Amir Khan Ingin Kembali Cetak Penyelesaian Di Singapura

Amir Khan defeats Ev Ting at ONE EDGE OF GREATNESS

Setelah awal yang sulit di tahun 2019, Amir Khan memasuki dekade yang baru dengan pencapaian besar yang membuatnya yakin ia telah menemukan kembali keyakinan dirinya.

Di ajang ONE: KING OF THE JUNGLE, Khan ingin membuktikan hal tersebut dengan kemenangan dominan di depan para penggemar tuan rumah melawan pemenang kontrak ONE Warrior Series Kimihiro Eto.

Khan kembali ke jalur kemenangan setelah laga keras melawan Ev “ET” Ting di ajang ONE: EDGE OF GREATNESS, namun penampilan terakhirnya di Singapore Indoor Stadium itu tidak cukup memuaskan.

Walau singa muda ini menerima hasilnya dengan senang hati, ia mengakui bahwa dirinya lebih ingin meraih kemenangan dominan bagi para penggemarnya, dan itulah yang mendorongnya untuk mengembalikan reputasi yang ia raih sebagai salah satu pencetak penyelesaian paling berbahaya dalam divisi lightweight.

“Saya terlalu bermain aman. Kami memang berlatih untuk lebih ofensif dari luar [jarak serang], namun karena alasan tertentu saya tak dapat menemukan momentum untuk menarik pelatuk itu,” sebutnya.

“Saya ingin kembali mencetak penyelesaian, karena banyak orang telah lupa bahwa saya adalah seorang pencetak KO. Saya akan kembali dan membuktikan pada diri saya, serta orang lain, bahwa saya masih memiliki kemampuan itu.”

Khan, seorang Juara Muay Thai Singapura, memadukan kemampuan “seni delapan tungkai” yang ia miliki ke dalam bela diri campuran, dimana ia meraih delapan dari 12 kemenangannya melalui KO, dan dua lainnya dengan submission, untuk meraih tingkat penyelesaian 83 persen yang sangat impresif.

Catatannya membuktikan bahwa dirinya memiliki kemampuan dan kekuatan untuk kembali ke dirinya yang paling berbahaya, dan kini ia mengatakan bahwa ia telah merubah menu latihannya untuk membuat hal tersebut menjadi kenyataan.



“Yang terbesar saat ini adalah untuk berkomitmen dengan serangan saya. Saya merasa memiliki arsenal itu, tetapi saya hanya tidak cukup berkomitmen pada serangan dan striking saya,” akunya.

“Kami benar-benar bekerja keras untuk meningkatkan itu. Kapanpun saya melontarkan serangan sekarang, saya melontarkannya dengan niat. Saya merasa lebih memiliki niat dalam tiap gerakan saya. Itu membuat sebuah perbedaan, apakah anda memukul hanya untuk menyentuhnya atau anda memukul untuk menyakitinya?”

Dengan sosok Eto, Khan juga meyakini bahwa ia menghadapi lawan yang tepat untuk menemukan sentuhan pencetak KO-nya.

Namun, atlet Jepang ini sangat berbahaya – ia memenangkan kontrak OWS berkat tiga kemenangan melalui submission – dan perwakilan Evolve itu sangat menyadari kemampuan grappling lawannya setelah mereka sempat berlatih bersama selama satu bulan beberapa tahun yang lalu.

“Ia tidak terlalu nyaman dalam pertukaran striking. Ia tidak memiliki mata yang bagus untuk mengamati pergerakan, terutama saat terkait dengan serangan yang datang,” jelas Khan.

“Namun, yang benar-benar bagus dari dirinya adalah kemampuan gulatnya, dimana saya pernah berlatih bersamanya. Ia bahkan mengajari saya beberapa gerakan, maka saya cukup mengenali gerakannya. Kemampuan gulatnya jelas lebih baik [dari saya], namun di sisi ofensif. Saya merasa pertahanan takedown saya lebih baik, maka itu adalah satu-satunya keunggulan yang ia miliki.”

“Tetapi, saya jelas tidak meremehkan striking-nya – ia mungkin telah mencetak kemajuan sejak dua tahun yang lalu saat kami berlatih bersama, namun saya tidak merasa itu akan menjadi ancaman besar dalam laga ini. Ia harus menyeret saya ke bawah jika berharap untuk memiliki kesempatan menang.”

Amir Khan wins by split decision against Ev Ting

Dengan hanya beberapa waktu sebelum dirinya kembali beraksi, Khan merasa yakin dan memiliki determinasi tinggi untuk membawa ketegangan yang biasa terlihat dari laganya.

“Saya hanya ingin masuk dan mencetak serangan keras yang pertama. Saya ingin memulai dengan kuat, dan saya hanya membayangkan saya ingin memukul dengan keras, membuka kesempatan dan segala sesuatunya akan mengalir setelah itu,” jelasnya.

“Saya merasa mampu mencetak penyelesaian atas dirinya dalam satu atau dua ronde. Saya berencana memulai dengan kuat – namun saya juga akan menjadi lebih pintar, tidak terlalu banyak menggunakan energi saya, tetapi lebih kepada mendaratkan serangan kuat, mengintimidasi dirinya dan dari situ, saya akan melihat kemana laga ini mengarah.”

Baca Juga: Honorio Banario Melihat Laga Sengit Saat Hadapi Shannon Wiratchai

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
Yamin PK Saenchai Zhang Jinhu ONE Friday Fights 33 29
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled
Hiroki Akimoto Petchtanong Petchfergus ONE163 1920X1280 4
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 7
Kade Ruotolo Francisco Lo ONE Fight Night 21 57
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 9 scaled