Adriano Moraes Pertahankan Sabuk Emas Flyweight Via Guillotine

MicrosoftTeams image

Dibutuhkan beberapa waktu bagi Adriano “Mikinho” Moraes untuk menunjukkan sosok sebenarnya, tapi saat ia melakukan itu, penggemar di seluruh dunia diingatkan mengapa ia adalah atlet flyweight paling dominan di seluruh dunia.

Juara Dunia ONE Flyweight itu mengalahkan atlet peringkat kedua Yuya “Little Piranha” Wakamatsu via submission guillotine choke ronde ketiga dalam kartu bersejarah ONE X: Grand Finale pada hari Sabtu, 26 Maret, di Singapore Indoor Stadium.

Adriano Moraes Winning Result Against Yuya Wakamatsu

Pada ronde pertama, wasit terpaksa mengeluarkan dua peringatan karena kedua petarung ini nampak seperti tak ingin beraksi.

Moraes akhirnya menempatkan sebuah takedown, walau Wakamatsu melakukan scramble untuk kembali berdiri, dan menghabiskan sepanjang kanto ini bergantung di punggung atlet Brasil.

Ronde kedua juga dimulai dengan cukup lambat sampai “Little Piranha” menghindari sebuah hook dari “Mikinho” dan mengincar takedown. Juara bertahan itu membalikkan pergerakan itu, dan mencoba menyeret penantangnya kembali ke atas kanvas.

Saat ia tak dapat menyeret Wakamatsu ke bawah, superstar American Top Team ini menyarangkan sebuah serangan lutut ke arah kepala. Ia mengikuti itu dengan serangan lutut lainnya saat memisahkan diri namun Wakamatsu mendaratkan pukulan kanan kerasnya di akhir ronde tersebut.

Adriano Moraes Wins Flyweight World Title At ONE X

Di awal stanza ketiga, kedua kompetitor ini memutari satu sama lain selama menit awal sampai wasit kembali memberi kartu kuning pada kedua petarung. Pengurangan hadiah itu jelas membangunkan mereka, karena Moraes mulai mengincar takedown.

“Little Piranha” mementahkan sebagian besar dari rangkaian percobaan itu, bahkan mendaratkan satu miliknya – tetapi ini terbukti menjadi kejatuhannya. Moraes menyelipkan guillotine choke dan mengamankan itu pada menit 3:58 ronde ketiga.

Kemenangan perebutan gelar Juara Dunia ini membawa catatan rekor atlet MMA Brasil berusia 32 tahun itu menjadi 20-3. Terlebih lagi, ia berhasil mempertahankan sabuknya delapan kali, yang memastikan dirinya sebagai salah satu Juara Dunia paling berprestasi dalam sejarah ONE.

Baca juga: Sexyama Bertahan Dari Serangan Awal, KO Shinya Aoki Di ONE X: Grand Finale

Selengkapnya di Berita

Adobe Express file
Garry Tonon Shamil Gasanov ONE Fight Night 12 48
Singdomthong X Ondash
EV 1134 scaled
Regian Eersel Dmitry Menshikov ONE Fight Night 11 38
Chokpreecha PK Saenchai Abdallah Ondash ONE Friday Fights 70 7 scaled
Nakrob Fairtexn Jaosuayai Mor Krungthepthonburi ONE Fight Night 32 30 scaled
Jaosuayai vs Nakrob 1200X800
0293 scaled
Johan Ghazali Johan Estupinan ONE 170 70 scaled
Hiroki Akimoto John Lineker ONE 172 7 scaled
Dzhabir Dzhabrailov Eduardo Freitas ONE Friday Fights 79 9 scaled