Baca juga: Eko Roni: Peringkat Flyweight, Teknik Striking Dan Urijah Faber

Selengkapnya di Berita

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
WeiRui 1200X800
LiamHarrison Seksan 1200X800
MikeyMusumeci KadeRuotolo 1200X800
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled