Priscilla Hertati Lumban Gaol Nantikan Laga Impresif Melawan Rika Ishige

Priscilla Hertati Lumban Gaol IMG_3881

Rentetan hasil ciamik Priscilla Hertati “Thathie” Lumban Gaol harus sejenak terhenti karena cedera jari yang menghampirinya. Setelah kondisinya membaik, atlet atomweight andalan Indonesia ini berharap bisa segera kembali berlaga saat pandemi COVID-19 telah usai.

Priscilla telah mengungkapkan niatnya untuk menguji kemampuan “Unstoppable” Angela Lee demi memberi prestasi tertinggi bagi tanah air, namun ia pun tak keberatan jika harus menapaki tangga yang lain sebelum bisa menjadi penantang gelar Juara Dunia ONE Women Atomweight.

Menurutnya, salah satu atlet yang bisa memberinya ujian berat serta mendorongnya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik adalah Rika “Tiny Doll” Ishige.

“Kemarin, pas saya cedera itu, memang ONE menawari saya untuk melawan Rika. Karena itu penawaran dari pihak ONE Championship sendiri, dan di situ memang sempat ada email ke manajer saya, dan saya memberi tahu kondisi ke manajer kalau belum siap buat fight,” ujarnya.

Kini, setelah beberapa bulan berselang, Priscilla merasa lebih siap untuk kembali berlaga di atas Circle dan melihat laga melawan Ishige sebagai salah satu batu loncatan dalam meniti jalan menuju gelar Juara Dunia ONE Women Atomweight.

“Kita punya harapan, yaitu salah satu atlet Indonesia ada yang mempunyai gelar sabuk juara. Jika Diberi kesempatan untuk menjadi penantang gelar tentu jadi suatu kebanggaan. Bukan buat saya, tapi kita sebagai masyarakat Indonesia,” harap Priscilla.



Dalam laga seni bela diri campuran profesional, “Tiny Doll” telah menorehkan empat kemenangan sejak melakoni debut di panggung dunia ONE Championship pada bulan Maret 2017 lalu.

Yang istimewa, empat kemenangan tersebut diraih lewat penyelesaian, dengan tiga diantaranya terjadi pada ronde pertama.

Dianugerahi kemampuan lengkap dalam berduel stand up ataupun ground, Ishige bisa menjadi sebuah ujian tepat bagi Priscilla, yang tengah membangun momentum setelah meraih kemenangan beruntun dalam dua laga terakhirnya.

Selain aksi eksplosif di atas Circle, Ishige juga merupakan ikon populer di luar arena. Berkat penampilannya sebagai cosplayer serta aksi memikat saat berjalan memasuki arena, Ishige tampil menjadi idola di media sosial.

Rika Ishige 05_01b DW_0947.jpg

Popularitas Ishige otomatis akan menjadi magnet saat keduanya berhadapan untuk mengincar supremasi di divisi atomweight, dan hal itu menjadi sebuah motivasi tambahan bagi atlet kelahiran Dolok Sanggul, Sumatra Utara tersebut.

“Cantiknya itu loh. Pasti kalau kita tanding sama orang cantik, suporternya juga jadi bingung karena kecantikannya, kan?” canda Priscilla.

Mulai terjun ke dunia bela diri sebagai anggota Tim Nasional Wushu Indonesia, Priscilla memiliki keunggulan saat terlibat dalam pertarungan atas. Atlet berusia 31 tahun ini telah meraih medali dua kali dalam Kejuaraan Wushu Dunia, termasuk pada tahun 2013 lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.

Rekor 15-5-0 dalam wushu menjadi modal kuat saat Priscilla melangkah menuju pentas global ONE Championship pada tahun 2017 lalu.

Meski sempat terseok-seok pada tahun pertamanya, Priscilla menunjukkan tajinya dengan meraih lima kemenangan dalam enam laga selama 2018, yang membuatnya menjadi salah satu atlet paling fenomenal pada tahun tersebut.

Namun, Ishige juga memiliki tingkat kematangan yang nyaris setara. Raihan masing-masing dua kemenangan lewat TKO serta kuncian membuktikan bahwa atlet asal Thailand ini memiliki amunisi lengkap. Pionir perkembangan bela diri campuran di negeri Gajah Putih ini pun dikenal lewat gaya Oneshin striking system.

“Setiap kali saya bertarung, saya enggak pernah menargetkan sesuatu. Misalnya lawan saya jago ground, saya tidak harus ikut alur di ground. Semuanya tetap dilatih oleh pelatih agar seimbang, karena dalam pertandingan, sewaktu-waktu kondisi bisa berubah,” ujar Priscilla.

“Memang kekurangan saya di ground, karena jiwa saya itu sudah lama bertarung stand-up hampir 11 tahunan. Saya agak terlambat masuk dunia ground, tapi saya biasa belajar antisipasi gerakan-gerakan. Belajar merasakan, misalnya, saat akan diserang kuncian tertentu.”

“Kita tahu, kita paham lawan mau mengincar tangan misalnya, karena banyak teknik-teknik kuncian bawah. Paling enggak, saya bisa merasakan kalau tangan saya mau dikunci atau [bagian tubuh] lain akan dikunci.”

Baca juga: Silat, Seni Bela Diri Indonesia Yang Berevolusi Di Asia Tenggara

Selengkapnya di Bela Diri Campuran

Sangmanee PK Saenchai Kulabdam Sor Jor Piek Uthai ONE Friday Fights 2 1920X1280 37
John Lineker Fabricio Andrade ONE Fight Night 7 1920X1280 74
Yoshiki Nakahara Shinechagtga Zoltsetseg ONE on TNT II 1920X1280 3
Smilla Sundell Milana Bjelogrlic ONE Friday Fights 18 23
TysonHarrison Pongsiri 1920X1280
Tyson Harrison Rambo Mor Rattanabandit ONE Friday Fights 11 37
Jeremy Miado Danial Williams ONE on Prime Video 3 1920X1280 2
Buchecha ReugReug 1200X800
MansurMalachiev outside 1200X800
Tyson Harrison Rambo Mor Rattanabandit ONE Friday Fights 11 41
Mikey Musumeci Osamah Almarwai ONE Fight Night 10 51
Yodlekpet Or Atchariya Denis Puric ONE Friday Fights 17 20