Setelah Debut Epik, Luke Lessei Ingin Beri Aksi Lebih Tegas Saat Lawan Eddie Abasolo

Jo Nattawut Luke Lessei ONE Fight Night 17 81 scaled

Petarung asal Iowa Luke “The Chef” Lessei berencana membawa sesuatu yang spesial ke dalam laga featherweight Muay Thai yang sangat ditunggu melawan striker Amerika lainnya, Eddie “Silky Smooth” Abasolo, di ONE Fight Night 19: Haggerty vs. Lobo.

Disiarkan di jam tayang utama A.S. pada Jumat ini, atau Sabtu pagi, 17 Februari waktu Asia, laga itu akan menjadi kesempatan bagi kedua petarung ini untuk kembalI ke jalur kemenangan setelah kekalahan berat di tangan sepasang superstar terbaik Thailand.

Pada Juni lalu, Abasolo beraksi dalam tiga ronde keras tak terlupakan melawan penantang #2 Sitthichai Sitsongpeenong.

Dan di Desember, Lessei menunjukkan semangat dan ketahanan tubuh luar biasa dalam laga yang menjadi kandidat Fight of the Year melawan penantang #3 “Smokin” Jo Nattawut, dimana ia pun meraih peringkat #5 dalam divisi yang sangat padat ini.

Walau keduanya kalah, sepasang petarung Amerika ini mampu mengesankan para penonton dan meraih penghormatan dari komunitas Muay Thai internasional.

Di sisinya, “The Chef” menyadari kesamaan itu dengan Abasolo dan berkata pada onefc.com/id bahwa laga ini terjadi demi memperebutkan hak menyombongkan diri:

“Dua petarung Amerika yang mencoba menjadi pria Amerika nomor satu, keduanya beranjak dari laga melawan petarung Thailand berperingkat. Maksud saya, ini seperti yang terbaik dari Amerika. Anda takkan pernah tahu apa yang dapat terjadi dalam laga ini.”

Berkat aksi baku hantamnya dengan Nattawut yang terkenal sangat kuat itu dalam debutnya, Lessei telah menghapus keraguan apa pun terkait menghadapi para striker paling berbahaya di muka bumi ini.

Namun, sementara ia sangat bangga dengan penampilan penuh darah dan keberanian itu, pria berusia 27 tahun ini berharap dapat menunjukkan kedalaman dari kelihaian teknisnya, yang diasah seumur hidup dengan berlatih dalam “seni delapan tungkai” itu:

“Saya tak yakin apa yang dipikirkan [Abasolo], tapi saya tahu seberapa besarnya saya ingin menang, dan saya tahu seberapa besarnya saya ingin mengubah momentum karena saya tak ingin hanya dikenal sebagai pria keras dan kuat saja.”

“Itu bukanlah cara saya maju. Saya maju dengan teknik bersih, KO bersih, persiapan efisien, dan saya adalah pencipta. Saya suka menciptakan Muay Thai yang teknis dan tradisional.”

Kini, setelah ia membuktikan ketahanannya melawan pemukul kuat seperti “Smokin” Jo, Lessei ingin menunjukkan teknik striking kreatif yang unik itu melawan operator semulus Abasolo, seperti julukan lawannya itu: “Silky Smooth.”

Di atas segalanya, ia tak sabar menunjukkan alasan mengapa ia berhasil memasuki organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini, terutama bagi para pendukung baru dan penggemar lamanya:

“Mereka sudah melihat bahwa saya kuat [dalam laga terakhir saya]. Saya seperti mendapatkan energi juara rakyat.”

“Maka, sekarang saya ingin menunjukkan pada para penggemar baru apa yang telah saya lakukan selama bertahun-tahun.”

“Dan, saya ingin menunjukkan pada para fan lama yang sudah ada selama ini mengapa mereka menyukai saya, untuk gerakan ‘The Chef’ itu, untuk semua **** hal yang mereka lihat dalam seminar saya dan video Instagram saya dan hal-hal **** seperti itu. Itulah yang ingin saya tunjukkan.”

Lessei Sebut ‘Keteguhan Dan Kegigihan’ Akan Beri KO Atas Abasolo

Baik Luke Lessei dan Eddie Abasolo dikenal atas gaya striking non-ortodoks yang sangat menarik perhatian dan menekankan pada pergerakan, kemampuan beradaptasi dan kreativitas.

Tetapi, menurut “The Chef,” yang membedakan dirinya dari pria California itu adalah latar belakangnya dari kota kecil bernama Iowa itu:

“Saya mendapatkan mentalitas pekerja ini. Saya telah berusaha keras dengan kedua tangan saya seumur hidup – di konstruksi, membangun ****, dari Midwest, kelas pekerja itu, di cuaca dingin, menggunakan semua ****** palu itu.”

“Kami berdua mulus. Saya selalu mulus. Saya punya teknik. Saya seniman bela diri seumur hidup. Tapi siapa yang memiliki sedikit kegigihan lebih itu? Semua orang memiliki kegigihan di titik ini, tetapi saya kira saya memiliki sedikit lebih banyak jika terkait ketahanan dan kegigihan dibandingkan Eddie.”

Tak seperti pertempurannya melawan Jo Nattawut terakhir kali, Lessei mengharapkan pertarungan antara dua teknisi dengan IQ tinggi di ONE Fight Night 19.

Saat semuanya terjadi dan kedua pria ini beradu teknik demi teknik, ia berencana mengandalkan pemikirannya untuk memberi keunggulan:

“Saya kira itu akan menjadi pertandingan catur. Saya kira ini adalah pertandingan catur antara kami berdua. Tetapi saya lihat kekuatan dan mentalitas pekerja ala Midwest saya akan membawa saya berakhir di puncak.”

Meyakini kekuatan dan pemikiran tak terpatahkan miliknya, Lessei memprediksi sebuah penyelesaian atas “Silky Smooth.”

Ia menambahkan:

“Saya kira saat ini adalah pemikiran menjelang itu, pemusatan latihan yang saya jalani, saya kira saya akan dapat mengirim Eddie ke luar sana sebelum tiga ronde. Saya kira saya akan menghentikan aksi mulusnya dan mengenainya dengan beberapa kombinasi yang akan membuatnya menderita.”

“Itu akan terhenti. Saya kira laga ini akan terhenti pada akhir ronde kedua atau ketiga. Saya akan mencoba menyingkirkannya.”

Selengkapnya di Berita

Josue Cruz Walter Goncalves ONE157 1920X1280 31
Halil Amir Maurice Abevi ONE Fight Night 9 45
Suriyanlek Por Yenying Rittidet Sor Sommai ONE Friday Fights 60 14
AnissaMeksen JackieBuntan 1200X800
Suriyanlek Rittidet 1920X1280
WeiRui 1200X800
LiamHarrison Seksan 1200X800
MikeyMusumeci KadeRuotolo 1200X800
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled