Eko Roni Saputra Incar Pencapaian Tertinggi Setelah ONE: WARRIOR’S CODE

Eko Roni Saputra defeats Khon Sichan ONE WARRIORS CODE DC 1770

Gemuruh penonton di Jakarta, Indonesia, mampu memekakkan telinga saat Eko Roni Saputra memasuki ring, dan ia pun memberi penghormatan pada mereka setelah penampilan terbaiknya dalam karier bela diri campuran di ajang ONE: WARRIOR’S CODE.

Berkat semangat dari rekan senegaranya, juara gulat nasional beberapa kali ini mendominasi dan mencetak submission atas Khon Sichan melalui kuncian rear-naked choke pada ronde pertama laga divisi flyweight mereka di Istora Senayan, Jumat, 7 Februari.

Setelah ia merasakan euforia kemenangan kedua di tanah kelahirannya bersama “The Home Of Martial Arts,” ia mengatakan bahwa dirinya tidak sabar menunggu apa yang ia dapat tampilkan dalam laga berikutnya.

“Saat saya berjalan memasuki ring, saya sangat senang dan bangga. Semua orang bersorak untuk saya dan itu menjadi motivasi tambahan,” sebutnya. 

“Saya merasa bersemangat saat mendengar usaha besar itu. Hal-hal seperti itu tidak hanya menyemangati saya untuk menang, namun juga untuk menjadi lebih baik lagi sebagai seorang atlet. Itu membuat saya kecanduan [menang].”

Atlet berusia 28 tahun asal Kalimantan ini menggunakan teknik takedown luar biasa pada detik-detik pembuka dan menampilkan kemampuannya yang tetap berkembang dengan variasi serangan ground and pound dan submission.

Sichan melawan sebisa mungkin, sampai Eko Roni merenggut punggungnya dan menyarangkan sebuah cekikan kuat untuk meraih penyelesaian – seperti rencananya.

“Saya ditugaskan melawan Khon Sichan – seorang atlet yang memiliki latar belakang kuat dalam striking. Saat saya menonton videonya, saya segera mempersiapkan game plan bersama para pelatih saya,” sebutnya.

“Rencananya hanyalah seperti itu. Itu dimulai dengan tinju, dan saat ada kesempatan, saya mengincar sebuah takedown.”



Laga yang berjalan searah ini, melawan rival berpengalaman, serta latar belakang gulatnya yang penuh prestasi, membuat Eko Roni unggul sebagai penantang masa depan dalam divisi flyweight yang keras.

Walau atlet asal Evolve ini yakin ia dapat melanjutkan misinya naik peringkat, ia mengakui masih banyak yang harus ia kembangkan. Kemampuan gulatnya akan selalu menjadi dasar dari arsenalnya, namun ada aspek lainnya yang ia ingin fokuskan sebelum ia dapat merangsek masuk ke jajaran atlet teratas dalam divisinya.

“Saya pastinya ingin menghadapi atlet yang lebih baik setelah ini untuk meningkatkan peringkat saya dalam divisi flyweight, dan saya akan kembali terbang ke Singapura pada hari Senin untuk berlatih di Evolve,” jelasnya.

“Saya harus kembali berlatih dengan coach Yar [Siyar Bahadurzada] dan coach Drian [Fransisco] untuk mempertajam taktik saya demi laga berikutnya. [Bahadurzada] secara khusus membantu saya dengan seluruh aspek bela diri campuran, seperti takedown dan ground and pound, seperti yang saya tunjukkan saat melawan Sichan.”

“Saya mempelajari banyak hal [dalam tinju] dari coach Drian. Itu adalah tingkatan lainnya. Saya kembali mempelajari dari dasar. Saya belum belajar terlalu banyak teknik tinju – hanya beberapa, namun saya harus menguasai seluruh teknik ini.”

Eko Roni Saputra supports Global Citizen in the winner's circle in February 2020

Eko Roni dikelilingi oleh seniman bela diri kelas dunia dari seluruh disiplin di Singapura. Dikombinasikan dengan etos kerjanya yang fenomenal, ia seharusnya memiliki segala sesuatu pada tempatnya untuk melanjutkan kemajuannya menjadi kekuatan besar dalam divisi flyweight ini.

Ia cukup rendah hati untuk menyadari bahwa perjalanannya masih panjang sebelum ia dapat menghadapi nama-nama terbesar, namun ia berharap dapat berbagi Circle dengan atlet terbaik dari “The Home Of Martial Arts.” Ada salah satu nama yang ia sangat hormati, secara spesifik, bagi Eko Roni.

“Saya tidak dapat memilih lawan sendiri, namun jika diberikan kesempatan, saya kira [saya akan ingin menghadapi] Geje Eustaquio,” sebutnya.

“Ia mantan juara divisi ini, maka ia akan menjadi ujian terbaik bagi saya. Mungkin tidak dalam waktu dekat, namun saya melihatnya sebagai ujian berat untuk menilai apakah saya siap menjadi penantang teratas.”

Baca Juga: Reaksi Para Bintang ONE: WARRIOR’S CODE Di Media Sosial

Singapura | 28 Februari | ONE: KING OF THE JUNGLE | Beli Tiketnya
Kunjungi gerai online kami untuk merchandise resmi ONE Championship!

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50