Petchdam Pulih Dan Siap Hadapi Tantangan Berikut Sebagai Juara Dunia

Petchdam ASH_6055

“The Baby Shark” Petchdam Petchyindee Academy siap untuk kembali bekerja setelah beberapa bulan yang menegangkan.

Superstar Thailand ini hampir tidak memiliki waktu beristirahat sejak dirinya bergabung dengan ONE Super series, namun setelah beberapa minggu istirahat sesusai dirinya merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing, ia siap untuk tantangan berikutnya.

 

Tanggal 10 Mei lalu, atlet berusia 21 tahun ini memenangkan emas setelah laganya bersama Elias “The Sniper” Mahmoudi pada ajang ONE: WARRIORS OF LIGHT di kampung halamannya, Bangkok.

Itu adalah sebuah laga yang sangat memukau antara dua seniman bela diri muda terbaik di muka bumi, dimana masing-masing menunjukkan kecepatan, stamina dan teknik luar biasa dalam pertukaran serangan.

Yang menjadikannya lebih impresif adalah fakta bahwa kontes tersebut hampir mencapai anti-klimaks hanya dalam waktu 10 detik, saat Mahmoudi mendaratkan sebuah sikutan ilegal ke kepala lawan.

“Saya kira ia berniat untuk mencetak KO atas diri saya. Itu adalah serangan yang bersih dan hampir menjatuhkan saya,” kata Petchdam.

“Walau kita terbiasa menggunakan siku dalam Muay Thai, saya tidak siap menerima itu karena ini adalah sebuah laga kickboxing. Saya masih sedikit kebingunagn setelah itu.”

“Tetapi, saya adalah seorang petarung, dan [pekerjaan] petarung adalah berlaga, maka saya harus kembali berdiri dan tetap berjuang.”

Petchdam DCIMGL2729.jpg

“The Baby Shark” mengambil beberapa saat untuk memulihkan dirinya, namun setelah itu ia melanjutkan laga seolah tidak pernah terjadi apa-apa dan bertukar serangan dengan atlet Perancis-Aljazair itu.

Sayangnya, laga itu kemudian harus terhenti dengan cepat saat Mahmoudi menerima serangan rendah tak tidak disengaja dan tak mampu melanjutkan. Hasilnya, para juri harus memberikan keputusan teknis untuk menentukan sang pemenang.

“Saya tidak bermaksud untuk mendaratkan serangan rendah itu, saya berniat menendang kakinya. Ia banyak bergerak, dan itu tidak disengaja,” jelas Petchdam.

“Awalnya, saya khawatir laga ini akan diputuskan tanpa hasil, atau no contest. Namun saya yakin bahwa jika itu beralih ke penilaian juri, saya akan menang.”

Dia sangat gugup menunggu hasil keputusan, dan bersorak gembira saat namanya diumumkan.

Untuk merayakan kemenangan, Petchdam berlari – benar-benar berlari. Tepat setelah pertandingan bersejarahnya ini, dia mengenakan sepatunya dan langsung keluar dari arena.

Petchdam DCIMG_3590.jpg

Dengan ditemani timnya, dari Petchyindee Academy, dia berlari lebih hampir sejauh 20 kilometer ke Monumen Raja Rama V di pusat Bangkok. Inilah caranya untuk berterima kasih kepada mendiang raja, yang dikenal sebagai pendiri negaranya, dan pendiri Muay Thai modern.

Hari-hari berikutnya, sang Juara Dunia akhirnya dapat beristirahat saat dirinya kembali ke akarnya di antara ladang padi.

Petchdam pulang ke kampung halamannya di provinsi Ubon Ratchathani, dimana dia dinobatkan menjadi seorang biarawan di sebuah kuil lokal.

“Saya menjadi biarawan bagi orang tua saya selama 15 hari. Saya amat bersyukur dapat melakukan itu untuk mereka,” tambahnya.

“Saya juga mendapatkan istirahat yang cukup – hampir selama satu bulan. Biasanya, saya hanya mengambil cuti tujuh hari, jadi ini adalah hal yang sangat besar.”

Petchdam BBB_2708.jpg

Setelah waktu istirahat yang cukup panjang untuk memulihkan diri dan melihat kembali pada pencapaiannya, Petchdam pun kembali ke Bangkok dan berlatih di sasananya.

Walau ia belum menerima jadwal laga pertahanan gelar pertamanya, ia sibuk membantu rekan satu timnya, Petchmorakot Petchyindee Academy, dalam persiapannya menuju laga ulang melawan Giorgio Petrosyan dalam ajang ONE: MASTERS OF DESTINY, tanggal 12 Juli.

Ia juga mendapatkan awal yang baik untuk laga kickboxing berikut, serta berharap dapat memperlihatkan dimensi lain dalam permainannya dan membangun masa kejayaan yang cukup lama dengan sabuk emas di tangannya.

“Saya berlatih dengan Petchmorakot dan ada di sini untuk membantunya tetap termotivasi,” katanya.

“Saya sudah kembali berlatih di sasana selama lebih dari seminggu. Saya sangat bersemangat untuk kembali – saya ingin berlatih. Saya memiliki motivasi baru untuk berlatih dan berkompetisi.”

“Saya sangat senang menjadi seorang Juara Dunia bersama ONE. Saya sangat ingin kembali dan menunjukkan apa yang dapat saya lakukan.”

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50