Sunisa Srisen Ingin Rusak Debut MMA Victoria Lee

Sunisa Srisen Rika Ishige mixed martial arts 1920X1280 20

Sunisa “Thunderstorm” Srisen ingin menjadi Juara Dunia ONE Women’s Atomweight satu hari nanti, dan ia akan meraih kesempatan menarik perhatian sang ratu divisi ini pada Jumat, 26 Februari.

Malam itu, bintang muda Thailand ini dijadwalkan menyambut kehadiran remaja sensasional asal Singapura-Amerika Victoria “The Prodigy” Lee di dalam Circle ONE: FISTS OF FURY.

Victoria Lee fights Sunisa Srisen at ONE: FISTS OF FURY on 26 February

Walau Lee baru berusia 16 tahun, ia memiliki latar belakang yang sarat akan prestasi.

Debutan ONE Championship ini dua kali menjadi Juara Dunia Pankration, Juara Gulat Negara Bagian Hawaii tahun 2020, serta 15 kali menjadi Juara NAGA Expert. Terlebih lagi, ia berlatih dalam berbagai disiplin bela diri sejak berusia sangat muda.

Remaja berbakat sejati ini dapat mengintimidasi sebagian besar atlet, namun Srisen tak gentar. “Thunderstorm” telah mengasah kemampuannya di Mister Kok Gym dan siap memasuki pertempuran.

“Saya telah berlatih sejak tahun baru, tak pernah beristirahat satu hari pun. Sementara banyak orang berkumpul di luar, saya masih ada di atas matras,” kata warga Chonburi berusia 20 tahun ini.

“Saya mengetahui bahwa akan ada laga yag datang dengan Victoria, namun saya tidak panik atau takut. Saya berlatih sangat keras, dan saya siap melawan siapa pun.”

Thai mixed martial artists Sunisa Srisen and Rika Ishige do battle

Ini bukanlah pertama kalinya Srisen masuk ke dalam Circle untuk menghadapi lawan yang terkenal.

Bulan September lalu, Juara Judo Thailand ini berhadapan dengan superstar Thailand Rika “Tiny Doll” Ishige di ajang ONE: A NEW BREED III.

Selama 15 menit, Srisen menggunakan arsenal stand-up miliknya yang telah berkembang untuk menaklukkan Ishige dan menemukan cara mementahkan usaha takedown dari kompatriotnya, yang akhirnya memberi sebuah kemenangan mutlak.

Itu adalah kemenangan pertama yang impresif di ONE Championship, namun “Thunderstorm” mengetahui bahwa terdapat berbagai hal yang harus ia tingkatkan.  

“Setelah saya melawan Rika, pelatih saya menyadari bahwa saya masih memiliki beberapa titik lemah dalam permainan ground saya,” kata Srisen. “Maka ia melatih saya lebih banyak di BJJ dan semua teknik terkait grappling dan submission – terutama [kuncian] rear-naked choke untuk membuat tubuh saya mengingat bagaimana cara bereaksi dengan cepat.”

Seluruh kemampuan ground itu akan sangat berguna melawan Lee, yang berlatih dengan tiga pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu kelas dunia – kakak perempuannya, ratu divisi atomweight “Unstoppable” Angela Lee, kakak lelakinya, penguasa divisi lightweight Christian “The Warrior” Lee, dan kakak iparnya, bintang bantamweight Bruno “Puccibull” Pucci.

Ketiga atlet itu telah dengan sempurna mengadaptasikan kemampuan submission mereka ke dalam seni bela diri campuran, dan para ahli meyakini bahwa Victoria akan mengikuti jejak yang sama.

Itu menjadikan dirinya yang sangat sulit bagi Srisen – yang juga sulit mempersiapkan diri karena kurangnya rekaman tanding lawannya.

Untuk mengimbangi itu, atlet Thailand ini menggunakan kakak perempuan Victoria sebagai panduan.

“Saya tak dapat menemukan video laganya sebelum ini, maka saya mempelajari Angela Lee,” kata Srisen. “Saya kira mereka berdua memiliki gaya dan latihan yang mirip – baik dalam permainan striking dan ground. Ia juga memiliki dasar karate.”



Sebagai tambahan dari pertahanan grappling dan submission miliknya, tim Srisen di Mister Kok Gym telah memberi petarung ini beberapa teknik latihan baru yang dapat berbuah manis.

“Pelatih saya menempatkan saya di atas matras dengan beberapa pria yang menjadi pegulat sumo – dan beberapa memiliki berat tubuh lebih dari 100 kilogram,” katanya. 

“Selain itu, saya juga memiliki pelatih baru untuk latihan beban. Ia dari Islandia dan membantu saya membangun otot yang lebih kuat. Lalu, saya juga memiliki ahli yang mengurus nutrisi saya.”

Segalanya nampak cukup baik bagi Srisen, saat ia berusaha merusak penampilan perdana Lee di ajang ONE: FISTS OF FURY nanti.

Atlet Thailand ini memiliki tim yang lengkap di belakangnya, termotivasi merusak momen besar bintang lainnya, serta mengetahui bahwa sebuah kemenangan dapat mengubah kehidupannya.

“Saya dapat mengatakan bahwa saya lebih dari siap untuk laga ini,” kata Srisen. “Victoria, bersiaplah dengan baik. Saya akan merebut kemenangan itu dan membawanya ke negara asal saya.”

Baca juga: Ilias Ennahachi, Giorgio Petrosyan Dan Rodtang Puncaki ONE: FISTS OF FURY

Selengkapnya di Berita

Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12