Pongsiri Takkan Mundur Dari Ramazanov: ‘Saya Harus Menang’

Pongsiri PK Saenchai Muaythaigym Sean Clancy 1920X1280 21

Di ujung Phai Ngoen Alley, sekelebat dari distrik terkenal Sathorn di Bangkok, terdapat PK.Saenchai Muaythaigym.

Sasana ini adalah rumah kedua bagi beberapa striker terbaik ONE Championship – termasuk Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai Prajanchai, penantang peringkat kedua bantamweight Muay Thai Rodlek, serta atlet peringkat keempat Tawanchai.

Lalu, ada Pongsiri. Atlet Thailand ini memang belum menduduki posisi dalam lima besar peringkat seperti sebagian rekan satu timnya itu, namun ia mungkin akan masuk jika meraih kemenangan di ONE: NEXTGEN III pada Jumat, 26 November mendatang.

Malam itu, ia akan berlaga melawan penantang peringkat kelima Alaverdi “Babyface Killer” Ramazanov dalam sebuah aksi keras ONE Super Series bantamweight Muay Thai, yang menjadi laga pendukung utama.

“Saya telah berlatih [keras],” tegas Pongsiri. “Tubuh saya hampir sempurna.”

Itulah yang ia butuhkan saat melawan Ramazanov.

Pria asal Rusia itu adalah mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing yang bertarung untuk pertama kalinya sejak kehilangan sabuk emasnya itu bulan Januari lalu.

Ramazanov memiliki catatan rekor profesional 61-6 dan meraih kemenangan atas Petchmorakot Petchyindee Academy – yang kebetulan mengalahkan Pongsiri pada Februari 2020 untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai yang pertama.

Namun, itu adalah waktu dan divisi yang berbeda bagi Pongsiri.

Sejak itu, perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym ini turun ke bantamweight – divisi yang lebih cocok bagi petarung yang liat ini – dan menggoncangkan arena dengan penampilan menegangkan melawan Sean “Clubber” Clancy.

“Laga itu cukup menarik dan impresif. Itu sama sekali tidak mudah, namun itu juga tidak terlalu sulit,” kata Pongsiri, yang memiliki catatan rekor luar biasa, 154-34-11.

“Bertarung di [bantamweight], saya menganggap ini sebagai divisi yang bagus. Ini cocok bagi saya. Lawan-lawan itu tak terlalu besar dibanding saya.”

Saat Pongsiri memasuki ONE untuk pertama kalinya, ia berlaga di featherweight, yang memberi berbagai tantangan besar bagi pria Thailand itu – yang seringkali menemukan dirinya sebagai atlet yang lebih pendek di dalam Circle.

Dalam divisi itu, ia selalu bertanding melawan atlet yang lebih kuat dan tinggi. Dan dengan gaya liar nan memukau seperti dirinya, cukup sulit untuk bertahan melawan arsenal lawannya dalam jarak dekat, posisi yang sangat nyaman bagi dirinya dalam pertarungan keras.

Kini, setelah turun ke bantamweight, Pongsiri dapat menerapkan permainan yang lebih strategis, selain pendekatan agresif yang biasa ditampilkannya.

Dengan itu, pria asal Thailand ini telah memperhatikan Ramazanov, seorang lawan yang lebih kuat dan tinggi dengan kemampuan untuk mendominasi jalannya laga. Namun kali ini, Pongsiri meyakini ia mampu menjawab semua itu.



“Saya menonton laga terbarunya, dimana ia terkena KO oleh Capitan. Lalu, saya menemukan bahwa saya harus melakukan sesuatu ke bagian bawah tubuhnya – maju dengan cepat dan menendang rendah,” kata pria berusia 31 tahun ini.

“Saya akan membuatnya kelelahan dan mencetak kerusakan sebesar mungkin, dan akan mendekat dengan cepat.”

Itu menjadi kata-kata berbahaya dari seorang pria yang bertarung seperti tak ada hari esok. Namun, itulah gaya permainan Pongsiri, seperti yang diakuinya ketika menyebutkan berbagai atribut terbaiknya.

“Arsenal saya adalah kekuatan, ketahanan, kegilaan dan agresi. Inilah keunggulan saya bagi laga ini. Semua ini akan membawa saya pada kemenangan. Saya tak akan menyerah,” katanya.

“Akan hebat jika saya mengalahkannya via KO. Saya harap laga ini akan juga menarik dan menghibur.”

Beranjak dari sasana yang mencetak beberapa atlet paling menghibur di ONE, baik dengan perawakan tenang seperti Prajanchai, taktis seperti Tawanchai, atau liar seperti Rodlek, para penggemar dapat berharap bahwa Pongsiri akan menampilkan aksi mengejutkan sekali lagi, saat berada di dalam Circle.

Namun, menghibur para penggemar ONE Super Series hanyalah separuh dari misi Pongsiri. Bagian lainnya adalah mengeliminasi Ramazanov dari jajaran lima besar bantamweight Muay Thai, supaya ia dapat mengambil alih.

“Tujuan saya sama seperti para petarung lainnya – ingin menjadi juara. Namun saya harus menaiki jajaran peringkat. Jika penampilan saya bagus, saya ingin mendapatkan kesempatan merebut gelar,” kata pria Thailand ini.

“Namun saya harus menang dalam laga ini demi mendekati tujuan, dari menjadi penantang sampai menjadi juara.”

Baca juga: Ramazanov Nampak ‘Segar’ Jelang Laga Muay Thai Kontra Pongsiri

Selengkapnya di Berita

Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12