Pria Yang Memberi Dampak Terbesar Bagi Kehidupan Arjan Bhullar

Arjan Bhullar IMGL1623

Adalah sebuah kewajaran bagi seorang anak untuk mengikuti jejak ayahnya, dimana bagi atlet heavyweight sensasional India Arjan “Singh” Bhullar, hal itu berarti merajai disiplin gulat.

Bhullar — yang keluarganya bermigrasi dari India ke Canada sebelum ia lahir — mengidolakan ayahnya, seorang pegulat yang sangat berprestasi.

Hal itu memberi motivasi pada “Singh” untuk mengejar mimpinya sendiri dalam olahraga, dengan tujuan terakhir untuk menjadi Juara Dunia.

Saat ia bersiap menjalani debut promosionalnya melawan penantang kuat asal Italia Mauro “The Hammer” Cerilli dalam ajang ONE: CENTURY di Tokyo, Jepang, hari Minggu, 13 Oktober, Bhullar masih menemukan dirinya sendiri menerima saran dari ayahnya.

Sang kepala keluarga itu telah memperhatikan anaknya mengasah kemampuan sebelum gelaran terbesar dalam karier bela diri campurannya, dan ia terus memberinya tips dan trik.

“Pagi ini, ia benar-benar mengajari saya,” kata Bhullar sambil bercanda.

“Itu tidak akan berhenti. Saat ayah saya muncul di kamp pelatihan saya, energi di ruangan itu langsung berubah. Saya tidak akan menjalaninya dengan cara lain.”

“Beberapa orang tidak memiliki ayah atau mendapatkan dukungan, maka saya akan menjalani ini kapanpun itu terjadi.”

Walau ia menghargai warisannya, Bhullar harus mengatasi bayangan dari orang tuanya, terutama setelah berbagai penghargaan yang diraih ayahnya dalam karier gulatnya.

Ayahnya memenangkan beberapa gelar di tanah kelahirannya, dan ia hampir mewakili India pada Olimpiade Musim Panas 1988 dan Kanada untuk Commonwealth Games 1998.

Pemikiran untuk meraih pencapaian yang sama dengan warisan itu mungkin terlalu besar, namun “Singh” mencoba membendung semua pikiran itu dan berkonsentrasi mengembangkan kemampuannya.



“Itu adalah berkah, dan ini juga sebuah tantangan yang luar biasa,” jelasnya.

“Itu adalah sebuah berkah karena banyak pelajaran yang tidak harus saya pelajari dua kali. Seluruh kesuksesan ini dapat digandakan karena jalurnya jauh lebih mudah saat telah dijalani. Itu adalah pepatah yang digunakan dalam budaya kami.

“Ini juga sangat menantang karena saya menjalani jalur yang sama seperti ayah saya, dimana saya akan selalu dibandingkan [dengannya]. Ada banyak tekanan dan ekspektasi yang mungkin tidak akan dialami oleh seseorang yang berada di luar garis keturunan kami.”

Arjan Bhullar 4.jpg

Tetapi, Bhullar beruntung karena ia selalu mendapatkan dukungan penuh dari ayahnya.

Di bawah bimbingan ayahnya ini, “Singh” meraih medali perunggu di Pan American Games 2007, medali emas di Commonwealth Games 2010, serta merepresentasikan Kanada di Olimpiade Musim Panas 2012.

Bahkan sampai saat ini, saat Bhullar memasuki perjalanan demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Heavyweight, bimbingan ayahnya tak pernah berhenti.

Singkatnya, dukungan tanpa pamrih itu membuat perbedaan yang sangat besar — terutama saat atlet heavyweight India ini membuka jalur baru dalam bela diri campuran.

“Ia tidak pernah memaksa saya untuk menjalani jalur yang sama seperti dirinya. Ia mendukung saya dalam setiap keputusan yang saya buat,” atlet heavyweight India ini berkata. “Kini, saya dapat menulis kisah saya ssendiri dalam buku saya pribadi.”

Komponen kunci lain dari kesuksesan Bhullar adalah ibunya, yang menjadi dasar bagi seluruh keluarganya.

“Saya harus menyebut ibu saya, karena dirinya mengatur rumah tangga dan sangat dominan dalam hal itu,” tambahnya. “Ia membantu menyeimbangkan ayah saya saat dirinya menjadi ayah dan pelatih, dan saya saat saya menjadi murid dan seorang anak. Ia menangani itu semua, dan saya harus memberinya penghormatan untuk itu.”

Bhullar tidak dapat meminta cara yang lebih baik untuk dibesarkan.

Orang tuanya terus memberinya dukungan bagi mimpinya, dimana mereka menjadi contoh sempurna dari figur ayah yang dia emban saat ini.

“Jika ada satu hal yang saya ingin ajarkan, maka hal itu adalah untuk memimpin dengan contoh yang benar,” kata Bhullar.

“Anda harus hidup dengan nilai-nilai tertentu dan anda harus menjalani kehidupan tertentu. Itulah bagaimana ayah saya mengajar saya, dan itulah yang saya ajarkan pada anak-anak saya.”

Baca juga: Mengapa Rich Franklin Sangat Bersemangat Menanti ONE: CENTURY

century_tokyo_logo.png

Tokyo | CENTURY | Pergelaran Ke-100 ONE Championship | Tiket: Dapatkan disini

  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Indonesia, tanggal 13 Oktober pukul 7:00 WIB – serta BAGIAN II, tanggal 13 Oktober pukul 15:00 WIB
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Amerika Serikat, tanggal 12 Oktober pukul 20:00 EST – serta BAGIAN II, tanggal 13 Oktober pukul 4:00 EST
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di India, tanggal 13 Oktober pukul 5:30 IST – serta BAGIAN II pukul 13:30 IST
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Singapura on 13 October pukul 8:00 SGT – serta BAGIAN II pukul 16:00 SGT
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Filipina on 13 October pukul 8:00 PHT – serta BAGIAN II pukul at 16:00 PHT
  • Tonton BAGIAN PERTAMA di Jepang on 13 October pukul 9:00 JST – serta BAGIAN II pukul 17:00 JST

ONE: CENTURY adalah ajang Kejuaraan Dunia bela diri terbesar dalam sejarah dengan 28 Juara Dunia yang tampil dalam berbagai disiplin bela diri. Belum ada organisasi dalam sejarah yang pernah mempromosikan dua ajang Kejuaraan Dunia di hari yang sama.

“The Home Of Martial Arts” kembali membuka babak baru dengan menyajikan beberapa laga perebutan gelar Juara Dunia, tiga babak final Kejuaraan World Grand Prix, serta serangkaian Juara Dunia yang akan melawan Juara Dunia lainnya di lokasi ikonik Ryugoku Kokugikan, Tokyo, Jepang, tanggal 13 Oktober.

Selengkapnya di Fitur

Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50
WeiRui 1200X800
Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 20 scaled
Halil Amir Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 16 38 scaled
MurHawkSlater 1200X800