‘Saya Bersemangat’ – Jhanlo Sangiao Senang Perpanjang Rekor Sempurna Di ONE 164

Jhanlo Mark Sangiao Anacleto Lauron ONE 164 1920X1280 52

Jhanlo Mark Sangiao memasuki ONE Championship dengan mengemban berbagai ekspektasi di pundaknya, dan ia terus membuktikan bahwa hype itu memang sesuai.

Atlet fenomenal berusia 20 tahun dari Team Lakay ini – yang juga anak dari pendiri dan pelatih kepala sasana ikonik itu, Mark Sangiao – memberi penampilan sempurna lainnya saat mengalahkan Anacleto Lauron di ajang ONE 164: Pacio vs. Brooks pada Sabtu, 3 Desember lalu.

Tampil di hadapan para kompatriotnya di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina, “The Machine” hanya membutuhkan 1:48 menit untuk mencetak submission dan membawa catatan rekor MMA tanpa cela itu menjadi 5-0.

Melihat kembali kemenangan cepatnya, Sangiao berkata dengan penuh kegembiraan:

“Saya sangat bersemangat. Perasaan itu berbeda, terutama karena saya berkompetisi di hadapan penonton Filipina. Saya tak dapat menemukan kata-kata yang tepat, tetapi saya bersemangat.”

Submission ronde pertama impresif itu memberinya bonus penampilan senilai US$50.000 dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong, dan “The Machine” juga menerima pujian luar biasa dari orang nomor satu di organisasi tersebut.

Berbicara setelah ajang ini, Sityodtong mengatakan bahwa Sangiao memiliki potensi untuk menjadi Juara Dunia dalam organisasi ini – dan bintang baru itu merasa terinspirasi dengan kata-kata itu.

Ia berkata:

“Tentu saja, saya sangat senang karena sang boss sendiri yang berkata bahwa saya segera [akan menjadi Juara Dunia], dan sayalah masa depannya. Itu benar-benar menarik.” 

“Saya termotivasi karena itu datang dari Sir Chatri. Saya dapat mendorong diri saya sendiri dan berlatih menjadi lebih baik.”

Jhanlo Sangiao Yakin Team Lakay Akan Kembali Raih Juara Dunia

Walau Jhanlo Sangiao memberi penampilan luar biasa untuk menggemparkan para penonton di Manila pada ajang ONE 164, itu tak menjadi hari yang sempurna bagi rekan satu timnya di Team Lakay. 

Sangiao dan petarung bantamweight Jeremy Pacatiw meraih kemenangan di kartu pertandingan ini, tapi beberapa atlet harus merasakan kekalahan, seperti Joshua Pacio, Geje Eustaquio, Adonis Sevilleno dan Jenelyn Olsim, serta Eduard Folayang di ajang ONE Fight Night 5 pada Sabtu pagi.

Kekalahan Pacio pada Kejuaraan Dunia ONE Strawweight di tangan Jarred Brooks menjadi pukulan besar, karena itu adalah sabuk terakhir yang beralih dari genggaman Teak Lakay setelah meraih empat gelar Juara Dunia beruntun.

Namun, “The Machine” melihat bahwa sasana terkenalnya itu dapat meraih tingkatan baru di masa depan.

Ia menambahkan:

“Sayangnya, hanya dua dari kami yang menang, namun kita juga belajar dari itu. Kita tak selalu menang. Kita tak selalu meraih kejayaan, namun kami mengambil itu sebagai pelajaran, mencoba berkembang, berkembang dan berkembang sampai kita kembali di puncak.”

“Saya tahu kita tak memiliki sabuk-sabuk itu lagi, tetapi ini bukanlah akhirnya. Kita ada di sini, kita sedang bangkit. Kita akan melakukan yang terbaik untuk merebut [sabuk-sabuk itu] kembali.”

“Team Lakay memiliki senjata spesial yang dapat merebut tidak hanya empat, tetapi banyak sabuk.”

Selengkapnya di Berita

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
WeiRui 1200X800
LiamHarrison Seksan 1200X800
MikeyMusumeci KadeRuotolo 1200X800
Hannah Brady Natalia Diachkova ONE Friday Fights 32 40
MasaakiNoiri Champ 1200X800
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Thongpoon PK Saenchai Timur Chuikov ONE Fight Night 19 41 scaled
Sean Climaco
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled