Hari Ini 2 Tahun Silam: Ketika Daya Tahan Adrian Mattheis Diuji Selama 3 Ronde

Adrian Mattheis vs Lan Miang Qiang at Heroes of Honor_3802

Selama empat tahun berkiprah dalam dunia bela diri campuran, ada satu hal yang jarang Adrian “Papua Badboy” Mattheis alami – berlaga penuh selama tiga ronde.

Sejak memulai debutnya pada Agustus 2016 di Jakarta, saat menjadi juara Turnamen ONE Strawweight Indonesia, atlet asal Tigershark Fighting Academy ini telah menjalani 16 laga, dengan raihan 10 kemenangan.

Yang unik, hanya ada satu kemenangan yang ia raih lewat keputusan juri.

Malam itu, 20 April 2018, Adrian menapakkan kakinya yang kedua kali di Manila, Filipina, untuk menghadapi atlet Tiongkok Lan Ming Qiang dalam ajang ONE: HEROES OF HONOR.

Setelah bertukar serangan eksplosif selama tiga ronde, Adrian mampu memberi kesan positif bagi ketiga juri dan menjadi atlet seni bela diri campuran ONE Championship pertama yang meraih kemenangan di atas ring.

Dua tahun berselang, kemenangan tersebut tetap menjadi satu-satunya yang “Papua Badboy” raih lewat putusan juri sejauh ini.

“Itu adalah laga kedua saya di Manila. [Tiga bulan] sebelumya, saya juga tampil di sana menghadapi Eddey Kalai. Pelatih percaya dan ingin melihat Adrian main selama tiga ronde penuh. Karena sebelumnya, kalau enggak menang KO, Adrian yang kalah TKO,” kenang atlet berusia 26 tahun tersebut.

“Mereka ingin melihat daya tahan Adrian, karena sebelumnya, laga Adrian selalu berakhir cepat.”



Sepanjang 15 menit, keduanya saling jual beli serangan baik dalam pertarungan atas maupun bawah. Adrian berhasil mendaratkan overhand kanan bersih dalam beberapa kesempatan. Namun, sang lawan pun bisa menyerang balik dan melayangkan serangan serupa.

Atlet kelahiran Maluku ini pun kerap menerjang untuk menjatuhkan lawan lewat teknik takedown dua kaki.

“Salah satu strategi yang diterapkan waktu itu memang ingin mengukur daya tahan saya,” tutur Adrian.

“Saya ternyata bisa bertanding dalam durasi panjang juga. Dan itu memang menjadi bahan evaluasi buat saya. Pada ronde dua, saya sudah berhasil mengunci, tapi lepas.”

Adrian Mattheis vs Lan Miang Qiang at Heroes of Honor_3656.jpg

Adrian mengerti, dengan menurunkan tempo, maka ada peluang bagi sang lawan untuk mendikte pertandingan dan mendapat momentum untuk menguasai laga.

Namun hal itu ia antisipasi dengan ketenangan dan lebih mencoba menjaga jarak, sembari mengintip peluang untuk menjatuhkan lawan yang kian agresif melayangkan serangan.

“Pola bermain juga sedikit berubah. Saya yang biasanya menerjang baku hantam jadi agak kasih jarak, lalu menyerang lewat takedown,” ungkap “Papua Badboy.”

“Saat ronde tiga, lawan yang lebih agresif menyerang striking. Tapi Adrian juga tetap bisa mukul dan banting dia tiga atau empat kali. Adrian sudah punya rasa percaya diri tinggi di ronde kedua karena banyak serangan yang masuk.”

Satu hal yang ingin ia tampilkan pada saat itu ialah bahwa ia bisa tampil spartan selama tiga ronde – yang menjadi modal kuat baginya jika menjadi penantang gelar. Laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Championship bisa berlangsung selama lima ronde.

Meski telah berlaga spartan selama tiga ronde, Adrian mengaku tak kehabisan nafas.

“Stamina saya selama tiga ronde dinilai oleh pelatih, dan sampai ruang ganti juga saya biasa saja. Tidak terlihat kelelahan,” tutur Adrian.

“Puji tuhan, jika nanti Adrian ada kesempatan menantang gelar, maka Adrian siap mengimbangi.”

Adrian Mattheis vs Lan Miang Qiang at Heroes of Honor.jpg

Meski mampu membuktikan daya tahan tubuh prima, Adrian tidak lantas merasa puas. Ada hal lain yang perlu ia tingkatkan saat menghadapi lawan yang lebih berpengalaman.

“Ini memang jadi tolak ukur bagi Adrian, bahwa Adrian bisa bertahan dalam tempo tinggi sampai akhir,” jelasnya.

“Tapi tetap harus meningkatkan fisik serta strategi. Jika dapat peluang, Adrian harus manfaatkan dengan baik. Dan hasil itu juga menaikkan kepercayaan diri.”

“Adrian juga merasa sudah terasah mentalnya karena sebelum laga itu, Adrian sudah ketemu petarung top seperti Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke dan Rene [Catalan.]”

Baca juga: Priscilla Hertati Lumban Gaol Nantikan Laga Impresif Melawan Rika Ishige 

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Suriyanlek Rittidet 1920X1280
Ben Tynan Duke Didier ONE Fight Night 21 29
Suriyanlek Por Yenying Tomyamkoong Bhumjaithai ONE Friday Fights 41 23 scaled
Eko Roni Saputra Hu Yong ONE Fight Night 15 28 scaled
Blake Cooper Maurice Abevi ONE Fight Night 14 41 scaled
Yamin PK Saenchai Joachim Ouraghi ONE Friday Fights 59 8
Yamin JoachimOuraghi 1920X1280
Adrian Lee
Kairat Akhmetov Reece McLaren ONE Fight Night 10 12
Superlek Kiatmoo9 Rodtang Jitmuangnon ONE Friday Fights 34 55
Victoria Souza Noelle Grandjean ONE Fight Night 20 9
Hu Yong Woo Sung Hoon ONE Fight Night 11 50