Jhanlo Sangiao Siap Hadapi Lumihi: ‘Saya Punya Keunggulan’

Filipino MMA fighter Jhanlo Sangiao poses at Team Lakay

Penantian itu akhirnya selesai bagi seniman bela diri berusia 19 tahun Jhanlo Mark “The Machine” Sangiao – serta para penggemar yang telah menunggu kedatangannya di dalam Circle.

Pada Jumat, 17 Desember ini, remaja andalan Team Lakay akan mencetak debut promosionalnya dengan veteran Indonesia Paul “The Great King” Lumihi dalam laga pembuka kartu utama ONE: WINTER WARRIORS II, yang tayang dari Singapore Indoor Stadium.

Bagi Sangiao, ini adalah langkah besar menuju impian masa kecilnya.

Saat itu, warga Baguio City ini telah berlatih di bawah bimbingan ayahnya – pelatih kepala Team Lakay Mark Sangiao – dan memiliki kesempatan untuk belajar dari para atlet berbakat sasana ini, termasuk mantan Juara Dunia ONE Eduard “Landslide” FolayangKevin “The Silencer” Belingon dan Geje “Gravity” Eustaquio.

Bintang remaja ini adalah bagian dari generasi baru sasana yang kuat ini, dimana mereka mempelajari teknik striking wushu andalan Team Lakay sementara menambahkan kemampuan grappling yang kuat.

Sejauh ini, kombinasi itu membawanya mengarungi awalan yang sempurna dalam kariernya, karena “The Machine” memiliki tiga penyelesaian.

Selain itu, walau rivalnya yang berusia 33 tahun dari Indonesia itu memiliki empat kali lipat pengalamannya dalam kompetisi, bintang baru Filipina ini merasa kemampuan dan staminanya akan jauh berada di atas “The Great King.”

Jelang laga bantamweight bela diri campuran bersama Paul, Sangiao duduk dan berbagi pada ONEFC.com/id tentang debutnya, Kevin Belingon yang juga akan tampil, dan masih banyak lagi.

ONE Championship: Kami melihat beberapa remaja, seperti Victoria Lee dan Supergirl, yang mencetak debut luar biasa di atas panggung dunia. Akankah anda mampu menjadi yang berikutnya?

Jhanlo Sangiao: Saya yakin saya akan sama suksesnya dalam debut saya. Saya sudah cukup lama berlatih untuk ini. Ini adalah laga yang saya tunggu sejak kecil. Ini selalu menjadi mimpi saya. Sekarang, ini tentang memastikan kami tetap unggul dan menjadikan mimpi ini kenyataan.

ONE: Jelas, ini adalah momen besar, dan ada banyak beban di pundak anda. Bagaimana anda mengatasinya?

JS: Saya menangani tekanan dengan berlatih sepanjang waktu. Jika saya berlatih sepanjang waktu, saya tak harus merasa khawatir atau stres tentang beban yang ada pada saya itu.

ONE: Anda mencetak debut anda melawan Paul Lumihi, yang jauh lebih tua dan berpengalaman dari anda. Apakah ia petarung paling tua yang pernah anda hadapi sampai saat ini?

JS: Saya kira ia adalah petarung tertua yang pernah saya hadapi. Saya pernah menghadapi pria yang lebih tua di tingkatan amatir, tetapi tidak setua ini. Mereka berusia 28. Namun saya rasa semangat muda itu menjadi keuntungan saya. Saya merasa seperti saya lebih kuat, saya lebih muda dan saya dapat mengalahkannya.

ONE: Nah, jabarkan kemampuan Paul bagi kami. Apa sajakah kemampuannya menurut anda?

JS: Berdasarkan apa yang saya lihat, ia lebih ke seorang striker, namun ia cenderung kesulitan saat laga beralih ke atas kanvas. Ia akan terkena submission atau ‘dihukum’ di ground. Tetapi, itu tidak masalah. Ke mana pun laga ini beralih, saya merasa saya dapat mengalahkannya. Namun, tentunya, saya tak ingin terlalu percaya diri. 

ONE: Anda juga seorang striker. Siapa menurut anda striker yang lebih baik dalam laga ini?

JS: Tentu, sayalah striker yang lebih baik. Saya merasa seperti saya memiliki keunggulan atas dirinya dalam banyak hal. Saya lebih muda, jauh lebih kuat dan saya berlatih dengan beberapa striker terbaik dunia.

[Saya dapat berlatih dengan] para Juara Dunia seperti Joshua Pacio, saya dapat berlatih dengan Danny Kingad, dan tentu, rekan sparing saya adalah striker paling berbahaya di ONE, Kevin Belingon. Itulah mengapa saya yakin saya lebih baik daripada dirinya dalam striking. 

ONE: Berbicara tentang Kevin, kapan pertama kalinya anda menonton laganya? Dan apa rasanya berbagi kartu pertandingan dengan dirinya sekarang?

JS: Saya masih sangat muda saat itu. Saya kira saya hanya berusia 14 tahun saat pertama kali menonton kuya Kevin, dan saya sangat senang kami kini berada di kartu yang sama. Ini adalah perasaan yang menyenangkan, dapat bekerja bersama dan berlatih dengan seseorang yang saya jadikan panutan untuk bersiap demi laga kami. 

Saat saya kecil, saya sangat terkesan dengan striking milik kuya Kevin. Saya benar-benar mengatakan pada diri saya sendiri bahwa saya ingin berada di tingkatan itu, atau bahkan lebih baik. Dan sekarang, di sinilah kami berada.

Jhanlo Sangiao vs. Paul Lumihi at ONE: WINTER WARRIORS II

ONE: Apakah prediksi anda tentang laga melawan Paul ini? Bagaimana itu akan berakhir?

JS: Apa pun dapat terjadi. Namun tentunya, saya ingin mendapatkan bonus itu, baik submission atau KO. Saat kesempatan itu tiba, saya akan mengambilnya.

ONE: Pertanyaan terakhir: Jika anda kalah nantinya, apakah anda akan dihukum oleh ayah anda?

JS: Tidak (sambil tertawa). Beruntung kami tidak memiliki persetujuan seperti itu.

Baca juga: Strategi Paul Lumihi Demi Taklukkan ‘Anak Emas’ Team Lakay

Selengkapnya di Berita

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Jake Peacock Kohei Shinjo ONE Friday Fights 58 65
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 95