Sorgraw Jabarkan Tantangan Saat Atasi Postur Raksasa George Mann

Sorgraw DC 3114

Sorgraw Petchyindee Academy sempat merasa dirinya tak dapat berkompetisi dengan potensi sepenuhnya dalam rangkaian ONE Super Series, namun itu semua berubah di ONE: MASTERS OF DESTINY.

Jumat lalu, tanggal 12 Juli, sang Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai ini akhirnya dapat berkompetisi dalam olahraga yang ia sukai, selain kickboxing, dimana ia meraih kemenangan impresif melawan seorang rival yang sangat unik.

Muay Thai World Champion Sorgraw edges out Scottish sensation George Mann to claim a split decision victory!

Muay Thai World Champion Sorgraw edges out Scottish sensation George Mann to claim a split decision victory!????: Check local listings for global TV broadcast????: Watch on the ONE Super App ????http://bit.ly/ONESuperApp

Posted by ONE Championship on Friday, July 12, 2019

Laga perdana atlet berusia 26 tahun ini setelah tujuh bulan berada di sisi ring membawanya berhadapan dengan pria bertinggi badan 194 sentimeter, George Mann, di Kuala Lumpur, Malaysia, dimana pria Skotlandia itu bukanlah seorang lawan yang mudah dikalahkan.

Tidak hanya tinggi badan dari perwakilan Riddlers Gym ini yang harus dihadapi oleh Sorgraw. Pria berusia 21 tahun ini memiliki kemampuan luar biasa – seperti dibuktikan oleh gelar Kejuaraan Dunia WMC Muay Thai – dimana superstar Thailand itu juga mengakui ia agak gugup saat laga ini dijadwalkan.

“Awalnya, saat saya mengetahui akan melawan George Mann, saya sangat gelisah melihat tinggi badannya – saya mengetahui itu akan sangat sulit untuk diatasi,” sebut Sorgraw.

“Namun setelah menonton video-videonya, saya dan tim saya mampu menciptakan sebuah game plan untuk mengalahkannya. Saat saya masuk ke sana, segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan.”

Pria asal Bangkok ini awalnya memiliki sedikit kesulitan mengatasi perbedaan tinggi badan sebesar 14 sentimeter, namun memasuki ronde kedua, ia tidak mengecewakan para pelatihnya.

Sorgraw YK4_8616.jpg

Ia menjelaskan bahwa rencananya adalah untuk mementahkan keunggulan jangkauan milik Mann dengan berada dalam jarak dekat, yang mengizinkan dirinya menempatkan beberapa pukulan keras. Senjata terbaiknya adalah tendangan kanannya, yang dapat disempurnakannya untuk menciptakan dampak terbesar.

Tetapi, rivalnya mampu memanfaatkan keunggulan jangkauannya, terutama pada ronde pertama.

“Ia sangat berbakat dan tinggi badannya adalah sebuah keunggulan luar biasa. Tendangan ke arah kakinya sangat kuat dan membuat saya sedikit nyeri setelah laga,” tambah Sorgraw.

Setelah tiga ronde penuh aksi, Sorgraw melenggang dengan keputusan terbelah, atau split decision, yang sangat tipis, tetapi ia pun mengatakan bahwa dirinya tak ragu bahwa para juri akan berpihak padanya.

“Bahkan sebelum keputusan itu diumumkan, saya yakin bahwa saya telah cukup beraksi untuk menang,” tegasnya.

Sorgraw DC 3141.jpg

Walau ia senang dengan kemenangannya saat kembali beraksi, Sorgraw berkata bahwa dirinya dapat tampil jauh lebih baik.

Ia telah berkompetisi lebih dari 50 kali sejak ia masih kecil, serta meraih berbagai gelar Juara Dunia, namun terlepas dari pengalamannya, ia mengakui bahwa waktu istirahatnya yang panjang – salah satu periode terpanjang selama ia tidak aktif dalam kariernya – berdampak pada pendekatannya.

“Saya merasa sedikit lamban. Jika saya bisa, saya lebih ingin berlaga secara rutin. Saya kira kompetisi reguler adalah cara terbaik untuk bertumbuh sebagai seorang atlet,” katanya.

“Saya sangat bersemangat tiap kali saya bertanding, namun kali ini saya benar-benar gelisah melihat masa istirahat yang panjang itu. Saya merasa saya tidak mampu mengembangkan kemampuan saya sebagai seorang petarung pada saat itu.”

“Saya menjadi lebih gugup sebelum laga ini karena saya terbiasa bertanding secara terus menerus.”

Terlepas apa yang dirinya rasakan, warga asli Buriram ini merasa positif tentang penampilan kembalinya dalam “seni delapa tungkai” dan kemenangan ke-37 dalam kariernya.

Sorgraw DC 3332.jpg

Ia menyambut kesempatan untuk beristirahat dan menenangkan diri setelah tekanan dari latihan dan kompetisi, namun ia masih sangat bersemangat untuk kembali ke dalam ring.

Sorgraw ingin menjaga momentumnya, serta beranjak menuju berbagai hal yang luar biasa di dalam ONE Super Series, dimana ia merasa teristimewa untuk menjalani mimpi dan menampilkan olahraga nasionalnya kepada dunia.

“Ini memiliki arti luar biasa bagi saya, untuk membawa Muay Thai ke panggung internasional. Itu adalah momen yang sangat membanggakan bagi saya,” tambahnya.

“Tujuan saya adalah untuk tetap berkembang sebagai seorang petarung, serta menjadikan diri saya lebih baik untuk memiliki kesempatan merebut gelar Juara Dunia bersama ONE Championship.”

Selengkapnya di Berita

Panrit and Alexey Balyko face off at ONE Friday Fights 57 weighins
Jeremy Pacatiw Tial Thang ONE 164 1920X1280 57
Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 84 scaled
John Ghazali X Nguyen Tran Duy Nhat
Marat Grigorian Sitthichai Sitsongpeenong ONE 165 50 scaled
Alexis Nicolas Magomed Magomedov ONE Friday Fights 47 39
Xiong Stamp JH Superlek
Duke Didier Jasur Mirzamukhamedov ONE158 1920X1280 25
Seksan Or Kwanmuang River Daz ONE Friday Fights 46 98 scaled
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 61 scaled
Izaak Michell ONE Championship
Panrit Lukjaomaesaiwaree Kongklai Annymuaythai ONE Friday Fights 24 scaled