‘Kamu Akan Melihat Versi Yang Jauh Lebih Baik’ – Johan Ghazali Tak Sabar Tunjukkan Hasil Latihan Dengan Superbon Di ONE Fight Night 32

Johan Ghazali Johan Estupinan ONE 170 70 scaled

Remaja sensasional Malaysia Johan “Jojo” Ghazali sudah gatal untuk mempertontonkan beberapa senjata baru saat menghadapi Diego Paez di jam primetime Amerika dalam ajang ONE Fight Night 32: Nakrob vs. Jaosuayai pada 7 Juni waktu Indonesia.

Kontes flyweight Muay Thai ini akan berlangsung di Lumpinee Stadium, Bangkok, yang menjadi kiblat dari Muay Thai.

Ghazali saat ini sedang mengasah teknik strikingnya di bawah asuhan Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing Superbon.

Laga akhir pekan nanti menandai kali kedua Ghozali berlatih di bawah asuhan sang jawara. Namun, ini adalah kali pertama sang jagoan dari Malaysia menjalani masa pelatihan penuh di Superbon Training Camp.

Sang seniman knockout berusia 18 tahun bercerita pada onefc.com tentang masa persiapannya jelang ONE Fight Night 32 dan mengapa ia memiliki rasa kepercayaan diri tinggi jelang kembali memasuki ring sakral di ibu kota Thailand:

“Saya dalam kondisi bagus. Sangat bagus. Saya rasa bisa bertarung besok. Saya fit dan siap. Superbon sangat mengawasi latihan saya. Dia memegang pad bagi saya. Jadi kali ini berbeda.

“Saya ingin mengatakan bahwa banyak yang berbeda, tetapi ada beberapa perubahan dibanding masa persiapan tanding sebelumnya. Saya menyadari betapa Superbon ingin saya menang karena dia telah melatih saya dengan keras. Jadi, saya siap. Bertarung besok pun saya siap.”

Dengan berlatih bersama veteran elite dan berprestasi seperti Superbon, mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Hama, dan mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing Petchtanong Petchfergus, sang bintang muda sudah merasakan perubahan positif dalam permainannya.

Walaupun harus menelan kekalahan kontra petarung tak terkalahkan Johan Estupinan dalam laga terakhirnya, Ghazali menunjukkan strategi yang lebih terasah dengan memadukan kekuatan teknik serta agresivitas ciri khasnya.

Masa persiapan jelang lawan Estupinan terbilang singkat, jadi saat menghadapi Paez Sabtu nanti, Ghazali tak sabar untuk menunjukkan hasil dari kerja kerasnya:

“[Kontra Estupinan] ada berbagai campuran dari Superbon, Nong-O, dan Petchtanong. Saya hanya berlatih dua bulan di sana. Latihan itu berlangsung sangat singkat dan saya harus buru-buru menerima pelajaran di sasana.

“Mereka mulai mengajari saya banyak hal baru yang belum pernah saya coba sebelumnya. Jadi meski merasa tampil lumayan bagus dalam laga itu dengan adanya sedikit perubahan gaya, saya sadar di mana sisi kelemahan saya. Namun untuk laga ini, kamu akan melihat versi yang lebih hebat. Sesuatu yang lebih canggih dalam laga mendatang.”

Meski akan berupaya melayangkan striking secara lebih taktis, gaya tanding menghibur miliknya tetap tak akan hilang. Bagaimanapun, gaya bertarung itulah yang jadi ciri khas dan membuat namanya semakin melambung.

“Jojo” memastikan bahwa ia tetap akan mengincar finis:

“Saya selalu memburu knockout. Saya akan tetap menjadi petarung yang menekan, tetapi tentu saya akan lebih bermain teknis dalam pertarungan ini. Kamu akan melihat lebih banyak teknik, lebih banyak gerakan tipuan, gerakan palsu, dan lebih banyak senjata yang akan digunakan.

“Namun hal itu tak berarti saya akan mengubah cara bertarung. Saya selalu akan menjadi petarung yang menekan. Dan saat menekan lawan, kamu tahu bahwa knockout akan selalu datang – setidaknya hal itulah yang saya harapkan, seperti biasanya.”

Ghazali: ‘Kekuatan Saya Akan Berjaya’

Tak perlu diragukan lagi bahwa berlatih di sebuah sasana elite di Thailand akan membuat Johan Ghazali semakin berbahaya.

Hal ini tentu jadi ancaman bagi divisi flyweight Muay Thai mengingat bahwa sang remaja punya pukulan mengerikan yang terbukti dengan catatan lima knockout spektakuler di ONE.

Berkaca dari hal itu, Ghazali memprediksi ia akan meraih penyelesaian keenam pada 7 Juni nanti:

“Saya datang untuk mengincar knockout. Saya akan terus menekan. Saya telah berlatih sangat keras dan akan menjadi hal yang memalukan jika saya gagal menekan. Jadi, saya akan membuatnya merasakan tekanan saya.

“Saya harap dia siap. Semoga dia siap karena 100 persen saya berkomitmen untuk menampilkan aksi luar biasa. Jika ada kesempatan untuk knockout, maka hal itu akan terjadi. Jika pun tidak, saya siap berperang selam tiga ronde.”

Jelang laga yang semakin dekat, tekad serta rasa percaya diri “Jojo” semakin memuncak. Ia yakin kekuatan serta kemampuan kelas dunianya akan menjadi modal kuat untuk menundukkan sang veteran.

Meski demikian, Ghazali tak ingin terlalu jemawa. Ia sadar bahwa sang lawan punya kemampuan unik dan segudang pengalaman yang tak bisa dianggap enteng:

“Saya tahu kekuatan saya akan berjaya, tetapi pada saat yang sama, walaupun saya yakin dengan diri saya, saya tidak akan meremehkan kekuatannya. Bukannya saya menyeganinya, tapi saya lebih memilih untuk rendah hati dan melihat apa yang akan terjadi dalam laga ini.”

Selengkapnya di Berita

Elbrus Osmanov Yuki Yoza ONE Friday Fights 109 6 scaled
Jeremy Pacatiw Wang Shuo ONE Fight Night 21 13 scaled
Allycia Hellen Rodrigues Marie McManamon ONE Fight Night 29 38 scaled
Rungrawee Sitsongpeenong Shakir Al Tekreeti ONE Fight Night 18 33 scaled
Kang Ji Won Kirill Grishenko ONE Fight Night 23 21 scaled
Arian Esparza Nontachai Jitmuangnon ONE Fight Night 29 21 scaled
Supergirl Ekaterina Vandaryeva HEAVYHITTERS 1920X1280 3.jpg
Adobe Express file
Garry Tonon Shamil Gasanov ONE Fight Night 12 48
Singdomthong X Ondash
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 9 scaled
EV 1134 scaled