Pengalaman Tanding Amatir Dukung Muhammad Aiman Raih Kesuksesan

Muhammad Aiman VII_0181

Atlet asal Malaysia, “Jungle Cat” Muhammad Aiman, muncul sebagai salah satu petarung paling menjanjikan dalam divisi bantamweight ONE Championship, dan mungkin dapat lebih mendongkrak profilnya pada tanggal 2 Agustus nanti.

Ia akan mengincar kemenangan keenam dalam karir profesionalnya saat menghadapi atlet veteran asal Indonesia “The Terminator” Sunoto dalam ajang ONE: DAWN OF HEROES, yang akan berlangsung di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina.

Beberapa pendapat mengatakan bahwa atlet sensasional Malaysia ini masih baru dalam cabang olahraga ini, terutama setelah ia  mencetak rekor profesional 5-3 sampai saat ini.

Tetapi, jika melihat latar belakang petarung yang baru berusia 24 tahun ini, ceritanya akan berbeda.

"Jungle Cat" Muhammad Aiman

Pada umur 18 tahun, Aiman baru saja memulai karir bela diri campuran dengan berbekal kekuatan yang belum terasah dengan baik.

Disamping teknik tinju yang dipelajari sebelumnya, ia hanya memiliki pengetahuan tentang gulat dan Brazilian Jiu-Jitsu dari menonton video-video di YouTube.

Pada tahun 2013, ia maju menjalani karir amatirnya pada musim perdana dari Malaysian Invasion Mixed Martial Arts (MIMMA), dan tetap bertanding disana selama tiga tahun.

“Itu adalah pengalaman yang sangat baik,” katanya. “Saya ingin memenangkan MIMMA [sebelum menjadi profesional] dan saya pernah sekali kalah, maka saya terus bertanding dengan MIMMA sampai saya menang.”

https://www.instagram.com/p/6FF5YTMhIU/

Tetapi, rencana tersebut hampir terbengkalai.

Di musim pertama MIMMA, Aiman harus mengalami kekalahan satu-satunya dalam laga amatir di babak final. Pada musim kedua, ia mengalahkan tiap lawannya menuju babak final, tetapi didiskualifikasi karena berat badannya.

Ketika musim ketiga hampir dimulai, Aiman sempat berpikir untuk meninggalkan kompetisi tersebut dan segera masuk ke dalam ajang profesional. Tetapi, seorang atlet bela diri veteran mengubah pendiriannya.

“Saat itu, musim ketiga akan dimulai dan saya berpikir bahwa, ‘Saya cukup bagus [dalam bertanding], kenapa saya tidak menjadi atlet profesional saja,’” kenangnya.

“Saya berbicara dengan pelatih saya pada waktu itu, dimana ia bernama Roger Huerta. Ia mengatakan hal ini, ‘Tetaplah menjadi atlet amatir, kamu masih muda. Bertanding di ajang amatir satu tahun lagi dan mungkin kamu bisa menjadi pro, atau tidak. Kita lihat nanti.’”

“Saya melakukan apa yang ia minta. Saya bertanding di MIMMA setahun lagi dan kali ini saya menang. Setelah itu, saya langsung menjadi pro.”

https://www.instagram.com/p/53fzvJshJ0/

Aiman menjuarai MIMMA divisi Featherweight pada bulan Oktober 2015 dan merangkum rekor amatirnya dengan 12-1. Lalu, ia masuk ke dunia profesional dan menjalani debutnya pada bulan April 2016, sebelum bergabung dengan ONE Championship lima bulan kemudian.

Saat merefleksikan kembali pengalamannya, “Jungle Cat” mengatakan bahwa hal itu adalah cara terbaik bagi dirinya untuk mengumpulkan pengalaman yang cukup melalui kompatisi amatir di tanah kelahirannya, Malaysia.

“Saya sangat senang, karena pertandingan profesional sangat jauh berbeda,” jelas Aiman.

“Jika saya terlalu cepat naik ke ajang profesional, saya mungkin tidak akan senyaman ini di dalam ring. Bertanding dalam tingkat amatir [saat itu] jauh lebih baik, dan saya memulainya pada usia yang cukup muda bagi seorang seniman bela diri campuran saat itu. Saya senang saya tidak terburu-buru menjadi pro.”

“Mungkin beberapa orang dapat maju tanpa [banyak memiliki pengalaman tingkat amatir] dan menjadi sangat baik [dalam bertanding], tetapi bagi saya, saya senang saya memiliki pengalaman amatir dan pastinya memiliki beberapa keuntungan tersendiri [dari situ].”

"Jungle Cat" Muhammad Aiman submits Chen Lei

Dengan bertanding dalam kompetisi amatir, atlet Malaysia ini mampu mengembangkan kemampuannya lebih jauh, memupuk kesabaran, membangun koneksi ke sasana lainnya, serta yang terutama adalah menemukan divisi yang paling sesuai bagi dirinya.

Bertanding dalam divisi bantamweight, Aiman saat ini berada dalam kondisi terbaiknya dan akan mencoba naik peringkat saat bertanding dengan Sunoto di Manila.

Selengkapnya di Fitur

Smilla Sundell Allycia Hellen Rodrigues ONE Fight Night 14 21 scaled
Zakaria El Jamari Ali Saldoev ONE 166 39 scaled
Sinsamut Klinmee Mouhcine Chafi ONE Fight Night 16 64 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Constantin Rusu Bogdan Shumarov ONE Fight Night 12 68
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
WeiRui 1200X800
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 12
Natalia Diachkova Chellina Chirino ONE Friday Fights 55 14
Sean Climaco
Nanami Ichikawa
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50