‘Saya Masih Tak Percaya Semua Ini Terjadi’ – Jalur Penuh Inspirasi Fabricio Andrade, Dari Kemiskinan Jadi Bintang MMA Dunia

John Lineker Fabricio Andrade ONE on Prime Video 3 1920X1280 1

Untuk kedua kalinya dalam waktu empat bulan, Fabricio Andrade akan memiliki kesempatan untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight dan mengalahkan rival sengitnya.

Pada Sabtu pagi, 25 Februari ini, dalam gelaran ONE Fight Night 7 di Prime Video, “Wonder Boy” akan melawan mantan penguasa bantamweight John Lineker dalam laga ulang Kejuaraan Dunia panas yang membuat para penggemar tak sabar.

Sepasang pencetak KO asal Brasil ini pertama kali bertemu pada Oktober 2022 di ONE Fight Night 3, tapi laga tersebut berakhir dengan hasil No Contest (NC) setelah Andrade mendaratkan serangan ilegal yang tak disengaja dan meretakkan pelindung alat vital milik Lineker.

Petarung fenomenal berusia 25 tahun ini kini akan memiliki kesempatan meraih penebusan – dan gelar Juara Dunia yang tak bertuan itu – secara langsung pada jam tayang utama A.S., atau pada Sabtu pagi waktu Asia, di arena legendaris Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.

Namun, perjalanan Andrade menuju kesempatan emas ini memang jauh dari kemudahan. Sebelum laga utama ini berlangsung, pelajari bagaimana ia dapat mengatasi kesulitan dan menjadi bintang yang sangat cepat melejit bersama organisasi bela diri terbesar di dunia ini.

‘Keluarga Saya Sangat Miskin’

Termuda dari tiga bersaudara, “Wonder Boy” berasal dari awalan sederhana di Fortaleza, Brasil, dan harus mempelajari arti perjuangan karena kemiskinan dari usia yang sangat muda.

Ia berbagi pada ONEFC.com/id:

“Selalu sulit untuk berbicara tentang masa kecil saya. Keluarga saya sangat miskin. Saya menjalani berbagai kesulitan saat saya tinggal di Brasil dan akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko hidup di luar negeri.”

Perjalanan sulit itu mengajarkan Andrade kegigihan luar biasa, sesuatu yang diandalkannya sebagai seniman bela diri campuran kelas dunia saat ini.

Melihat kembali, ia juga menyadari seberapa sulit keadaan orang tuanya yang harus menafkahi tiga anak, dimana ayahnya hanya menjadi penjual jam di pasar dan ibunya bekerja sebagai koki saat anak-anaknya berusia cukup.

Ia berkata:

“Ada banyak yang dihabiskan untuk makanan dan pakaian, tetapi mereka bekerja keras untuk menaruh makanan di atas meja setiap hari dan membuat kami bertumbuh dengan baik.”

https://www.instagram.com/p/Cn8VXhxhSeK/

Menemukan Panggilannya

Terlepas dari kepribadian ramah dan keriuhan yang dibawanya ke dalam Circle saat ini, pria Brasil itu tak selalu mudah berteman.

Faktanya, itu semua adalah kebalikannya. Namun, sementara Andrade menjadi anak introvert, ia sama sekali tidak pernah mundur dari konfrontasi apa pun.

Ia mengenang:

“Saya tak selalu luwes berteman, saya lebih pendiam. Terkadang, seseorang memancing saya, tetapi saya menemukan cara untuk memgembalikan pancingan itu atau mempertahankan diri. Saya selalu berusaha mempertahankan diri.”

“Saya tak pernah membawa masalah ke rumah, dan saya bertarung saat saya harus bertarung.”

Karena kemampuan alamiahnya untuk bertarung, anak muda ini akhirnya memasuki seni bela diri untuk dapat lebih mempertahankan diri di tengah salah satu lingkungan terkeras di Fortaleza.

Seperti banyak anak-anak Brasil lainnya, ia bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola. Namun setelah mempelajari Muay Thai untuk pertama kalinya, Andrade segera menyadari bahwa ia lebih cocok berada di ring – dan bahwa ia menginginkan sorotan yang akan diterimanya setelah itu.

Ia berkata:

“Saya mulai berlatih karena saya ingin bertarung di jalanan. Seorang teman membawa saya berlatih Muay Thai, dan saya menyukai itu. Satu hari, saya melihatnya bertarung, dan itu sangat keren bagi saya. Ia di dalam ring, bertarung, dan semua orang memperhatikannya.”

“Ia menjadi pusat perhatian, dan hal itu menggerakkan saya.”

“Saya berhenti bermain sepak bola pada hari berikutnya dan mulai mendedikasikan diri hanya untuk bertarung. Sejak hari itu, saya merasa sesuatu yang berbeda, saya tahu ini yang harus saya lakukan. Saya mulai menjadi bagus, semua orang memuji saya, dan itu memotivasi saya setiap hari.”

Kesulitan Lain Di Negeri Asing

Menunjukkan potensi luar biasa dalam Muay Thai dan MMA, bintang baru ini mencari kesempatan lain di luar negara asalnya, Brasil.

Dan, sementara transisinya memasuki skena kompetisi di Asia akhirnya terbayar dan membawanya masuk ke tingkatan global bersama ONE Championship, perpindahan ke sisi lain dunia ini berdampak besar bagi Andrade muda.

Ia menjelaskan:

“Salah satu yang terburuk adalah saat saya meninggalkan keluarga di Brasil untuk tinggal di Tiongkok. Saya tak bisa berbahasa Inggris, dan saya tak tahu siapa pun – hanya seorang manajer yang berkata ia akan memberi saya laga.”

“Saya berkomunikasi melalui penterjemah, dan itu sangat sulit. Saya tinggal di sasana dengan banyak orang Tiongkok, dan saya tak punya teman atau siapa pun untuk berbicara.”

https://www.instagram.com/p/CkkQpcyLviL/

Merasa sendiri di negara asing dan berjuang untuk bertahan hidup, “Wonder Boy” mengakui bahwa itu adalah salah satu periode yang paling menantang dalam hidupnya.

Yang menjadikannya lebih sulit lagi, ia tak ingin menempatkan beban itu pada ayah atau ibunya:

“Saya teringat berkali-kali menyesali kepergian ke Tiongkok. Saya akan pergi ke kamar mandi untuk menangis selama berjam-jam karena saya tak tahu apa yang harus dilakukan.”

“Saya, dan keluarga saya, tidak punya uang, maka itu saya tak ingin meminta bantuan mereka karena saya tak ingin membuat mereka khawatir.”

Seperti Mimpi Yang Terwujud

Akhirnya, Andrade bertahan melewati seluruh waktu yang sulit itu dan berakhir di ONE Championship pada tahun 2020 untuk melanjutkan karier MMA-nya.

Menggunakan latar belakang striking yang sangat luas, serta permainan menyeluruh yang semakin berkembang, perwakilan Tiger Muay Thai ini segera meraih lima kemenangan dominan bersama organisasi ini sebelum melawan Lineker demi sabuk bantamweight yang lowong tahun lalu.

Dari anak yang miskin di jalanan Fortaleza, situasinya kini nampak tak masuk akal:

“Setiap hari saya terbangun, dan saya masih tak dapat mempercayai segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya dan seberapa jauh saya telah melangkah. Namun, apa yang paling membuat saya bersemangat adalah bahwa saya selalu tahu akan berhasil, bahkan dengan semua kesulitan itu.”

https://www.instagram.com/p/CoTUM8IBOHZ/

Melewati semuanya, Andrade memperkuat dirinya di antara berbagai tantangan di masa lalu itu dengan determinasi dan kepercayaan diri yang tak tergoyahkan.

Dan, hanya beberapa hari menjelang momen terbesar dalam perjalanan profesionalnya, ia mengetahui bahwa seluruh kesulitan dan kerja keras itu akhirnya membentuk dirinya sebagai atlet dan manusia seperti saat ini.

Ia menambahkan:

“Jika anda mempercayai hati anda, lakukanlah apa yang harus dilakukan, karena pada satu titik segala sesuatunya akan berhasil. Kita menanam hari ini untuk menuai esok hari.”

https://www.instagram.com/p/CnMaeQphpo4/

Selengkapnya di Berita

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
WeiRui 1200X800
LiamHarrison Seksan 1200X800
MikeyMusumeci KadeRuotolo 1200X800
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled