Ayaka Miura Prediksi Kemenangan Dengan Kuncian Di Manila

Setelah menjalani debut ONE Championship yang memukau, Ayaka Miura bersiap mencetak kemenangan melalui sebuah penyelesaian lagi saat melawan penantang unggulan hari Jumat, tanggal 2 Agustus nanti.

Bintang Jepang yang sedang naik daun ini menarik banyak perhatian bulan Februari lalu saat mengalahkan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight Laura Balin hanya dalam waktu 73 detik, dengan sebuah teknik kuncian scarf-hold armlock yang ciamik.

Dalam ajang ONE: DAWN OF HEROES, pemegang sabuk hitam judo tingkat tiga ini akan berusaha menggunakan keterampilan grappling-nya ketika menghadapi atlet lain yang pernah menantang gelar juara dalam divisi ini – Samara “Marituba” Santos.

Ayaka akan tiba di Mall Of Asia Arena, Manila dengan membawa empat kemenangan beruntun, yang membuatnya menjadi salah satu atlet yang wajib ditonton dalam organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini.

Ia mengatakan keberhasilannya disebabkan oleh beberapa perubahan besar, yang telah membuatnya memiliki komitmen baru lagi untuk meningkatkan karirnya setelah masuk ke dalam jajaran atlet elit Pancrase.

“Dalam dua tahun terakhir, saya mempertanyakan apa artinya menjadi kompetitor seni bela diri campuran profesional, serta mengubah gaya hidup dan pemikiran saya,” jelasnya.

“Saya tahu saya tidak dapat terus melakukan hal yang sama, jadi saya mengamati metode pelatihan saya dengan seksama.”

Ayaka mengatakan bahwa ia mengubah cara bertarungnya untuk terfokus menjadi kompetitor berkemampuan lengkap yang dapat menang melalui berbagai cara saat teknik grappling-nya tidak lagi membuahkan hasil.

Di bawah asuhan Ryo Chonan di Tribe Tokyo MMA – salah satu sasana paling terkenal di Jepang – ia yakin bahwa ia akan memberikan penampilan yang lebih mengesankan daripada pertandingan perdananya terdahulu di panggung dunia ini.

Debut ONE bagi petarung berusia 28 tahun ini adalah pengalaman yang asing, karena itu adalah pertandingan perdananya di luar tanah kelahirannya, tetapi saat ini ia memiliki lebih banyak waktu persiapan dan merasa lebih tenang untuk melangkah ke atas ring.

“Tentu saja penting untuk siap bertanding sampai akhir, tetapi saya lebih terfokus pada cara untuk menang dalam latihan saya sekarang ini,” jelasnya.

“Saya merasa persiapan untuk pertandingan terakhir saya agak terburu-buru – itu adalah pertama kalinya saya bepergian ke luar negeri, ditambah juga bahwa itu adalah laga debut saya di ONE – dan semuanya berakhir begitu cepat. Kali ini, saya sudah dapat mempersiapkan diri secara lebih menyeluruh.”

Lawannya di Manila akan bertanding untuk pertama kalinya sejak laga terakhirnya tahun lalu, dimana ia hampir mendapatkan Juara Dunia dalam divisinya di sebuah pertandingan yang sangat menghibur.

Meski Samara yang berasal dari Brasil ini membuktikan ia lebih berbahaya bagi “The Panda” Xiong Jing Nan dengan permainan bawahnya, Ayaka justru lebih mengkhawatirkan tendangan serta pukulan jab cepatnya.

“Samara Santos memiliki [kekuatan teknik] kickboxing yang sangat kuat, jadi saya akan melancarkan takedown saat ia melayangkan salah satu tendangan. Ia memiliki jangkauan yang jauh, maka itu saya sudah berlatih khusus untuk menghadapi hal tersebut,” kata wanita asal Tokyo ini.

“Dia memiliki tendangan yang sangat kuat, dan serangan silangnya nampak sangat kuat, jadi saya kira ia akan mencari kemenangan KO melalui salah satu pukulannya.”

Terlepas dari kemampuan Santos, Ayaka percaya bahwa pendekatan taktik yang dipersiapkan perwakilan Team Lions Pit ini akan memberikan keuntungan baginya.

Sebagai seorang judoka elit yang sangat tangguh, ia berharap dapat menghadapi serangan apa pun yang menghadangnya dan mengerahkan kekuatannya.

“Saya pikir saya telah melalui pertarungan yang lebih keras, jadi saya memiliki kepercayaan diri tinggi baik dalam pertarungan jarak dekat atau jauh. Ia nampaknya adalah petarung dengan tipe yang mengandalkan serangan balik, jadi saya harus berhati-hati,” tambahnya.

“Tendangan serta pukulannya memiliki jangkauan yang jauh, tetapi saya melihat bahwa ia sering terbanting dalam banyak pertandingan, maka saya merasa bahwa teknik grappling–nya tidak begitu baik. Berarti, saya bisa menggunakan teknik saya.”

Ayaka telah menunjukkan bahwa ia dapat mengintegrasikan keterampilan judo elitnya ke dalam permainan seni bela diri campurannya dengan dampak yang sangat luar biasa, dan hal ini telah terbukti dengan memperoleh setengah dari total kemenangaanya melalui submission.

Tidak mengherankan saat ia mengatakan bahwa para fans boleh berharap banyak darinya untuk memenangkan pertandingan dari posisi side mount dengan gerakan hip toss khas miliknya.

“Itulah bagaimana cara saya bertarung di pertandingan nanti,” tambahnya.

 “Sebenarnya, saya selalu punya rencana cadangan, dan sudah saya rencanakan di pertandingan terakhir, tetapi kebetulan saja, saya belum sama sekali menggunakannya!”

“Saya memiliki lebih banyak waktu, saya sudah mempersiapkan diri sangat baik untuk [pertarungan] ini, dan keinginan saya [untuk menang] lebih kuat dari sebelumnya.”

“Saya ingin meraih kemenangan untuk kemudian menantang para atlet elit seperti Xiong Jing Nan dan Angela Lee. Saya sangat menghargai dukungan para fans!”