Rayane Bastos Berbagi Tentang Debut Yang Sukses Dan Emosional

Rayane Bastos at ONE MARK OF GREATNESS DC 9476

Rayane Bastos memberikan penampilan terbaik dalam karirnya pada waktu yang tepat dalam ajang ONE: MARK OF GREATNESS.

Atlet Brasil ini membuka catatan rekornya bersama ONE Championship dengan penuh gaya setelah mencetak kemenangan submission pada ronde pertama atas Sovannahry “The Sweet Savage” Em di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat, 6 Desember.

Ia selalu melewati tiga ronde dalam seluruh kontes bela diri campuran sebelumnya, namun kini segala sesuatunya nampak berada dalam posisi yang baik untuk debutnya di Axiata Arena. 

“Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan [rasanya menang]. Saya merasa seperti seluruh kerja keras saya saat berlatih terbayar,” kata wanita yang lima kali menjadi Juara Negara Bagian untuk Brazilian Jiu-Jitsu ini.

“Itu adalah pertama kalinya saya menyelesaikan laga dalam ronde pertama, dimana itu sangat unik, dapat dikenang dan adalah sesuatu yang spesial. Saya sangat senang dengan kemenangan ini, dan saya tidak dapat menunggu untuk berlaga kembali bersama ONE Championship.”

Rayane Bastos 🇧🇷 kalahkan Sovannahry Em di ronde pertama laga pembuka ONE: MARK OF GREATNESS!

Rayane Bastos 🇧🇷 kalahkan Sovannahry Em di ronde pertama laga pembuka ONE: MARK OF GREATNESS!

Posted by ONE Championship Indonesia on Friday, December 6, 2019

Rayane meledak dalam kegembiraan saat ia memaksa lawannya menyerah pada menit 2:40 ronde pembuka, namun sebenarnya ia juga sedikit lega.

Itu adalah pertama kalinya atlet asal Para, Brasil ini berkompetisi di luar negaranya, dan kenyataan bahwa ia melakukannya bersama organisasi bela diri terbesar di dunia ini adalah hal yang sangat besar. 

Sementara ia meninggalkan semua orang tersayangnya di negara kawasan Amerika Selatan tersebut, mereka selalu mendukungnya dan mengetahui bahwa itu adalah sebuah tugas yang sangat berat. Tetapi, pria berusia 20 tahun ini tampil dengan sangat baik di bwawah tekanan untuk meraih kemenangan.

“Saat saya meninggalkan Brasil, keluarga dan teman-teman saya telah mengatakan bahwa saya akan menjadi kuda hitam, jadi saya datang dengan sangat siap,” sebutnya.

“Saya belum pernah berlaga dalam sebuah persiapan seperti ini – tempat dimana saya berlaga sebelumnya sangat kecil. Tiap orang merasa gugup, namun saat saya berada di dalam ring, itulah saat saya merasa nyaman. Tiap atlet bela diri benar-benar bersinar saat melakukan hal yang paling dapat mereka lakukan di dalam ring.” 

“Saya rasa saya adalah atlet yang lebih baik dari awal hingga akhir, dan untuk tampil seperti itu, saya rasa saya melakukan pekerjaan yang cukup baik.”



Walau laga ini berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan Rayane dan pelatihnya, ia hanya mengikuti game plan yang dirancangnya.

Sovannahry menyerang dengan pukulan dan tendangan, namun agresi atlet keturunan Kamboja-Amerika itu menjadi senjata makan tuan.

Rayane menyarangkan kuncian guillotine choke saat “The Sweet Savage” mengincar takedown, dan ia menggunakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dan memaksa sebuah tap-out.

“Pelatih saya mengatakan, ‘Kamu dapat menguras energinya, melindungi diri dari serangan, berkonsentrasi, serta menunjukkan para fans permainan anda sebenarnya,’” kata atlet Brasil ini.

“Saya tidak ingin terburu-buru seperti dirinya, maka saya dengan sabar menunggu celah. Saat lehernya berada di posisi yang tepat, hanya ada satu hal yang saya tahu saya akan lakukan.”

“Saya tahu itu adalah momen saya. Sekarang atau tidak sama sekali. Saya meraih lehernya, dan mengetahui saya mendapatkan penyelesaian setelah saya menguncinya.”

Following her successful debut, Rayane Bastos waves the Brazilian flag

Saat ini, setelah ia memulai perjalanannya bersama “The Home Of Martial Arts” dengan kemenangan sempurna, Rayane berharap segera kembali tampil dan mencatatkan diri sebagai penantang teratas dalam divisi flyweight wanita.

Atlet Brasil ini akan memasuki tahun yang baru dengan momentum dan keyakinan, setelah debut promosionalnya yang sukses.

“[Para staff dan fan] membuat saya merasa saya adalah atlet yang penting. Terima kasih, ONE Championship, untuk kesempatan ini,” tambahnya.

“Untuk saat ini, saya akan menikmati sisa tahun ini tanpa melewatkan sesi latihan saya. Saya merasa baik, dan saya ingin berkompetisi sesegera mungkin pada tahun 2020. Saya tak sabar kembali ke dalam Circle dan kembali berlaga.”

Baca Juga: 5 Pelajaran Penting Dari ONE: MARK OF GREATNESS

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50