Garry Tonon Ingin Tegaskan Niatnya Di ONE: ENTER THE DRAGON

Garry Tonon DC 3094

Garry “The Lion Killer” Tonon mampu melewati tiap tantangan yang menghadang dalam karier bela diri campurannya dengan cara luar biasa.

Pria yang berkali-kali menjadi Juara Dunia Brazilian Jiu-Jitsu ini memiliki catatan rekor profesional sempurna 4-0, dengan dua kemenangan melalui submission dan dua lainnya melalui TKO. Sejauh ini, ia terlihat hampir tak terkalahkan di dalam Circle.

Namun, rekor itu mungkin dapat berubah pada hari Jumat, 17 Mei mendatang.

Atlet kelahiran 27 tahun silam asal Amerika Serikat ini akan menantang lawan terberatnya, yaitu atlet Jepang Yoshiki Nakahara, pada ajang ONE: ENTER THE DRAGON, yang akan diselenggarakan di Singapore Indoor Stadium.

Nakahara, seorang Juara Gladiator Featherweight, berhasil mencetak kesan luar biasa dalam laga perdananya di ONE Championship Februari lalu, dengan menaklukan Emilio “The Honey Badger” Urrutia melalui TKO pada ronde ketiga. Ini menambah rentetan kemenangannya menjadi delapan, dimana ia pun ingin memperpanjang rekornya di Singapura.

Jelang laga panas dalam divisi featherweight ini, kami berbicara dengan Tonon untuk mengetahui pendapatnya tentang lawannya ini, evolusinya dalam bela diri campuran, serta masih banyak lagi.

 

ONE Championship: Terakhir kali anda berlaga di Circle, anda mengalahkan Anthony Engelen di ajang ONE: A NEW ERA bulan Maret lalu. Dengan itu, seberapa cepat laga melawan Nakahara ini dijadwalkan?

Garry Tonon: Saya harus menjadwalkan laga tersebut secepat mungkin setelah laga terakhir saya.

Saya mendapatkan pemeriksaan medis untuk memastikan semua baik-baik saja. Lalu, beberapa hari setelah itu, kami pergi menghadiri acara ONE Elite Retreat di Phuket. Itu adalah liburan singkat, dimana mereka mengadakan seminar untuk membantu kami mengembangkan media sosial kami dan beberapa hal lainnya.

Saat berada di sana, saya mengamankan [laga mendatang] karena Chatri [Sityodtong] ada di sana, dan saya hanya menghampirinya seraya mengatakan “Hei, saya siap untuk kembali tampil di ajang 17 Mei mendatang.” Ia memberi konfirmasi, dan segala sesuatunya berjalan dari sana.

ONE: Anda terlihat sangat sibuk sejak bertransisi ke seni bela diri campuran di bulan Maret 2018 lalu. Apakah itu selalu menjadi rencana bagi karier anda kedepannya?

GTYa, karena walaupun saya masih merasa seperti anak muda, saya kira saya sedikit terlambat melakukannya.

Saya mengenal banyak atlet yang masuk [ke dalam olahraga ini] lebih terlambat dibandingkan saya, atau masih bertanding walau mereka berusia jauh lebih tua, namun saya merasa kita berada di era baru dunia pertarungan dimana banyak atlet yang memasuki olahraga ini sebelum usia mereka yang ke-20, maka jangka waktu karier saya akan terbatas karena usia saya saat ini.

Saya rasa cedera dan daya tahan sejak saya berlaga di jiu-jitsu untuk waktu yang lama [dapat menjadi faktor], maka saya hanya ingin memastikan saya memiliki durasi karier yang cukup kali ini. Saya ingin berlaga sesering mungkin demi mendapatkan pengalaman itu, karena itulah hal yang hilang di antara saya dan kompetitor saya – perbedaan pengalaman itu.

ONE: Apakah anda merasa faktor pengalaman memainkan peranan besar yang menjadikan karier anda maju dengan pesat?

GT: Tepat sekali. Itu sangat berbeda. Ada perbedaan signifikan antara berlaga di dalam arena dan hanya melakukan drill dan berlatih tanding [atau sparing]. Tiap kali saya berlaga dan benar-benar mencoba mengeluarkan semua yang saya latih, itu adalah peningkatan bagi saya. Saya dapat melihat apa yang saya simpan dan yang saya lewatkan.

Berada dalam skenario kompetitif dan meyakini bahwa anda dapat melakukan apapun sama seperti apa yang anda lakukan di sasana mungkin terlalu jauh. Anda tidak benar-benar mendapat gambaran tentang apa yang anda mampu lakukan sampai anda berkompetisi.

ONE: Nakahara adalah lawan paling berpengalaman yang akan dihadapi. Dengan pengalaman veteran, ia telah melawan seniman bela diri papan atas dan mungkin akan menjadi penantang gelar. Anda setuju?

GT: Saya setuju 100 persen. Hanya dengan melihat rekornya, pria itu belum pernah kalah melalui submission atau KO. Itu berarti anda akan menghadapi malam yang panjang. Cukup sulit untuk melewati 20 laga tanpa menderita kekalahan KO, TKO, atau submission. Jika anda berlaga 20 kali dan itu tidak terjadi, itu berarti anda memiliki kemampuan lengkap. Saya kira itu menyatakan semuanya. 

Tentunya, kita selalu dapat berkata, “Ini adalah ujian terberat yang akan anda hadapi,” namun saya kira ini adalah langkah besar bagi saya dibanding laga-laga sebelumnya. Saya kira ini adalah sebuah tantangan besar karena jenis aset dan kemampuan yang ia bawa nanti.

Saya kira semua lawan yang pernah saya hadapi memiliki kemampuan mencetak kerusakan dengan striking, dan itu tak berubah. Ia memiliki teknik judo papan atas yang tak selalu digunakan, namun ia dapat menggunakannya dalam bertahan untuk menyulitkan saya saat berusaha menyeretnya ke bawah dan melakukan apa yang saya ingin lakukan. Itu menambah sebuah elemen tersendiri.

Saya kira banyak orang menunggu hari dimana Garry Tonon memasuki arena pertandingan dan tidak memiliki pilihan lain selain menjatuhkan lawannya.

 

ONE: Nakahara jelas terlihat sangat baik dalam tiap aspek permainan ini. Apakah anda menganggap itu yang menjadikannya lawan yang menyenangkan namun berbahaya?

GT: Itulah situasinya. Saya tidak mengira anda dapat mengatakan itu tentang banyak lawan yang saya hadapi sebelumnya. Ia mungkin bukan atlet yang dikenal oleh para penggemar di Amerika, namun penggemar di Asia akan mengetahui siapa dirinya dan bahwa ia adalah lawan yang berat. Saya kira setidaknya  dari perspektif itu, jika saya mampu menang, saya akan memenangkan rasa hormat.

ONE: Mempertimbangkan strategi bertanding yang akan dibawa Nakahara, apakah itu menambah motivasi anda?

GT: Jelas. Saya telah mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk ini. Saya segera kembali ke persiapan pertandingan sesampainya di rumah. Saya berlatih dan bersiap untuk maju. Saya menganggap ini sebagai laga terberat dalam hidup saya. Lebih banyak motivasi untuk berlaga dan menampilkan kemampuan terbaik saya karena saya memiliki tantangan serius. Ini kenaikan tingkat yang besar.

ONE: Yang terakhir, anda terlihat sangat dominan dalam semua laga anda. Namun pernyataan seperti apa yang ingin anda tegaskan jika anda mampu melakukan itu melawan Nakahara?

GT: Satu hal jika laga ini akan berakhir dengan keputusan juri, dan itu mungkin terjadi. Kita akan melawan atlet yang belum terkalahkan dalam beberapa tahun terakhir. Itu dapat menjadi penentu, namun jika saya mampu menang dalam satu atau dua ronde melalui submission atau KO, itu akan membuat pernyataan besar.

Selengkapnya di Berita

Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Milena Sakumoto Bianca Basilio ONE163 1920X1280 42
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 25 scaled
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Nong O Hama Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 58
NL 2539
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12